🎭Phase 3 : First full moon🌕

573 63 79
                                    

02 04 2020

We're born in the moonlight
Ain't no fantasy
Can't breathe in the sunlight
Gotta hide your heart
We're born to be sad sad sad
Suffer to be glad glad glad












Woi woi woi...

Ini part ada 21+ nya. ⚠️🍌
Bocil minggir sana!











Menjelang pagi, Seokjin berlari secepat mungkin bagai angin membelah setiap ranting ranting tajam di dalam hutan. Ia harus segera masuk ke kamarnya. Agar pelariannya tertutupi dengan sempurna.

Seokjin menaiki juntaian kain itu dengan susah payah. Dan saat Ia telah berhasil naik ke balkon kamarnya, pintu kamarnya terdengar ingin terbuka. Ganggang kuncinya bergerak. Netra Seokjin menatap panik. Ia melempar jubah hitamnya ke bawah kasur nya, lalu melemparkan tubuhnya sendiri ke atas kasur pun bergelung di selimut.

Jglek..

Pintu kamarnya terbuka. Seokjin berusaha mengatur nafasnya sehalus mungkin agar mereka percaya Seokjin tertidur.

"Yang Mulia.. Sudah pagi, waktunya sarapan."

Itu suara pelayannya. Seokjin menyembulkan sedikit kepala nya di balik selimut. Pura-pura menguap seakan Ia baru saja bangun tidur.

"Pukul berapa sekarang?" Tanya Seokjin dengan suara yang di buat serak.

"Pukul setengah tujuh. Anda harus segera bersiap, Yang Mulia Raja meminta tuk bertemu dengan Anda." Jelas sang pelayan wanita itu.

Seokjin terkejut mendengarnya.

"Ayah ingin bertemu? Mengapa? Biasa Ia akan ke kamar ku langsung."

"Yang Mulia Raja Marquez Taehyung juga akan datang sebentar lagi."

"Apa?! Mau apa dia?! Bukan kah Ia akan datang saat purnama ke tiga." Seru Seokjin.

"Saya tidak tau Yang Mulia." Jawab sang pelayan.

Seokjin memijat pelipisnya pelan.

"Baiklah. Siapkan air hangat dan isi bak ku dengan susu untuk ku berendam. " Titah Seokjin. Sang pelayan hanya mengangguk dan berlalu.

"Mau apa lagi dia.. " Lirih Seokjin.

🎭Opera🎭

"Yang Mulia." Pelayan itu kembali memanggilnya.

Seokjin diam tak merespon.

"Yang Mulia.. " Pelayan itu tak gentar memanggilnya.

Sudah terhitung dua jam Seokjin berendam di bak susu yang hangat itu. Tak ingin keluar dari sana katanya.


"Yang Mu-"

"Jangan menganggu ku!" Hardik Seokjin. Sebal juga sejak sejam tadi di ganggu oleh pelayannya itu.

Opera [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang