Chapter 1

1K 176 66
                                    

Kehidupan suram tidak jauh dari dunia kelam

Kehidupan suram tidak jauh dari dunia kelam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia terbaring sedu.

Permukaan tanah begitu dingin menyentuhnya.

Mereka tega menarik kasar rambutnya, melemparinya tepung, menginjak tubuhnya tanpa ampun.

Melontarkan kata kasar padanya, lalu dengan langkah ringan pergi begitu saja meninggalkannya.

Apa yang salah dengannya?

Ia hanya tidak pandai bergaul, tidak pandai membaur dan tidak pandai bergaya seperti gadis lainnya.

Tapi bukan berarti ia harus direndahkan, seakan harga dirinya tidak berharga.

Mereka juga membuat rumor tanpa memastikan kebenaran terlebih dahulu,

Saling berbisik dan mengatakan "Dia gadis malam"

Dari mana asal rumor itu?

Ia memang sering pulang larut malam, tapi bukan berarti dirinya 'Gadis malam seperti itu'

Wajar saja ia pulang malam. Membaca buku dan komik hingga larut malam sebagai pelampiasannya karena tidak memiliki teman untuk berbicara.

"Jahat."

Langit semakin mengejeknya sekarang.

Rintik hujan menerpanya. Seragam sekolahnya terasa lengket akibat bercampurnya air dan tepung. Seiring dengan air matanya mengalir deras membasahi pipi.

Dunia begitu kejam baginya,

Ingin rasanya ia berlari.. Tapi kemana?

***

Hana menarik napas dalam sebelum membuka pintu rumahnya. Ia sebelumnya telah membersihkan diri dari sekolah, mengganti seragamnya dengan mengenakan seragam olahraga.

Ia akhirnya membuka pintu. pandangannya menampakan senyuman ibunya menyambut dengan ramah sembari berkata, "Sudah pulang rupanya, kau tidak kehujanan kan?"

Hana membalas tersenyum, "Tidak, untung ibu mengingatkanku membawa payung."

"Kenapa rambutmu basah?"

Ia melangkah santai menuju ruang tengah, lalu menjawab "Tadi habis latihan olahraga renang di sekolah"

Bohong,

Tetapi ibunya tetap akan percaya lontaran katanya. Tidak mencurigai, karena Hana pandai menutupinya.

"Hana-ya, ayo kita makan bersama. Ayah juga baru pulang."

THE MIRROR [HAN JISUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang