Ketika aku selesai membaca isi surat dari Rifky, aku merebahkan tubuhku diatas kasur sambil menikmati air mata yang sedari tadi mengalir.
"Lo kenapa baik banget sih sama gue , Ky?" keluhku sendirian.
Drrrrrttt....Drrrrttt....
Terdapat sebuah panggilan masuk. Ternyata panggilan itu dari Rifky!'Akhirnya dia telepon balik! Semoga dia gak marah sama gue' batinku.
Kemudian aku mengangkat teleponnya.
"Halo?" ucapku.
"Halo, Kay? Sorry banget ya gue baru angkat telepon lo. Tadi hp nya gue silent, sorry ya," jawabnya.
"Duh, Ky... Yang harusnya minta maaf tuh gue kali. Maaf ya tadi waktu lo nelpon gue gak keangkat, tadi gue lagi gak megang hp juga soalnya. Terus lo juga ga ngomong mau kerumah," kataku.
"Oh, iya Kay gapapa, santai aja. Fara udah ngasih itu ke lo?" tanyanya.
"Iya, Ky udah kok! Makasih ya, gue suka banget," kataku.
"Syukurlah kalau lo suka. Maaf ya tadi gue gabisa lama lama nunggu lo keluar dan nemuin gue, gue mau jemput nyokap juga soalnya di bandara," jelas Rifky.
"Gapapa, Ky. Maaf ya, maaf banget udah bikin lo nunggu kayak tadi, gue beneran gak tau, sumpah," kataku.
"Sans aja sama gue, yang penting lo seneng," kata Rifky tulus.
"Maaf juga karena,....udah buat lo khawatir, mestinya lo ga perlu khawatirin gue Ky, gue gamau lo terbebani," kataku.
"Kebanyakan minta maaf lo, Kay. Kan udah gue bilang santai aja," kata Rifky sambil sedikit tertawa.
"Yaaa, gue ga enak aja sama lo Ky," ucapku.
"Yaudah, lo istirahat aja sekarang, udah malem," kata Rifky.
"Oke, gue istirahat dulu ya," ucapku.
"Good night, Kay" kata Rifky.
Aku hanya terdiam. Sambungan telepon pun masih belum ku akhiri. Sampai akhirnya aku mendengar sebuah ucapan,
"Kalau gue gak sayang sama lo, mungkin gue juga gak akan sepeduli ini sama lo Kay. Semoga suatu saat lo paham," kata Rifky pelan.
Aku yang mendengar itu, sontak langsung mengakhiri sambungan telepon. Aku rasa Rifky tidak sadar kalau aku belum mengakhiri sambungan telepon kami.
Maaf, Ky..
Setelah itu aku mencoba mengistirahatkan tubuh yang lelah dan hati yang patah dengan tidur. Saat mencoba menutup mata, tanganku menyentuh sesuatu di samping bantal.
Ah, jaket Rizal !

KAMU SEDANG MEMBACA
P-AS-A-NG
Genç KurguHanya cerita seorang remaja putri (Kayla), yang bertemu orang orang dengan beragam karakter dalam hidupnya. singgah, tinggal atau tidak sama sekali adalah pilihan. Bagi Kayla, Hidup itu adalah tentang peran. Kadang kita menemukan orang yang datang h...