"Tidak ada kata cinta? Manusia punya cara tersendiri untuk mengutarakan hati. Termasuk aku."
-WITHOUTYOU-***
Tepat pukul 06.55. Somi mana mungkin bisa mengejar waktu dalam 5 menit agar sampai di sekolah. Ini semua karena ulah Jaehyun, coba saja ia tidak merekrutnya sebagai pacar Somi tidak akan kepikiran saat malam harinya.
Salahkan waktu yang berjalan begitu cepat, Somi benci situasi dimana ia terlihat lemah didepan orang-orang sombong. Imagenya akan turun karena ia telat, Somi dicap sebagai siswi paling rajin dan cekatan di sekolah. Tetapi hari ini Tuhan berkehendak lain padanya.
"Tante, Somi sekolah dulu ya..."
"Gak mau diantar sopir aja?"
"Ah gak perlu kok, masih ada waktu."
Masih sempat-sempatnya ia melihat pergelangan tangan, sebenarnya ia ingin sekali diantar dan itu demi menjaga nama baiknya. Tetapi tidak mungkin ia lakukan, sudah dibiayai sekolah favoritnya saja sudah cukup.
Matanya tidak pernah lepas dari kendaraaan yang lewat, takut akan tertinggal angkutan umun langganannya.
Tidak hari ini, ia memutuskan untuk berlari. Yah berlari, tidak ada pilihan lagi.
Saat lampu merah, semua orang yang berkendara berhenti menatap miris Somi. Ada yang mencemoohnya dengan enteng dan ada juga yang iba. Somi tidak perduli, yang ia pedulikan saat ini adalah ia harus sampai disekolah sebelum tepat pukul 7.
Saat Somi melewati sebuah motor lelaki yg memakai helm full face, tangannya ditarik.
"Lepasin, gue lagi buru-buru!" Saat ia akan melangkah dengan cepat ditariknya lagi dengan memberi isyarat untuk naik ke motornya.
Somi paham dan ia pun tersenyum, tanpa malu ia naik tanpa menggunakan helm. Somi bahkan tidak memikirkan helm untuknya.
Alis Somi bertaut, dilihat dari seragamnya cowok ini tidak satu sekolah. Tetapi ia tahu dimana letak sekolahnya, cenayang kah?
"Thanks ya, gue nggak tau gimana lagi tanpa lo, pokoknya makasih banget....ma---"
Belum sempat ia selesaikan kalimatnya, cowok itu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun. Menyebalkan. Sama seperti Jaehyun, sombong dan...
Ah Somi mengingatnya lagi, Tuhan tolong hantam kepalanya agar ia lupa akan Jaehyun.
"Loh... tumben lo telat, gak kayak biasanya. Kunaon iye teh?"
Pagi-pagi sudah diberi pertanyaan yang menjurus pada cowok itu. Sangat menyebalkan. Kenapa hidupnya begitu rumit, serumit belajar gitar.
Lupakan.
"Bangun kesiangan." Jawab Somi.
"Masa iya? Lo itu anak paling rajin di sekolah ini, bangun kesiangan? Itu gak banget coy!," jelas Lia, sahabat dekat Somi.
Choi Jisu, atau kerap kali disapa Lia. Lia yang asik, terkadang otaknya lama untuk memproses, dan meyebalkan. Walaupun seperti itu, ia adalah sahabat yang tidak pemilih. Ia tahu latar belakang kehidupan Somi, bahkan masalah yang tengah Somi hadapipun.
"Issshhh... cerewet banget si lo! Gue juga manusia kali sama kayak lainnya," jelas Somi dengan gemas mencubit pipi Lia.
Lia mendengus kesal, lalu matanya tiba-tiba terhenti pada satu titik. Karena letak tempat duduk mereka dekat jendela, jadi Lia dengan mudah dapat melihat keluar, apalagi lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITHOUT YOU [JAEHYUNSOMI]
Genç KurguKisah cinta tidak selalu berjalan mulus, dimana ada gelombang saat akan berlabuh. Jika tidak bisa melewatinya kapalpun tenggelam, arah tujuan pun tidak dapat diselesaikan. Jung Jaehyun, hidupnya penuh dalam kegelapan. Tidak ada kata cinta atau rasa...