SIDER = JOMBLO ABADI
WAJIB VOTE DAN COMMENT!!HAPPY READING❤❤❤
____________________________________
Metafora
"Aku berdiri di samping dengannya,maka akan terlihat jelas perbedaannya."
_Andrhea____o0o___
Hingar bingar teriakkan dengan gesekan alat penggorengam saling bersahutan menjadi satu. Banyak orang berlalu lalang menyebabkan keadaan semakin sesak. Pasti kalian sudah tahu tempat ini. Menjadi tempat pertama bagi anak sekolah saat bosan dan lapar. Ya, tempat ini adalah kantin.
Dari arah pertama pintu masuk kantin, seorang gadis berlari tergopoh-gopoh dengan napas yang tidak beraturan. Bahu ke bahu pun saling senggol. Menghiraukan pekikan dan umpatan yang terlontar dari sang korban bahu untuknya.
Brakkhhh!!!
"Astagfirullah. Anaknya setan, cucunya jin, cicitnya iblis." Dimas langsung menutup mulutnya saat dirinya latah menyebutkan silsilah keluarga iblis.
Gadis itu merampas segelas es teh punya Bisma hingga menandaskannya dengan sekali teguk.
"Woyyy... Minuman gue!!" teriak Bisma histeris.
Mata gadis itu melirik Bisma sebentar, lalu dengan santai duduk di depan Bisma. "Ini minuman lo?" Bisma mengangguk. "Sorry, ya. Entar gue bilangin sama mbak Nul, kalau es teh yang gue minum dibayar sama..."
"Sama lo, ya?" potong Bisma cepat.
Kepala gadis itu menggeleng. "Bukan. Kan, lo yang mesen. Jadi... lo yang bayarlah," ucapnya santai.
"Makasih atas tawarannya!" Bisma membalas dengan ketus.
"Lo dari mana aja, Andrhea?" tanya Dimas penasaran.
Ya, gadis itu adalah Andrhea. Yang jenis kelaminnya perempuan, tetapi tingkah lakunya seperti lelaki jantan.
"Ehem... Tes tenggorokan dulu, ya."
Banyu yang memang terlalu peka langsung berdiri dan melangkah ke stand penjual minuman.
"Lo lari dari siapa, sih?" Bisma bertanya.
"Lari dari Mak Lampir, ya?" Andrhea menggeleng. "Lah, terus lari dari apaan, dah?"
"Lari dari... kenyataan."
"Ah, setan sialan lo!" umpat Bisma melempar kacang ke Andrhea.
"Yeh... ada yang lebih sialan dari setan," ucap Andrhea.
"Apaa?"
"Manusia yang punya kuping, tapi malah pura-pura BUDEG!" Andrhea menekan kata budeg sambil melirik Dimas yang kembali fokus dengan makanannya.
Dimas seketika tersedak. "Lo berdua masih sayang mata lo nggak? Mumpung garpu gue masih lancip, nih."
"Masih lah. Emang kenapa, sih?" tanya Bisma polos.

KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Look At Me
Teen FictionJudul diganti menjadi "Please, Look At Me" (Sebelumnya-Di Balik Topeng) (Follow sebelum baca) Keajaiban. Ya, saat ini aku menunggu kata itu datang dalam kehidupanku. Merubah segala apapun yang membuatku benci untuk terus-menerus bersembunyi. Apak...