"Kerap terjadi, ketika kita menyukai seseorang ia malah berpaling muka seolah tidak perduli tetapi ketika kita sudah menjauh ia malah balik mengejar, memang benar cinta butuh kesepakatan namun apa lantas bisa aku jatuh cinta kepadanya yang sedingin kutub Utara?"
Serena
🍅🍅🍅
"Sebenernya lo itu cantik, deh Ser. Mata lo hazel, bibir lo mungil, senyum lo manis." Aci duduk khidmat di samping temannya itu sambil menatap lekat wajah Serena.
"Baru sadar lo?" Jawab Serena tidak menanggapi lebih lanjut perkataan Aci, karena ia tengah sibuk menata bungkusan camilan yang ia beli tadi.
"Ya seharusnya lo bisa nyari cowok yang menganggap lo ada, yang bangga punya elo."
Serena melirik Aci sinis tanpa menolehkan kepalanya, "Kenapa lo ngurusin urusan gue? Kenapa lo nggak nyelesaiin masalah lo sama kak Ramond yang playboy itu?"
"Kalo gue jadi elo ya, Ci. Si Ramond udah gue tendang jauh-jauh dari hidup gue."
"Bisa-bisanya dia jalan sama cewek lain, terus masih sempat-sempatnya selfie bareng!" Serena bergidik membayangkannya.
"Urusan gue sama kak Ramond udah kelar kok, malah gue sempet ketemu sama ceweknya." Nada suara Aci yang terlihat santai membuat serena gemas.
"Gila lo?! Berarti lo putus dong sekarang?" Sontak Serena memutar badannya 360° menghadap Aci.
Aci menggelengkan kepalanya, "Bukan putus tapi baikan."
Serena langsung menoyor kepala sahabatnya, "Bego! Gue kasih tau ya sama lo, cowok kalo udah berani selingkuh selamanya dia enggak akan berubah!"
"Lebih begoan mana sama lo yang hobinya ngejar Dendra padahal dia ga respect sama lo." Aci mengulum senyumnya melihat serena memutar bola matanya malas.
"For you information, ya Serena. Yang kemarin jalan sama kak Ramond itu saudara kembarnya yang baru balik dari jogja bukan selingkuhannya, mana ada spek bidadari semacam gue di selingkuhin."
"Serah!"
🍅🍅🍅
"Pagi sayang!!!" Sapa Serena renyah kepada pemuda yang berdiri tidak jauh di depannya.
"Sayang, tadi aku bangunin kamu kesiangan enggak?" Pemuda yang di panggil sayang itu hanya melirik Serena yang sekarang sudah ada di sebelahnya tanpa berniat menjawabnya.
"Yaudah deh, besok aku bangunin kamu lebih pagi lagi. Belajar yang pinter ya, sampai ketemu istirahat nanti!" Senyum di bibir Serena tidak pernah surut jika sudah bertemu dengan kekasih hatinya.
"Iya." Dendra langsung memasuki ruang kelasnya tanpa menghiraukan gadis yang berdiri di depan kelasnya sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Woe, udah lonceng!" Tepukan tangan di pundaknya membuat Serena mengumpat kesal.
"Apasih! Rival!"
"Biasalah, Rival kan emang gajelas," sahut Wildan yang berkata lebih kalem kepada Serena.
"Makanya otak sering-sering di cuci biar kelakuan lo ga kaya ...." Ucapan Serena menggantung di udara ketika pandangan matanya bertemu dengan Dendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen Remaja Komedi Romantis [SUDAH TERBIT]✓
RandomNO COPAS!!!! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! Jangan heran nanti kalo nemuin cerita yang ga masuk akal karena authornya stress Happy reading Salammanusiabunglon Vivi Permatasari