15 07 2020
Up ni woiii
Jungkook's POV
"Pangeran mudaa.. Ayo kemari makan dulu! Aw, jangan berusaha untuk kabur!"
"Pangeraann mudaa... Baju mu belum rapih! Jangan pergi dulu! "
"Pangeran mudaa... Kau dimana? Kita harus menghadiri acara istana!"
"Pangeraan..."
"Huhh! Pangeran muda itu berbeda sekali dengan pangeran mahkota Kim Seokjin."
"Bagaimana bisa kedua saudara itu memiliki kepribadian yang berbeda?"
"Kau benar, laksana bumi dan langit!"
"Aku curiga bahwa mereka mungkin saja bukan saudara."
"Kau benar juga. Kalau di lihat Raja dan Ratu juga lebih memperhatikan Pangeran Seokjin di banding Pangeran Jungkook."
"Mungkin dia anak selir Raja."
"Masa iya hahaha"
Blam.
Aku terbangun saat suara-suara itu memenuhi kepala ku. Bayangan masa lalu sering kali datang membawa luka. Aku terdiam sejenak. Menatap sekitar untuk mengumpulkan nyawa. Aku melirik ke arah jendela. Rupanya aku ketiduran karena lelah menangis, dan hari sudah siang rupanya.
Aku masih di tempat yang sama...
Di istana sunyi yang amat megah ini. Aku berusaha mengangkat tubuh ku sendiri dari kasur besar yang empuk sekali ini. Selalu nyaman bila tidur di atasnya. Ku fikir kasur di kamar ku dulu sudah kualitas terbaik, namun ternyata ada yang jauh lebih baik. Aku melirik tubuh ku yang ternyata sudah berganti dengan pakaian tidur khas kerajaan, sepertinya Josh sudah mengganti pakaian ku. Josh itu pelayan yang sering membantu ku selama di sini. Tak hanya pria itu, ada juga Natalia, Helen, Christ dan yang lainnya. Ini tanah Eropa. Terkadang berbicara dengan mereka cukup sulit sebab berbeda bahasa. Biasanya ada Yoongi hyung yang dengan senang hati menerjemahkan untuk ku. Walaupun aku tidak bisa begitu banyak memahami mereka, para pelayan selalu baik pada ku.
Perlahan aku turun dari kasur ku. Sesaat menyapukan pandangan, menggaruk kepala sebagai bentuk ekspresi frustasi ringan ketika bangun tidur. Aku berdiri menghadap cermin besar yang berada di dekat lemari besar.
Baju tidur——ah bukan, mungkin sebutan yang tepat untuk pakaian yang satu ini adalah gaun—melekat indah pada tubuh ku yang berisi. Gaun tidur ini seperti yukata milik negeri sakura namun terbuat dari kain sutera yang halus berkualitas tinggi. Aku menghela nafas sejenak. Memikirkan banyak hal sesaat namun kemudian berfokus pada satu hal, rasanya semua hal yang ada di sini begitu mewah. Siapapun akan bahagia tinggal di sini.
Namun nyatanya semua hal yang mewah tidak selamanya menyenangkan.
Meskipun isi istana ini mewah, tetap saja istana ini terasa begitu sunyi.
Ku dengar dari beberapa pelayan mengatakan alasan mengapa mereka tidak tinggal di sini itu karena Raja tidak menyukai keributan. Seluruh selirnya tinggal di istana yang berbeda dengan sang Raja. Mereka tidak pernah satu istana. Begitu mereka menikah, Raja tidak pernah tidur dan tinggal dengan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opera [NAMJIN]
De TodoON GOING. Seokjin tidak pernah menonton pertunjukan Opera. Ia hanya pernah membacanya pada buku-buku usang di istana megahnya. Hingga suatu hari di malam yang dingin, Seokjin meneduh pada bangunan besar indah yang dia ketahui sebagai gedung opera...