Judul diganti menjadi "Please, Look At Me" (Sebelumnya-Di Balik Topeng)
(Follow sebelum baca)
Keajaiban. Ya, saat ini aku menunggu kata itu datang dalam kehidupanku. Merubah segala apapun yang membuatku benci untuk terus-menerus bersembunyi.
Apak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bersamamu
"Rasanya aku sangat berterima kasih pada rasa ibamu. Karenanya, aku bisa menikmati malam bersamamu." _Andrhea_
***
Melihatnya berjalan mendekati arah balkon kamarku. Aku buru-buru menutup tirai jendela, lalu berjalan menjauh. Ku buka lemari mengambil baju dan celana jeans. Gaun yang aku pakai sudah tergolek di lantai. Celana sudah terpasang, kini tinggal baju yang masih berada di tanganku.
Gerakan tanganku terhenti saat ingin memasukkan baju ke kepala. Aku tengok jendela saat mendengar suara seperti benda jatuh. Mataku melotot, reflek aku melindungi dadaku dengan baju dengan mendekap.
"Aahhhkkk...!"
Aku tidak tahu lagi bagaimana orang itu bisa masuk ke dalam kamarku. Lebih parahnya lagi, dia memelukku dengan tubuh yang menempel berbaring di karpet. Dan bagian depan tubuhku terekspos seperti dada ayam yang ada di etalase tukang ayam goreng.
"Mmmhh... Le-phasss!!" jeritku tertahan akibat mulutku yang dibekap tangan orang itu.
Aku tatap tajam mata itu. Lalu, dengan gerakan cepat aku gigit tangannya dan menggulingkan tubuhnya hingga telungkup di bawah kuasaku.
"Anjirr... Sakit, bego!"
"Bodo amat. Lo aja nggak diundang tapi dateng kayak jailangkung," desisku, kembali menekan tubuhnya.