Prolog

366 43 3
                                    

Seoul, 2220

Lelaki itu seperti biasa mengetik di atas ponsel pintarnya.
*kring* *kring*
Sebuah panggilan masuk dari bosnya.
Hologram seorang pria berkumis gundul berdiri di depannya.
"Tuan 312. Semua yang Anda kerjakan sangat menarik. Temui saya di kantor pukul 5 sore. Saya harap Anda tidak terlambat."
*blitz*
Hologram itu menghilang dalam sekejap mata.
Lelaki itu segera menghabiskan kopinya dan pergi ke kantornya.

***

Kalian pasti bingung mengapa aku hanya dipanggil dengan nomor saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian pasti bingung mengapa aku hanya dipanggil dengan nomor saja. Semua manusia yang tertinggal di bumi dulunya memiliki nama.
Tapi pemerintah dunia menggantinya dengan nomor agar kami tidak dianggap sebagai manusia buatan atau makhluk lain yang ada di bumi.

Aku 312, manusia ke-312 yang tinggal di bumi. Aku sendiri lupa dengan nama asliku. Orang tua angkatku memanggilku dengan 312 sejak umurku 4 tahun.
Semua manusia hanya hidup untuk bekerja, makan minum, dan istirahat.
Mungkin ada beberapa hiburan. Tapi mayoritas manusia tidak peduli lagi.
Kami bekerja agar spesies kami tidak hilang.

***

"Mesin ciptaanmu untuk memindahkan kenangan sangat unik Tuan 312. Aku ingin kau menandatangani kontrak ini untuk mengembangkan proyekmu."
"Terimakasih banyak Bapak. Saya akan berusaha sebaik mungkin."
Lelaki berambut biru itu membungkuk.

***

Seoul, 2020
"Sudahlah.. jangan menangis lagi. Untuk apa kau mengeluarkan air mata untuk lelaki seperti itu."
Wanita itu menepuk pundak temannya.
"Aku tidak tahu lagi.. seharusnya kita tidak bertemu."
Teman wanita itu menangis keras.
Wanita itu menatap sahabatnya khawatir dan tersenyum pahit.
Mengapa aku selalu menasihati orang dengan baik. Padahal mengurus urusanku sendiri tidak bisa.

"Wendy! Ada yang ingin menemuimu!!"
"Ah iya Kak! Sebentar"
Seorang wanita berumur 40an tersenyum di depannya.
"Kau sungguh berhenti? Apa tidak ingin kau pikirkan lagi? Karya-karyamu sangat unik. Sayang kalau tidak dipublikasikan."
"Maaf... untuk saat ini saya tidak ingin menerbitkan lagi. Saya ingin fokus untuk kuliah saya. Jadi saya pikir mungkin di masa depan saja."
"Baiklah.. kalau itu maumu saya tidak akan menahannya. Kalau ingin menulis lagi, rumahku selalu terbuka untukmu."
"Tentu saja."
Wanita itu meninggalkannya.
Ya. Aku harap pilihanku sudah tepat.

***

Wendy POV

Mereka memanggilku Wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka memanggilku Wendy.
Sekarang aku di usia pertengah 20ku.
Dengan banyaknya waktu luangku sekarang sebelum mendaftar kuliah magister membuatku sangat kesepian.
Aku tidak tahu akan kemana.
Semua temanku bekerja ataupun kuliah.
Mungkin aku hanya akan melakukan beberapa hal yang belum pernah kulakukan.
Orang tuaku selalu menanyakan apa aku memiliki seorang pria.
Tapi bahkan sampai saat ini aku tidak memikirkannya dengan serius.

Wendy tersenyum menonton TV didepannya.
Seorang alien yang digambarkan berwujud lelaki tampan menyelamatkan seorang gadis.
Ah seandainya ada alien setampan dia datang.
Mungkin duniaku akan berubah.

***

Taehyung POV
"Tuan 312. Bersiap dan beristirahatlah. Besok kau akan melakukan perjalanan yang akan memakan tenagamu."
"Ah.. baik Tuan. Terimakasih telah mempercayakanku terhadap proyek ini."

***

Hello lagi!
Proyek apa ya~??
Mungkin ceritanya agak sedikit aneh. Tapi aku harap kalian menyukainya XD
Selamat malam><
-Author A

[COMPLETED] DimensiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang