Chapter 13

25 1 0
                                    

Maafkan author ya lama update.
Jujur mood menulisku tiba-tiba ngilang gitu aja, kaya doi:)

Okeyy, selamat menikmati.
Kalo suka jgn lupa di vote, comen juga ya:*

"Waktu dan perasaan itu dua hal yang saling berhubungan, dengan waktu semua perasaan bisa berubah termasuk cinta ataupun benci"

Shania baru pulang dari sekolah, dengan diantar Angga. Yang tadi ngajak Shania pulang bareng adalah Angga.

"Eh Shania baru pulang ya?" sapa Karin.

"Ehh tante, iya tan." balas Shania sambil tersenyum kearah Karin, disana juga ada om Ari suaminya Karin, dan Arka.

"Ganti baju dulu sayang, baru kesini kita makan dulu." kata Sarah. Entahlah kadang Shania bingung dengan sikap orang tua tapi yang Shania yakini dalam hatinya orang tua pasti menyayanginya.

"Iya ma, Shania ganti baju dulu." jawab Shania, kemudian berjalan menuju kamarnya.

Sesudah makan malam, Keluarga Ari masih dirumah Shania.

"Jadi begini Shania, maksud om dan tante kesini ingin memunuhi permintaan Kenzi, kamu dan Arka kami jodohkan," ucap Ari sambil melihat kearah Shania dan Arka.

Kedua orang tua Shania hanya tersenyum, tapi Shania? Entahlah, dia tak bisa menjawab apa-apa.

" Gimana sayang kamu kan? Mungkin dengan hubungan kalian bisa bikin Kenzi dan Kesya, dan tentunya kita semua senang." ucap Karin pada Shania.

"Ehh, gimana ya tan. Shania kan masih sekolah kok udah dijodoh-jodohin aja. Shania juga nggak cinta Arka, kenal aja belum." kata Shania halus berharap kata-katanya tak menyinggung perasan siapapun

"Kalau masalah cinta, cinta itu datang dengan sendirinya Shan. waktu dan perasaan itu bekerja sama, nanti kamu juga cinta Arka begitupun dengan Arka. Kalian belum langsung nikah kok, cuman tunangan dulu." jelas Karin lagi.

Shania hanya diam, bingung harus bagaimana.

"Mau ya sayang, biar kak Keysa nggak merasa berhutang lagi. Kenzi juga tenang disana lihat adiknya yang cantik ini udah ada yang jagain." pinta Karin sambil memegang kedua tangan Shania.

Shania melihat kearah orang tuanya, dilihatnya kedua orang tuanya seperti mengharapkan yang sama.

Melihat keadaan yang hanya hening, Ari dan Adi saling pandang.

" Mau atau tidaknya kalian perjodohan ini akan tetap dilaksanakan," kata Ari tegas.

"Iya ini juga demi banyak kebaikan," tambah Adi Papanya Shania.

Sedangkan Arka dia hanya diam tanpa menjawab apapun. Seperti air yang mengalir mengikuti kemana arus nya.

****

"Halo," sapa Shania yang baru mengangkat panggilan yang baru masuk dari Hp nya.

"Shan, bisa ketemuan nggak malam ini?" tanya suara disebrang sana.

Dahi Shania berkerut, tak biasanya Aldo mengajaknya ketemuan malam-malam gini. "Harus banget malam ini Do?, tanya Shania.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang