11. Diary

169 92 9
                                    

Bell sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu membuat semua murid keluar berhamburan untuk pulang kerumah,hari ini cuaca sedang mendung dengan awan yang sudah berkumpul memperlihatkan warna abu-abu pekat itu, disertai dengan terpaan angin yang berhembus kencang membuat suasana menjadi dingin

Citra berjalan keluar kelas sedikit telat karena hari ini Citra piket pulang,Citra berjalan menuju keluar pagar ternyata sudah sepi cuman ada beberapa orang saja yang masih tertinggal dan itu bisa dihitung siapa saja yang masih ada disana

Citra berjalan menuju halte untuk menunggu jemputan,niat nya pengen naik bus aja, tapi dari tadi tidak ada bus yang lewat hingga akhirnya hujan pun turun mencurahkan air yang sangat deras,membuat suasana dingin semakin menusuk tulang

Citra masih tetap menunggu di dekat halte sembari menunggu bus datang,Citra melihat jam berwarna biru di tangan nya ternyata sekarang waktu sudah menunjukkan pukul enam,langit sudah semakin gelap tapi tidak ada angkutan umum lain nya yang lewat

Citra mengusap usap lengannya, menggosok-gosokan telapak tangan biar ada sedikit kehangatan
Tiba-tiba ada sesuatu yang menyelimutinya dengan jaket,jaket itu membuat Citra melihat siapa yang memberikan nya

Citra terkejut dan menoleh siapa yang memberikan nya jaket itu

"Kak Nathan?" Ucap Citra yang menaut kan alisnya

"Pakai aja" ucap nya tapi tidak melihat ke Citra

" seriusan kak?"

"Iya,pakai aja"

"Makasih kak"

"Hmm'" jawab nya mengangguk paham

Perasaan gugup menghampiri Citra, segan,tidak enak karena dia gak terlalu kenal dengan Nathan kakak kelasnya yang terkenal tegas dan dingin itu

Tak lama hujan mulai sedikit reda dan

Tin tinnn ...

Suara  klakson mobil mengejutkan mereka,iya Citra dan Nathan dia kakak kelas nya,Citra menyipitkan matanya siapa yang datang menghampiri mereka

"Maaf non Citra saya telat jemput nya,soalnya tadi mobilnyya mogok"
Ucap pak Anton yang meminta maaf karena keterlambatan menjemput

"Iya gak papa pak,santuy aja,lagian kan Citra gak kenapa-kenapa"

"Iya,ayo non pulang"

Dan dapat anggukan dari Citra,sebelum berjalan menuju mobil,Citra berhenti dan menoleh ke arah Nathan yang masih diam seperti patung

"Makasih kak, pinjam jaketnya"
Citra memberikan jaket yang diberikan oleh Nathan beberapa menit yang lalu

"Hmm,pakai aja besok balikin"
Ucap nya dan langsung berdiri,berjalan meninggalkan Citra yang masih kebingungan

"Iya kak, makasih kak"

Citra berjalan menuju mobil dan mobil berjalan menuju rumah

Citra rasanya ingin merebah kan diri sejenak, menghilangkan penat
Citra mengurut dahi nya karena terasa pusing,Citra mengambil freshcare dari tas nya,memberi rasa ringan dan Citra memberikan di kepalanya dengan rasa hangat di kepala membuat Citra tanpa sadar tertidur

Pak Anton melihat Citra sebentar dari kaca pengemudi dan kembali fokus pada jalanan yang sudah basah karena air hujan yang cukup deras

****

Akhirnya sudah sampai di rumah dan Citra belum bangun sama sekali
Hari sudah malam,semua orang melaksanakan solat magrib

"Neng, neng,ehh non bangun non Citra" ucap pak Anton menyenggol lengan Citra supaya bangun, berulangkali di bangun kan dan yang terakhir sedikit kuat membangun kan nya dan akhirnya Citra terbangun

"Hah? Iya pak sudah sampai?"
Ucap citra yang sedang mengucek matanya karena berat

"Iya non udah nyampe ini"

"Iya pak ,makasih pak. Citra masuk dulu"

"Iya non"

Citra keluar dari mobil berjalan menuju rumah dan sebelum itu tak lupa Citra membawa jaket yang diberikan Nathan saat hujan di halte tadi
Citra membuka pintu masuk dengan kaki kanan

"Assalamualaikum"ucap Citra membuka pintu dan berjalan masuk

"Waalaikumsalam" dari dalam rumah

"Udah pulang sayang?" Ucap Nanda

"Udah bu,eh Citra ke kamar dulu mau tidur"

"Ehhh tunggu"

Langkah Citra terjeda dan menoleh ke arah mama nya

"Kamu gak lupa kan?kamu nanti aja tidurnya, siap-siap gih,baju kamu udah mama siapin dan jangan lupa pakai bedak ya"

Citra seperti sedang kena petir di siang bolong,dia lupa bahwa hari ini dia akan tunangan

"Buuu,apa gak bisa di undur tunangannya?" Ucap Citra memohon pada ibunya

"Gak bisa sayang,mereka nanti malam mau datang ke sini,kan gak mungkin kita undur sebelah pihak dan mama sama ayah gak enak tau nolak mereka kan udah janji hari ini" ucap Nanda yang memegang pundak Citra

"Tapi ma-?" Ucap Citra terjeda

"Gak ada tapi- tapian sekarang kamu mandi istirahat sebentar dan jangan di pikirin kali yah" ucap Nanda dan pergi ke dapur untuk melanjutkan masaknya

****

Citra memasuki kamar nya dengan lesu,Citra meletakkan tas diatas kasur,Citra langsung merebahkan  badan dan merasa kan lelah pada badan nya

Citra pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sehabis beraktivitas seharian di sekolah

Citra selesai mandi keluar dari kamar mandi dengan rambut yang digulung dengan handuk kecil
Citra memilih baju yang akan di pakai setelah memilih dia lebih memilih baju piyama warna biru dengan gambar stisch monster biru itu
Citra tidak lupa memoles muka nya dengan bedak bayi dan sedikit pelembab bibir terakhir menyemprotkan sedikit parfum berharum strawberry

Citra sudah terasa segar,Citra jalan menuju laci belajar nya dan terdapat sebuah buku berwarna biru dan ada gemboknya,itu buku diary Citra yang sudah lama tidak di pakai,buku itu cuman untuk menuangkan semua suka cita nya dan dicari adalah tempat curhat yang paling ampuh dalam menyelesaikan keresahan ya walaupun dia tidak berbicara dan mengasih solusi, tetapi dia tidak pernah mengeluhkan sedikitpun dia tetap terima apa yang kita buat

Citra mengambil buku itu,membuka gembok dengan kunci kecil,Citra membuka halaman pertama

Dia melihat kebahagiaan disana di saat dia di belikan sepeda baru oleh ayahnya,buku diary ini sudah sedikit kusam,dan buku ini sudah banyak mendapat kan coretan dari waktu Citra kelas 4 SD.

Citra terasa mengulang kejadian menyenangkan dulu dan dulu Citra memiliki teman karena dulu Citra pernah sempat depresi dan teman-temannya mengira kalo Citra itu gila,
Sampai Citra lulus sekolah dia tidak memiliki teman(sungguh menyedihkan:((  ) Citra sekarang udah mulai sehat waktu masuk SMP Citra menjadi seorang yang pendiam,tidak bisa berinteraksi, sampai akhirnya dia memiliki teman baru,dia mau menerima kekurangan Citra,iya mereka adalah Ayu dan Nara

Dari situ Citra memiliki teman dan keadaan Citra sudah mulai membaik,dia sudah bisa berteman sedikit demi sedikit kawan mulai dekat dengan Citra

Citra mengingat semua kenangan itu dia kasihan liat diri Citra sendiri,tapi Citra tidak sekuat yang kalian kira,satu tetes air mata lolos saja keluar tanpa izin, dengan sigap Citra langsung menoleh ke arah suara ketokan pintu dari luar

Tokk tokk.. Citra. .

Dia tidak mau melihat bahwa Citra adalah seorang perempuan yang rapuh

Hay guys zura update lagi nih😁

Gimana part ini?

See you next time guys 🍃

Citra Story

-hazura🌸

CITRA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang