Twelve

1.8K 126 15
                                    

Seonghwa sudah berada di depan rumah itu. Dia melihat rumah itu begitu klasik. Apa ada orang yang tinggal di sana. Atau telepon yang dia dapatkan tadi adalah cuman prenk.

Tapi dia berusaha untuk menjauhkan pikiran itu, dia mengetuk pintu itu.

"Permisi saya Dokter Seonghwa" katanya sambil sesekali mengetuk pintu.

Tak ada jawaban, lalu dia mengetuk sekali lagi.

Lalu dia terkejut saat ada pria dengan wajah pucat keluar.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!" teriak Seonghwa dan refleks menutup kedua tangannya.

"Maaf lo terkejut, gue yang meneleponmu" kata pria itu sambil batuk.

"Kim Hongjung? Temannya Yunho?" tanya Seonghwa mematap wajah pria itu intens.

"Lo masih mengenali gue  rupanya" kata Hongjung sambil tersenyum.

"Apa yang terjadi padamu?" tanya Seonghwa.

"Uhuk, mata gue panas dan tenggorokanku sakit" kata Hongjung.

"Civid?" batin Seonghwa.

"Ayo masuk dulu" kata Seonghwa.

Karena sangat kesakitan Hongjung hampir jatuh, tapi untuk ada Seonghwa yang membantunya.

"Kau rebahan saja dulu" kata Seonghwa menidurkan Hongjung ke kasur.

"Terima kasih dokter"

Seonghwa memeriksa suhu tubuh Hongjung, tak terlalu panas.

"Kemarin gue minum berlebihan, apa karena itu tenggorokan gue sakit?" tanya Hongjung dengan nada lemas.

"Hmm mungkin, mungkin kau hanya demam aku akan memberi obat untukmu" kata Seonghwa.

Seonghwa memeriksa detak jantung Hongjung. Dia terkejut saat detaknya sangat cepat.

"Detak jantungmu sangat cepat" katanya.

"Aku degdegan" jawab Hongjung.

"Kenapa?" Seonghwa bingung.

"Pertama kalinya aku diperiksa dokter yang manis" ujarnya.

Deg deg

...

"Lo masih kenal gue kan?" tanya Chan ke Yunho.

"Hmm masih lah, orang yang ninggalin gue dan kawin dengan orang lain" jawab Yunho sambil memeriksa luka Chan.

"Gimana gak parah kan? Gue gak akan mati kan?" tanya Chan.

"Gak udah udah gak apa kok, jahitannya udah mau sembuh" ujar Yunho.

"Makasih dokter" kata Chan sambil tersenyum manis ke Yunho.

Yunho hanya tersenyum balik tanpa mengatakan apapun.

...

"Ngapain lo balik ke sini?" tanya Yunho dengan wajah datarnya. Sambil menyeruput kopi yang dibelikan Chan.

"Gue ada kerjaan di sini, lo tau kan gue disuruh gantiin ayah gue" jawab pria itu dan duduk di samping Yunho.

"Gimana kabar Felix?" tanya Yunho tiba-tiba.

"Felix udah meninggal" jawab Chan dengan nada pilu.

Yunho menoleh melihat kesedihan itu.

"Maaf Chan gue gak sengaja" kata Yunho sambil ngelus punggung pria Bang itu.

"Gak apa lo juga gak tau kan" Chan kembali tersenyum seolah tak terjadi apapun.

"Tapi saat ketemu lo lagi, gue jadi lupa kesedihan gue" kata Chan tiba-tiba. Yang membuat jantung Yunho dag dig dung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pure Love 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang