Seokjin menggeliat pelan. Rasanya badannya sedikit mendapat beban. Dirabanya pinggangnya dan dia bisa merasakan sebuah tangan mungil yang melingkar. Dia mengernyit sebentar. Sampai akhirnya dia membuka mata dan mendapati Jimin yang tertidur lelap dalam pelukannya
“Loh? Kenapa Jimin ada disini?” tanya Seokjin. Mari menghela napas bersama-sama. Rupanya penyakit pelupanya belum sembuh juga.
“Hey baby.. wake up!! Chimchim ayo bangun” dengan pelan dibangunkannya Jimin yang masih asyik tidur.
“Hoam!!”
Hanya uapan yang didapati Seokjin saat Jimin menggeliatkan badannya. Seokjin terkekeh kecil. Dia sampai tak tahan untuk memberikan kecupan sayang didahi bocah playgroup itu
Chuu“Mommy!!” sapa Jimin riang setelah mendapat kecupan selamat pagi dari sang Mommy.
Seokjin hanya bisa tersenyum. Namun seketika matanya bergerak kekiri- ke kanan. Seakan mencari sesuatu
‘Daddy ahjusshi dimana yah?’ batin Seokjin
Jimin memandang bingung Mommynya. Digoyangkan lengan Seokjin pelan.
“Kenapa, mom?” tanya Jimin.
“Eh Daddy mu mana?” tanya Seokjin. Jimin semakin bingung saja.
‘Daddy ada di lumah ini?’ batin Jimin
Jimin tak kunjung memberikan Seokjin jawaban. Bocah itu hanya diam dan memandang Mommynya. Seokjin menjadi gemas akan kediaman Jimin.Disaat itu bunyi seretan pintu membuat pandangan keduanya berpusat ke arah pintu. Jungkook kini berdiri sambil membawa beberapa pil obat, bubur dan segelas air mineral.
“Kookie, Daddy ahjusshi sudah pulang yah?” tanya Seokjin dengan sedikit menguap. Kepalanya sedikit pening. Dan rasa kantuk belum sepenuhnya hilang. Dan respon yang diberikan Jimin pun turut diberikan oleh Jungkook. Seakan semua orang tak mengerti akan perkataan Seokjin. Namjoon?
“Apa maksudmu hyung?” Jungkook meletakkan barang yang dibawanya kemeja nakas. Dihampirinya Seokjin. Dan disentuhnya dahi lebar Seokjin dengan punggung telapak tangannya pelan.
Seokjin baru menyadari saat itu bahwa ada sebuah kain yang tergeletak begitu saja di samping bantalnya. Jimin yangs udah kebelet berlari menuju kamar mandi menuntaskan hasratnya.
“Ahh syukurlah hyung, panasmu sudah mulai turun” ujar Jungkook. Membenahi peralatan kompres yang ternyata ada dilantai.
“Semalam panasmu tinggi hyung. Padahal sebelumnya kau sudah mendingan” kata Jungkook. “Dan hey! Apa maksudmu tadi Daddy ahjusshi? Namjoon? Sepertinya demammu masih belum turun dan sembuh benar” ujar Jungkook berkacak pinggang. Seokjin terkejut.
“Apa maksudmu Kookie. aku tak mengerti” Seokjin menatap Jungkook dengan tatapan polosnya. Jungkook menghela napas sebentar. Disentilnya kening hyungnya itu pelan
“Kau menanyakan orang yang tak ada disini. Bukannya semalam kau sudah menelponnya. Dia akan menjemput Jimin pagi ini. dan harusnya aku yang bertanya apa maksudmu menanyakannya. Seolah Namjoon sshi benar-benar ada disini semalam” jelas Jungkook. Seokjin terdiam.
‘Jadi itu hanya mimpi. Tapi kenapa terasa nyata. Aku malah berharap itu nyata. Ternyata hanya harapan palsu.’
“Jin hyung... Jin hyung..” Jungkook menyenggol badan Seokjin agar berhenti dari lamunan dadakannya.
Eh?Seokjin hanya menatap Jungkook. Jungkook balik menatapnya.untuk beberapa saat tak ada kata yang keluar. Karena jujur Jungkook menunggu alasan apa yang membuat Seokjin bangun tidur langsung menanyakan keberadaan Namjoon. Aneh bukan!
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIMCHIM, MOMMY AND BALLON
Fanfiction-Coretan NamJin By MOONDESCA - Kim Jimin (3) putra semata wayang Kim Namjoon (25) hanya ingin punya mommy namun Namjoon sang daddy menganggap lelucon niat putra kecilnya untuk mencarikannya mommy baru. Sedangkan Kim Seokjin (17) namja ceroboh, pelu...