🆃🅷🅴 🅻🅰🆂🆃 🆆🅸🆉🅰🆁🅳
Richard Aldrich Dominique
Pagi pun menjelang, semburat cahaya matahari nampak mengintip dari celah-celah lubang dari atap rumah pemuda berkulit pucat ini. William bangun dari tidurnya, meregangkan badannya di atas kasurnya dengan sedikit melenguh. Sesekali menguap dan mengerjabkan matanya, lalu menyingkirkan selimut yang menutupi kakinya dan berjalan keluar dari bilik.
Dia teringat ada orang lain di rumahnya ini. William pun beranjak menuju ruang depan di rumahnya.
Ia melirik seseorang yang tidur memunggunginya. Kris masih terlelap, membuat William enggan untuk membangunkannya.
Ia pun memutuskan keluar rumah, menimba air di sumur samping rumahnya. Ia mencuci wajahnya agar terlihat lebih segar, lalu mengambil beberapa ember untuk ia berikan pada kudanya.
Cuaca pagi ini lumayan dingin, William memutuskan membuat sarapan yang cocok untuk pagi ini. Seperti teh hangat dan roti selai.
Suara deritan pintu kayu utama membuat Kris menoleh. Dia sudah terbangun sebelumnya. William kembali menutup pintu dan tersenyum menyapa tamunya.
"Pagi." William berujar.
"Pagi juga. Kau sudah bangun dari tadi?"
"Iya."
"Maaf aku bangun terlambat."
"Tidak apa-apa, kau mau sarapan?" tawar William.
" Aku tidak ingin merepotkanmu."
"Tidak masalah, kau tamu di sini. Jangan sungkan padaku. " William berjalan menuju dapur kecilnya. " Tunggu di situ, aku akan membuat teh hangat."
"Tidak, aku akan membantu."
Kris menyusul William menuju dapur. Dapur nya kecil dan sederhana. Terdapat tungku perapian kecil di sudut, dan sebuah meja kayu panjang di sudut lain. . Di atas meja terjejer rapi keranjang kecil buah dan beberapa wadah makanan. Untuk ukuran seorang laki-laki yang hidup sendiri seperti William, terhitung cukup rapi dan bersih. Hanya terdapat beberapa barang penting yang dia punya. Dan Sebuah almari kecil berada di sebelah meja, sebagai tempat menyimpan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST WIZARD
General FictionWilliam seorang pemuda desa yang bekerja sebagai penggembala kuda, hingga suatu saat dalam perjalanan pulang ia bertemu Kris, sehari setelahnya William menemukan sosok laki-laki yang bersimpuh darah di depan Gubuk tuanya, laki-laki itu bernama Richa...