Chapter 8

75 27 9
                                    

"Ada yang jatuh tapi bukan hujan"

~Author

Jalanan kota Bandung kini dibasahi oleh hujan sejak tadi yang membuat hawa dingin.

"Ini kan bukan jalan ketempat bang Kenzi yah" kata Shania.

"Kita kerumah sakit" ucap Adi.

"Kerumah sakit?" tanya Shania bingung.

"Iya, Abang kamu disana" ucap Adi.

"Kenapa abang yah?" tanya Shania cemas.

"Udah sampe, ayo kita turun." ajak Adi.

Shania langsung turun, pikirannya bercabang.

"Ada apa dengan bang Kenzi?" batinnya.

"Kenapa ayah nggak bilang kalo abang masuk rumah sakit?" tanya Shania.

"Emangnya bang Kenzi sakit apa yah?" tanya nya lagi.

Kemudian sampai lah mereka didepan pintu Melati 13. Didalam ada Sarah juga Lila, dan laki-laki dengan mata yang terpejam dengan banyak alat yang dipasang ditubuh nya. Shania langsung mendekati tempat Abangnya.

"Bang, abang kenapa? "tanya Shania dengan air mata yang membasahi pipi nya.

"Bang, bangun Shania rindu tau." ucap Shania.

"Pantesan abang nggak pernah jenguk Shania, Shania kira abang nggak sayang Shania lagi" ucap nya lagi.

"Abang bangun.....hiks hiks"

"Udah jangan nangis sayang, doain abang biar cepat sembuh. Shania jangan nangis lagi nanti abang jadi sedih." ucap Sarah.

"Emang abang kenapa bun?"

"Abang mu kecelakaan, saat mau balik ke Jakarta"

"Kapan bun? Kok Shania nggak tau"

"Kata Keysa Selasa pagi"

"Keysa? Kenapa dia nggak kabarin kita bun, ini udah hari jumat. Kenapa dia nggak ngabarin?" lirih Shania.

"Keysa pacar Kenzi, disini dia juga ikut kecelakaan Shan. Jadi jangan nyalahin dia nggak ngabarin" kata Sarah sambil memeluk Shania.

"Tapi bun, bang Kenzi gimana?" tanya Shania.

"Kata Dokter dia masih kritis" jawab Sarah yang sudah meneteskan airmata.

"Kalo kak Keysa gimana keadaan nya?" tanya Shania lagi.

"Dia udah gapapa kemarin cuma luka dikit" jelas Sarah.

"Malam tan, om." ucap Keysa.

"Eh malam Keysa, kok udah kesini sih. Kenapa nggak istirahat?" tanya Sarah ramah.

"Kesya pengen lihat Kenzi tan" ucap Keysa yang diangguki oleh Sarah.

"Oh iya, ini mama aku tan." kata Keysa.

"Karin" kata mama Keysa sambil mengulurkan tangan.

"Bareng keluarga ya Key?" tanya Sarah.

"Iya tan, itu Papa Arken dan juga Arka" kata Keysa sambil mengenalkan Papa dan Adiknya.

"B--un" suara yang langsung membisukan suara diruangan itu.

"Kenzi udah sadar? Mau apa sayang?" tanya Sarah.

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang