Ada yang cinta tapi bukan laura
Cirah membereskan kelas barunya sambil bersiul menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, dia sangat senang karena hari ini adalah hari pertama ia menyandang status baru yakni menjadi seorang senior sekolah, lebay memang tapi begitulah Cirah mengekspresikan dirinya. Padahal ia bukanlah siswu berprestasi atau berbakat dalam bidang apapun dia hanyalah Cirah, gadis dengan segala kesantuyannya.
"Lagi bersih-bersih, Reng?" Cirah menoleh lantas memutar bola matanya malas, ia bahkan menggantungkan pertanyaan yang memang ditujukan untuknya di udara tanpa berminat untuk menjawab.
"Sombong, nih sombong!"
"Lo bersihin kaca deh, timbang bicit aja," ujar Cirah kepada pemuda yang sedari tadi hanya duduk di atas meja sambil memandangi para siswa lain membersihkan ruang kelas.
"Si Bima sama si deglek udah gue utus, tuh." Pemuda itu mengarahkan pandangannya kepada dua orang laki-laki yang sama sibuknya dengan siswa lain.
"Reng, gue duduk di sebelah lo."
Alis Cirah langsung menjengit sebelah seolah tak rela. "Lo manggil gue apa barusan? Reng? Lo kira gue Gareng apa." nada suaranya yang santuy memang selalu menjadi nilai tersendiri bagi Yoyon untuk terus menggoda Cirah.
Yoyon terkekeh kecil lantas turun dari meja dan berjalan mendekati Cirah yang sudah selesai menata bangkunya.
"Gue di sini." Yoyon mengambil tempat di sebelah Cirah tanpa sadar ia tersenyum melihat gadis bertubuh bantat itu tidak menggubrisnya.
"Mau kemana?" Yoyon mendongak ketika melihat Cirah sudah mencangklong tasnya hendak keluar kelas.
"Mau bolos di hari pertama? Gila ya lo! Tunggu woe!" Yoyon ikut ikutan mencangklong tasnya lantas menyusul Cirah yang sudah menghilang lebih dahulu.
"Percuma kalik gue masuk kelas kalo gurunya masih pada stand di kantor."
"Lo hobi banget, sih, bolos," gerutu Yoyon yang memegangi perutnya lantaran berlari mengejar Cirah tadi.
"Lah, emang lo nggak?"
"Ya, kan bedaa cireng."
"Stop, panggil gue cireng, nggak enak di denger."
"Ya iyalah Cireng nggak enak buat di denger, Cireng enaknya kan, di makan," kelakar Yoyon.
"Aci di goreng maksud lo?"
Yoyon mengangguk lantas menghentikan langkah Cirah.
"Ada, apa?" Cirah menoleh dengan raut wajah bingung.
"Ada yang cinta tapi bukan laura." Yoyon mengekspresikan wajahnya secengo mungkin dan sedetik kemudian wajah malas Cirah lah yang menyambut Yoyon.
"Kita mau loncat pager, lo duluan abis itu gue."
"Siap, mulai," Cirah mengintrupsi.
Yoyon hanya mengangguk lalu melompat keatas pagar dengan begitu lincahnya begitupun dengan Cirah, meskipun ia seorang wanita yang memiliki berat badan lumayan tetapi, jangan remehkan attaksi lompat melompatnya apalagi jika hanya melompati pagar sekolah yang tingginya sekitar satu meter setengah.
"Lo, ninggalin Bima sama Angga di sekolahan?"
"Iyalah, biarin aja ntar juga mereka nyusul kok," sahut Yoyon sembari menyedot es degan.
"Gue mau pulang ke rumah," Cirah bangkit berdiri sudah bersiap untuk meninggalkan Yoyon.
"Lo bolos bareng gue, masak mau ninggalin gue sih, Reng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen Remaja Komedi Romantis [SUDAH TERBIT]✓
RandomNO COPAS!!!! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! Jangan heran nanti kalo nemuin cerita yang ga masuk akal karena authornya stress Happy reading Salammanusiabunglon Vivi Permatasari