"Gimana caranya ya agar gue nyiksa dia?" gumam Mingi yang liatin Yunho tengah masak.
Mingi terkejut saat Yunho noleh dia, dia langsung buang mukak.
"Mingi mau makan ya?" tanya Yunho dengan wajah polosnya.
"Kepo lo!" kata bingi jutek lalu dia keluar dari rumah.
"Dia kenapa sih?" gumam Yunho.
...
Mingi gulang guling gak karuan di kasur king size itu. Sepertinya dia bosan.
"Sialan gue gabut anjir, mana gue udah berhenti ngapus lagi" gumamnya kesal.
Lalu seseorang mengetuk pintunya, Mingi terkejut.
"Mingi gue kerja dulu ya" kata YunHo dari luar.
Mingi diam dia gak nyawab apapun.
"Mingi?" suara Yunho terdengar lagi.
"Ya pergi sono, kalau bisa jangan balik sekalian" kata Mingi dari dalam.
Yunho lalu pergi tanpa mengatakan apapun.
"Sudah pergikah?" kata Mingi saat suara kaki Yunho pergi dari arah pintu.
"Syukur si kunyuk udah pergi, liat mukanya aja gue udah enek"
Greyoook
Suara misterius itu terdengar, Mingi rupanya laper guys.
Dia ambil dompetnya, lalu keluar dari kamar.
Saat dia lewat di depan dapur, dia mencium sesuatu yang sangat sedap. Mingi kepo lalu dia langsung pergi ke sana.
"Wah ttoboki, mantul ni" kata Mingi langsung duduk di meja makan, dia gak mikir panjang soal makanan kesukaannya itu.
Dan rupanya buatan Yunho lebih daripada ibuk ibuk kantin kampus.
Dalam waktu sekejap piring yang tadinya penuh, langsung ludes tak tersisa.
"Wah gak nyangka si kampret pinter masak" gumamnya sambil cuci piring.
Selesai itu ternyata ada pesan di ponselnya.
"Mingi ayah tunggu di kantor"
"Anjir ilang kampret satu, ini lagi datang kampret dua" gumamnya.
...
Mingi sudah dengan setelah formalnya masuk ke dalam ruangan terpenting di gedung itu.
"Mingi kau terlambat" kata pria tua yang duduk di depannya.
"Terus?" kata kata Mingi.
"Kau sudah mulai membangkang ya?" kata pria itu dengan mata yang penuh tatapan amarah.
Mingi terlihat santai, dia gak terlalu ambil pusing tentang itu.
"Lalu apa aku dikeluarkan dari rumah itu? Bercerai? Aku siap ayah hukuman apapun yang akan kau berikan aku akan melakukannya" katanya dengan senyum miringnya.
"Bagaimana kalau aku membunuh ibumu?" kata pria itu yang menyunggingkan senyum kemenangan.
Seperti di tembak, Mingi langsung down. Perkara soal ibunya dia sangat takut.
"Cepat katakan, apa yang kau inginkan?" tanya Mingi.
"Kan sudah kubilang dari awal, sekarang duduklah di sini, kau yang mengambil alih semua tugasku" ujar pria itu.
Dengan malas mengangguk.
"Itu saja? Aku pulang" katanya.
"Ok persiapkanlah dirimu untuk besok nak" kata Tuan Song.
"Hmm"
"Bagaimana dengan Yunho, apa pau sudah memlerlakukannya dengan baik?" tanya Tuan Song.
"Aku sangat mencintainya ayah" kata Mingi sambil keluar dari sana.
...
"Cinta? Cih, apa itu cinta?" gumam Mingi sambil masuk ke dalam mobil.
Mingi diam tak melakukan apapun di sana, tapi pandangannya teralihkan ke samping jalan. Terlihat Yunho yang sedang mendorong seorang nenek tua berkursi roda dengan jas dokternya.
"Dia dokter?" kata Mingi terkejut.
...
Yunho sampai tepat jam enam sore, dia sangat capek hari ini.
Dia berjalan ke arah dapur, ternyata makanan yang Yunho buat sudah hilang.
"Syukurlah dia sudah memakannya" gumamnya, lalu kemudian Mingi lewat dapur.
"Mingi kau yang makan?" tanya Yunho.
"Gak bukan gue, tadi gue makan diluar" kata Mingi dengan wajah datarnya.
"Terus siapa yang makan?" tanya Yunho bingung.
"Ahh mungkin aja kucing" kata Mingi lalu pergi bodo amat.
"Sejak kapan kucing bisa cuci piring?" gumam Yunho.
...
TBC
Teman-teman sekalian ayo kita doakan agar corona bisa di basmi di Indonesia dan seluruh dunia. Agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan lagi.
Di tempat ku, sekolah diliburkan selama 14 hari, bagaimana dengan kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Love 🔞
Fanfiction"Cinta yang pura-pura bisa jadi cinta yang sejati" slogan yang diberikan Seunghwa pada Yunho. Akankah hal tersebut terjadi, yuk kita- cari tau selengkapkan di book ini. Warning -ff bxb🚹🚹 -Mingi + Yunho -Marriage Life -🔞 Happy Reading ;)