8. Black Forest

231 20 0
                                    

Dengan kemancetan jakarta di pagi hari Reyhan mengendarai motor nya dengan cekatan, beberapa menit lagi bel masuk berbunyi. Ia harus segera sampai agar tidak terlambat, terlebih hari ini adalah hari pertama Farhan kembali setelah satu setengah tahun lebih belajar di Belanda.

Setelah beberapa menit akhirnya gerbang sekolah sudah terlihat. Tepat ketika Reyhan membelokkan motornya masuk ke dalam gerbang ada satu motor lagi yang masuk melewati motornya.

Ferdo, dan.. Amira?! Cukup terkejut melihat permandangan dihadapannya Reyhan berusaha mengontrol mimik mukanya agar terlihat biasa saja.

Ketika Reyhan selesai memarkirkan motornya ia melewati mereka berdua dengan dagu yang sengaja ia angkat.

Tepat ketika Reyhan melintas Amira baru selesai membuka helmnya, dan alangkah kaget ketika melihat Reyhan melewatinya dan tak menengok ke arahnya sedikitpun.

Tapi, memang ada urusan apa sampai Reyhan harus menengok setiap kali bertemu dengannya? Sedetik kemudian akal dan hati Amira saling beradu argumen.

Dan akhirnya ketika ia memilih ingin menyusul Reyhan tangan Amira sudah ditarik lebih dulu oleh Ferdo.

"Mau kemana?" tanya Ferdo memegang tangan Amira.

Amira hendak melepaskan genggaman tangan Ferdo, namun urung ketika tiba-tiba Ferdo menariknya keluar dari parkiran.

Amira hanya diam sambil melihat Ferdo yang membawanya ke depan kelas XI ipa 2. Karena tidak memberontak dan bingung akan dibawa kemana ia jadi tidak sadar bahwa ia sudah berdiri tepat di depan kelasnya.

"Udah nyampe, lo semangat belajarnya!" Pesan Ferdo mengacak rambut Amira lalu pergi.

Amira lagi-lagi terkejut, ia menatap punggung Ferdo yang semakin jauh dari pandangannya. Dengan cepat ia masuk ke dalam kelas, tidak ramai sebab hari ini hari sabtu, hari dimana siswa siswi hanya melaksanakan ekskul yang mereka geluti saja.

Ketika Amira berjalan ia tak melihat bahwa ada seseorang yang menegakkan kakinya dibawah lantai sehingga saat Amira berjalan ia tak sengaja ter sandung dan hampir jatuh ke bawah lantai jika saja ia tidak langsung berpegangan pada meja disampingnya.

Amira menengok melihat si empu yang menjahilinya. Alangkah kaget karena orang itu Wenda. teman sekelasnya yang jarang berbicara, Susah di dekati, terlebih dia mantan pacar seseorang yang telah mengantarnya pagi tadi, yang tak lain adalah Ferdo.

Amira dapat melihat Wenda menatap ke arahnya, ia tersenyum tipis sambil menatap lekat Amira dan berkata, "maaf, tadi gue sengaja".

Kaget, Amira rasa pagi ini dirinya terlalu sering kaget dengan sikap orang-orang. Entah itu Ferdo yang tadi pagi tiba-tiba sudah ada di depan rumahnya, Reyhan yang tiba-tiba berjalan tanpa menoleh kearahnya, dan sekarang Wenda teman sekelasnya yang menjahili dirinya.

Dalam hati Amira menduga, mungkin alasan Wenda menjahilinya karena ia melihat Ferdo mengantar dirinya ke kelas. Tapi apa hubungannya? Amira ingat hubungan Ferdo dan Wenda sudah usai setahun yang lalu. Apa Wenda masih punya perasaan pada Ferdo?

Seketika Wenda berdiri dan pergi keluar meninggalkan Amira yang melamun ditempat. Kembali merasakan peperangan antara hati dan pikirannya.

***

Reyhan berjalan menyusuri koridor, ia baru diberi tahu jika sekarang guru yang mengajar kelas tambahan untuk kelas XII tidak hadir. Maka dari itu dia sekarang hendak pergi ke kantin sambil mencari keberadaan Farhan yang belum terlihat batang hidungnya.

Disepanjang koridor menuju kantin ia melihat banyak adik kelasnya yang tengah melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler. Entah itu di 2 lapangan yang dipakai untuk ekskul basket dan bola, atau ruangan-ruangan yang dipakai ekskul osis, pmr, seni, musik, atau cherleeaders.

Reyhan dan semua siswa siswi yang sudah duduk di bangku kelas XII tidak diperijinkan mengikuti ekstra kulikuler lagi, sebab mereka dipokuskan belajar oleh para guru untuk menyambut ujian-ujian yang akan mereka laksanakan nanti.

Sesampainya di kantin Reyhan hendak memesan minuman kepada pak Tapur yang sudah Reyhan kenal dengan minuman favoritnya yang sudah lama pak Tapur jual.

"Haloo pak Tapurr, Reyhan ganteng datang!" seru Reyhan di belakang antrian, membuat para siswa siswi yang mengantri menengok ke arahnya.

Pak Tapur yang melihat Reyhan datang dengan heboh seperti biasanya tersenyum, menyambutnya tak kalah heboh.

"Eh ujang, Ngantri yang bener ya!" sambut pak Tapur ditengah kesibukannya.

Reyhan tersenyum lalu mulai mengantri dengan siswa siswi yang lainnya. Ditengah-tengah kegiatan mengantrinya ia merasakan bahunya disentuh oleh seseorang. Membuat Reyhan refleks menoleh, mendapati seorang lelaki bertubuh tegap dengan wajah tampan tersenyum manis kearahnya.

"Hallo ma pren!" seru laki-laki yang tak lain adalah Farhan Yizrana.

"Eh bro!" seru balik Reyhan sambil merangkul bahu Farhan.

"Gilaaa tambah cakep aja muka lo rey" ucap Farhan.

Reyhan tertawa sambil memukul bangga dadanya sambil berkata, "yaiyalah, secara gue suka skincare-an".

Perkataan yang asal terlontar dari mulut Reyhan ternyata mampu membuat sebagian orang yang ada didekat mereka menoleh, menatap Reyhan dengan ekspresi mereka masing-masing.

Ada yang menatap Reyhan dengan mimik muka bingung, terkejut, bahkan yang tengah menahan tawa pun ada.

Reyhan sendiri yang sadar akan tatapan mereka langsung menengok ke arah Ferdo yang menatap kearahnya dengan wajah menahan tawa.

"Segitunya yah efek dari ucapan gue?" tanya Reyhan pada Farhan.

Farhan yang tak dapat menahan tawanya lagi langsung tertawa terbahak-bahak sambil mengangkat bahunya.

Mereka asik berbincang sampai mereka tak sadar bahwa mereka sudah ada di depan pa Tapur yang menatap mereka dengan senyumnya.

"Saya pesen minuman rasa black forest" pesan Reyhan.

"Siap, tunggu bentar ya jang" ucap pak Tapur lalu mulai membuat minuman yang dipesan Reyhan tadi.

"Gak pesen lo han?" tanya Reyhan pada lelaki di belakangnya.

"Gak, gue lagi ngurangin mengonsumsi minuman berasa" jawab Farhan.

"Oh iya gue lupa, calon dokter kan harus jaga kesehatan ya" gurau Reyhan dibalas tampang tengil Farhan.

"Ya iya dong" ucapnya tengil.

Ditengah percakapan mereka pak Tapur memberikan minuman pesanan Reyhan, lalu Reyhan dan Farhan pergi setelah membayar pesanan Reyhan.

Mereka berbalik dan hendak pergi ke kelas mereka. Namunn..

"Dugg!"

Reyhan tak sengaja menabrak seorang siswa laki-laki yang tubuhnya lebih kecil dari tubuh Reyhan mau pun Farhan.

Minuman black forest Reyhan sedikit tumpah dan mengenai seragam siswa itu, Reyhan yang kaget refleks meminta maaf. Namun siswa yang tak sengaja terkena tumpahan minumannya tak berkata sepatah kata pun.

Ia malah menatap Reyhan terus-menerus dengan tatapan yang Reyhan sendiri tak mengerti apa arti tatapannya.

REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang