part 8

5.8K 497 26
                                    

"Ucuuup!"

"Yusuf! Jangan suka ganti nama orang deh."

Suara Yusuf udah serak, nyaris hilang. Dia kelihatan marah, seperti biasa. Yusuf nggak suka kalau dipanggil Ucup.

Aku jelas berteriak, senang, kangen, terharu, duh....

Setelah empat hari aku menginap di hotel bernuansa putih dengan parfum ruangan bau obat alias rumah sakit, akhirnya Yusuf datang juga.

"Assalamu'alaikum, Tati. Berisik banget."

Biar dia ngomong pake suara ketus begitu, tapi aku tahu pasti dia kangen berat deh sama aku. Tuh, lihat saja matanya udah kaya bendungan mau jebol begitu.

Aku menghambur ke pelukan Yusuf, dan enggak tahu kenapa jadi mewek.

"Hiks..hiks.. Kamu kemana aja sih?"

"Sibuk, Tati. Yusuf bukan pengangguran yah, ini kenapa pake sakit segala sih, dua hari lagi mau nikah juga."

"Tuh, suara kamu sampai mau habis begitu. Itu siapa sih, ukhtinya kok sampe kamu sakit lama begini. Tati jadi sedih, hikss..."

"Yusuf nggak papa. Lebay, deh Tati. Cuma emang baru balik dari Jepang terus ya sakit. Nggak ada yang brokenheart. "

"Bohong,! Hikss...hiks..."

Ini aku udah nangis bombay, beneran deh. Ini keponakan tersayangku, sampe kurus kering begini. Kucel, brewok kemana - mana. Matanya merah, belum lagi itu kantung mata segede biji salak.

Oke, kalau ini aku sedikit lebay.

Intinya, Yusuf nggak se on biasanya. Yusuf bisa aku katakan berantakan banget!

"Tenang, nanti Tati carikan kenalan buat ta'aruf. Makanya, jangan playboy! Ditolak kan jadinya. Jadi anak baik - baik bisa nggak sih."

Aku sudah ngomel panjang lebar, sudah ada banyak perbendaharaan kata yang lama banget aku siapkan buat menyambut Yusuf. Dan sayangnya, semuanya buyar pas lihat wajah nelangsa si keponakanku tersayang ini.

Ya Allah...
Jatuh cinta sebelum menikah ternyata semengerikan ini. Untung saja, aku belum pernah merasakannya.

"Sst... Jangan merepet terus. Pusing."

Nah, kali ini suara Yusuf udah nyaris hilang dan nggak kedengeran sama sekali.

"Udah berobat?"

Yusuf mengangguk, dia duduk di bangku kemudian memejamkan matanya sejenak.

"Pusing?"

Aku beneran khawatir, Yusuf terlihat pucat.

Belum sempat dijawab Yusuf, terdengar suara Kak Najwa.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

Kak Najwa terlihat masuk, sembari membawa bubur ayam. Jadi tadi memang aku sengaja minta dibelikan bubur ayam.

Empat hari makan masakan rumah sakit bikin mulut aku kebas, alias nggak ngerasain apapun. Jadilah, request bubur ayam. Setidaknya aku makan ada rasanya.

"Loh, kok kesini. Pulang aja, terus istirahat."

"Ini cuma nengokin Tati Enab bentaran. Kasihan amat, mau nikah malah di rumah sakit begini."

"Tati kamu sih, bandel. Kenapa pada lomba sakit begini jadinya."

Tuh, Kak Najwa udah pasang wajah mellow. Kakakku yang satu ini memang sedikit lucu, dia apa - apa tuh gampang nangis.

Nonton ftv aja nangis bombay, apalagi lihat kami sakit begini.

"Ih, nggak ada yang kepengen sakit kali kak."

"Kamu tuh, cepet sehat. Ini undangan udah disebar akhirnya tetap resepsi. Nanti akadnya di rumah sakit. Jadi, kamu disini. Yang disana cuma A' Rifqi."

Aku terkekeh pelan, membayangkan pernikahanku yang kacau begini. Ada gitu, resepsi pernikahan tapi pengantennya jomblo.

"Hus! Malah ketawa."

Teguran dari Kak Najwa malahan membuat tawaku meledak. Yusuf terkekeh pelan meski nggak pake suara. Itu suaranya beneran mau habis kayaknya.

Kak Najwa kalau lagi marah, lucu banget. Jadi, pipi menggembung kayak ikan gabus kalau kata bang Dzaki. Matanya melotot kaya mau mrnggelinding keluar. Tapi kok wajahnya kelihatan imut. Padahal udah tua, tapi masih aja kaya wanita usia belasan tahun.

Kak Najwa awet muda benget, kalau sebelahan saja dikira aku lebih tua. Apalagi kalau jalan sama Bang Dzaki, itu udah kaya bapak sama anaknya.

Jadi sudah tahu kan, kenapa Bang Dzaki sampai detik ini jadi bucin nomer satu.

"Kamu loh, mau nikah pake sakit segala."

"Dih, Ummi aneh. Mana ada orang sengaja sakit."

Aku terkekeh pelan, lope poll sama kamu Ucup!

Dia selalu belain aku. Duh, tapi ternyata dua hari lagi aku menikah yah?

Ya Allah...
Masa nikahan pakai baju rumah sakit ini loh, haduh.....

Hai...
Vote sama komennya dooong

Follow me yaah buat yang belum

Sehat selalu dears...

CINTA ZAENABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang