09 07 2020
Hay. Kangen ga?
Met menikmati.
Baca A/N yang di bawah jan lupa.Taehyung POV
Aku menatap kepergian Jungkook, menatap punggungnya yang menjauh. Kenapa? Kenapa dia menangis begitu? Dan mengapa aku merasa bersalah setelah mengatakan itu?
Aku kejam?
Tentu saja. Semua orang memberikan ku julukan itu. Aku Seorang Raja dan penyihir terhebat seantero negeri. Aku tidak pernah memberi ampun pada setiap musuh ku yang ingin menjatuhkan ku, apalagi ingin menghianati ku. Dan aku tidak pernah ragu dalam menghabisi musuh ku. Melihat musuh ku menangis aku bahkan tidak pernah peduli.
Namun mengapa...
Hari ini...
Detik ini juga...
Saat melihat Pangeran termuda negeri Aldene itu menangis, hati ku merasa ragu, dan perasaan bersalah tiba-tiba menggerogoti ku. Ingin memanggilnya, tapi mendadak lidah ku menjadi kelu. Dan entah bagaimana, kaki ku rasanya tergerak ingin mencarinya.
Lantas ku langkahkan kaki ku kemanapun tuk mencari gerangan. Aku sendiri tidak hafal denah Istana ini. Lalu entah bagaimana aku sampai di sini.
Tempat apa ini?
Ini seperti penghubung bangunan antara istana satu dan yang lainnya. Aku bisa melihat jam dinding besar yang akan siap berbunyi saat pukul dua belas tengah malam nanti.
Lalu aku baru mengadarinya, untuk apa aku peduli bahkan memikirkan perasaan si pangeran muda itu? Memangnya apa peduli ku? Aku terhenyak sejenak. Memikirkan apa yang terjadi pada diri ku. Lalu aku menghela dan sekali lagi menyapukan pandangan.
Well, Jungkook tidak ada di sini.
Dan aku tidak tau dimana kamarnya.Sebaiknya aku pergi..
Ku langkahkan kaki ku untuk berputar balik meninggalkan tempat itu. Namun sebuah suara menghentikan langkah ku.
"Balas ini jika kau memiliki perasaan yang sama dengan ku.. "
Aku terdiam. Jelas aku tau suara siapa itu. Aku mengendap endap untuk menyakin kan diri ku bahwa itu bukan suaraNya. Namun ketika ekor mata ku menangkap sosok nya di sana, hati ku mendadak mencelos entah mengapa saat ku lihat Ia tak sendirian di sana.
Itu Seokjin ku yang ku cinta..
Bersama...
Kim Namjoon? Si pemain opera itu?
Seharusnya aku tak merasa kaget. Seharusnya aku sudah menduga hal ini. Namun tetap saja perasaan terkejut itu mampir melipir dipenghujung hati.
"Seokjin tunggu, ada hal yang perlu kau tau tentang diri ku bahwa aku-"
Ya, aku jelas tau bahwa pria itu bukan manusia. Dia seorang vampire dari bangsa Blood Demon. Aku mengenali nenek buyutnya. Aku jelas tau tentang Pria itu. Satu-satunya hal yang tidak ku ketahui adalah untuk apa dia di sini bersama Seokjin ku? Aku menyembunyikan diriku di balik tembok mozaik.
Mengintipnya melalui celah celah lubang yang tercipta pada guratan mozaik itu.
Mau apa mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Opera [NAMJIN]
RandomON GOING. Seokjin tidak pernah menonton pertunjukan Opera. Ia hanya pernah membacanya pada buku-buku usang di istana megahnya. Hingga suatu hari di malam yang dingin, Seokjin meneduh pada bangunan besar indah yang dia ketahui sebagai gedung opera...