"Kadang kita perlu sadar, perlu sabar, perlu ruang dan waktu dan perlu ketenangan untuk memulihkan semuanya"
~Shania
🍎🍎🍎Raganya emang ada didalam kelas dengan kedua mata yang menatap lurus kearah papan tulis, dimana ada seorang pria paruh baya yang sedang menjelaskan materi Peluang, tapi pikiran Shania tak tau dimana.
Gadis itu masih memikirkan kejadian kemaren sore, dimana Aldo mendatanginya kembali "kenapa lo datang lagi Do, disaat gue udah ampir ngelupain lo?" batin Shania.
"kalau gue bilang gue kangen lo Shan apa lo bakal percaya?" kata-kata Aldo masih bergentayangan memenuhi pikiran Shania. Shania mengehela napas berat, kenapa dia masih memikirkan Aldo? Seharusnya ini tidak perlu lagi, menyakiti diri dengan berada dikeadaan yang terus menyakiti hati.
" Shania apa kamu sudah mengerti?" tanya pak Abi.
"Shania apa yang kamu ketahui tentang peluang" tanya pak Abi lagi.
"SHANIA!!!" kata pak Abi sedikit berteriak.
Shania langsung tersadar dari lamunannya "Modus pak!" kata Shania cepat yang langsung dihujani tawa oleh teman-teman kelasnya.
"Shania ingin menghilang dan kembali tahun depan," batin Shania.
"Iya pak Shania bener, kebanyakan modus ya pasti banyak peluang" kata Dodi, kemudian kelas 11 Ipa 3 tertawa lagi.
"Sudah-sudah, diem semua!" kata pak Abi.
"Kita lanjuti...." kata pak Abi yang terpotong Bell istirahat.
Kriiingggg!!
Bunyi Bell istirahat memenuhi setiap penjuru SMA Nusa Bangsa.
"Baiklah pelajaran kita sampai disini, minggu depan kita lanjutin, Assalamualaikum Wr. Wb" kata pak Abi yang langsung meninggalkan kelas 11 Ipa 3.
"Kantin yukk," ajak Tasya.
"Kuyy!!" sahut Rere dan Syasya.
"Shan? Kantin yuk! " ajak Rere yang merasa ada yang beda dari Shania sejak tadi.
"Eehhh, kenapa Re?" tanya Shania
"Ayo kantin Shan," ulang Syasya.
"Nggak deh, gue lagi nggak mood." ucap Shania sambil memainkan Hp nya.
"Mau nitip nggak?" kini Tasya yang bertanya yang langsung digelengi oleh Shania.
"Yaudah kita kantin dulu ya, keburu masuk ntar," kata Tasya.
Kini dikelas 11 Ipa 3 hanya ada Shania, Sindy, Sary dan Ali.
"Kenapa gue ragu lagi buat ngelupain dia?" batin Shania.
"Kenapa dia datang lagi disaat gue udah hampir terbiasa tanpa dia?" batin Shania kemudian ia sibuk dengan Hpnya.
Adiamata _angga menyukai foto anda.
"kok bisa sih? Dia kan gak ngefollow gue?" tanya Shania pada dirinya sendiri.
"udah Shan gak usah dipikirin, biasa stalker." kata Shania