Bagian 4

267 33 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Richard tidak mampu bersembunyi lebih lama lagi. Di tengah malam yang harusnya membuatnya beristirahat setelah seharian penuh mengurus beberapa urusan kerajaan, kini justru membuatnya terjaga dengan paksa. Penasehat kerajaan membangunkannya di tengah malam untuk menyuruhnya pergi dari Istana. Pamannya —Louis Dominique—menyuruh beberapa tentara bayaran untuk menculik pangeran dan membunuhnya. Tujuannya adalah untuk menyingkirkan pewaris tahta Kerajaan.

Richard menggunakan lorong bawah tanah untuk keluar dari wilayah istana besar, ia sendiri di antar oleh Penasihat tanpa  membawa bekal apapun. Mustahil baginya untuk melawan jika banyak pihak yang berada di sisi pamannya. Ia hanya perlu keluar untuk sementara dan mencari perlindungan.

"Aku harap kau berhati-hati, di luar sana kau akan menemukan seseorang yang melindungimu. Jika saat itu tiba, kembali secepatnya dan jangan biarkan pamanmu mencapai keinginannya. " Pesan Penasehat Kerajaan.

Di tengah hutan, Richard di cegat beberapa orang suruhan pamannya. Ia hanya membawa sebilah pedang untuk melindungi dirinya, mustahil baginya melawan mereka seorang diri. Ia terpojok dan  memilih lari  mencari tempat untuk bersembunyi.

Richard menemukan pohon besar dengan rongga di bawahnya.
Ia masuk ke dalam lubang itu guna bersembunyi. Sangat lembab dan kotor, tapi tidak ada tempat aman selain di sini.

Bahkan luka di perutnya tidak ia hiraukan, ia cukup tertekan sekarang. Ia tidak tahu akankah dia selamat atau justru tertangkap oleh mereka.

Beberapa saat setelah keadaan mulai sunyi, Richard keluar dari persembunyiannya. Ia tergopoh berjalan di tengah hutan. Entah dia berjalan ke arah mana, dia hanya mengikuti nalurinya.

Ia berjalan cukup jauh di waktu dini hari, sesekali beristirahat untuk menghirup udara. Dia mulai lelah, apalagi lukanya mulai banyak mengeluarkan darah. Ia harus menemukan rumah penduduk.

Dengan sisa tenaga, laki-laki dengan tittle Pangeran itu kembali berjalan gontai. Untunglah ia mulai keluar dari hutan, menemukan hamparan rumput yang luas dan sebuah rumah kecil.

Matahari sudah terlihat, dia harus segera turun dan menuju rumah itu.

Wajah pucat, bibir berdarah dan pakaian penuh noda kotor dan darah kering. Laki-laki itu nampak sekarat, kedua kaki jenjangnya ia seret semakin dekat.

Dan dia sampai tepat di depan rumah kecil itu, dengan sebelumnya berhasil mengetuk pintu rumah itu keras meski kemudian dia tidak sadarkan diri.

Dan dia sampai tepat di depan rumah kecil itu, dengan sebelumnya berhasil mengetuk pintu rumah itu keras meski kemudian dia tidak sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE LAST WIZARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang