William seorang pemuda desa yang bekerja sebagai penggembala kuda, hingga suatu saat dalam perjalanan pulang ia bertemu Kris, sehari setelahnya William menemukan sosok laki-laki yang bersimpuh darah di depan Gubuk tuanya, laki-laki itu bernama Richa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Armide Ibukota dari Armidale
Laki-laki tua berambut putih itu membaca sebuah buku bersampul kulit binatang dalam diam. Sedang seseorang lain tengah duduk di kursi dekat perapian sambil menatap resah ke arah laki-laki tua berjanggut panjang itu. Guratan lelah dan khawatir nampal jelas di wajahnya.
"Aku tidak tahu harus bagaimana—" Ia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "aku takut itu terjadi."
Laki-laki tua berjanggut panjang itu melirik, sebenarnya ia pun merasakan hal yang sama. Akan tetapi bagaimanapun ia adalah seorang penasehat, sikap tenang adalah kuncinya. Ia tidak ingin tuannya semakin resah.
"Setiap kejadian akan ada jalannya, jangan khawatir."
"Tapi— kau tahu, jika suatu saat keturunanku berakhir dia akan mengambil semuanya."
"Jikapun itu terjadi, suatu saat akan ada yang merebutnya kembali," balasnya.
"Bagaimana bisa kau berucap semudah itu, sedangkan tuanmu tengah khawatir hingga ingin mati?" hardiknya
"Maafkan saya, sebagai penasehat saya harus berpikir tenang untuk anda. Dan mengenai ketakutan anda, percayalah jika keburukan datang pastilah kebaikan akan datang."
"Aku tidak percaya tahayul itu!"
Laki-laki tua berjanggut itu merengut, "Artinya anda tidak memepercayai saya. Bukankah saya termasuk bagian dari itu? Armide dan kami memiliki sejarah, hanya saja sekarang saya tidak memiliki kelebihan selain kemampuan berpikir saya, Tuanku."
Sang Tuan menatap lelaki tua itu lamat, " aku tahu, tapi bukankah setelah dirimu tidak ada lagi keturunan murni?"
"Keturunan Douglass akan selalu lahir di dunia ini, pada saat dan waktu yang tepat."
Percakapan itupun berakhir dengan sebuah pengharapan besar dari Sang Tuan. King Arthur.
Menurut legenda kuno, keturunan murni Merlian lahir dengan membawa kebaikan pada diri anak itu. Ia akan menjadi satu-satunya Merlian terpilih. Tapi setelah berpuluh tahun , keturunan Murni seolah menghilang dan tidak terlahir lagi. Hanya bayi biasa yang kebanyakan dilahirkan oleh keturunan itu. Perlu di kettahui tidak semua garis keturunan Merlian mempunyai keistimewaan seperti leluhur atau buyutnya. Hanya keturunan terpilihlah yang akan menerima Kebaikan dari Merlian. Akibat dari Ramalan Merlian itu, anak keturunannya banyak yang hidup mengasingkan diri dan mengganti identitas keluarga agar tidak ada yang mengetahui bahwa mereka adalah keturunan keluarga Merlian. Untuk mempertahankan keturunan Merlian yang baru lahir di keluarga itu mereka menyepakati perjanjian dengan Raja. Bagi Kerajaan, keturunan Merlian adalah tangan kanan dan kiri Raja, itu telah berlangsung sedari dahulu. Jika orang luar tahu tentang kebenaran mereka, akan berakibat buruk bagi keturunan itu. Paling buruk adalah pembantaian, dan Raja telah berusaha untuk melindungi mereka dengan menghapus nama keluarga mereka dari bagian Kerajaan.
Merlian adalah Seorang Penyihir Murni Teratas. Satu-satunya manusia yang memiliki keistimewaan di masa itu. Sifatnya yang rendah hati , penuh kebaikan dan tanpa keserakahan membuatnya menjadi seorang yang di Agungkan saat itu. Hingga suatu saat, Merlian menghilang dan hidup mengasingkan diri untuk kebaikan semua. Ia pergi membawa segala keistimewaan nya menjauhi hiruk pikuk dunia.
Setelah Merlian Meninggal, di katakan bahwa akan lahir keturunan yang membawa keistimewaannya sebagai penyihir putih untuk melawan keburukan. Merlian menuliskan semua wasiatnya pada sebuah buku yang ia tinggalkan pada satu-satunya keturunannya saat itu untuk di jaga.
Akan datang saat dimana seorang tamak yang akan menumpahkan darah di negeri ini. Cerita tentang Merlian dan prediksinya pun menyebar luas ke kalangan rakyat dan menjadi sebuah legenda turun temurun tanpa ada yang tahu cerita tersebut nyata ataupun hanya sebuah dongeng sebelum tidur untuk anak-anak.
Dan hingga kini Raja setelahnya masih menunggu keturunan murni itu datang.
Di umurnya yang menginjak 40 tahun kini, ia sama sekali belum memiliki keturunan. Hal itulah yang membuatnya semakin cemas. Jika 15 atau 20 tahun lagi ia tidak segera memiliki seorang keturunan, mungkin kekuasaan akan jatuh ke tangan yang salah. Dan ia semakin mengkhawatirkan, jika apa yang dulu menjadi cerita dongeng di tengah-tengah masyarakat menjadi kenyataan.
Note : Douglass - Nama Keluarga Merlian - Nama Istimewa (Julukan/Gelar untuk penyihir dari keluarga Douglass)
