“Hm~~apalagi yah?” Seokjin terlihat sedang sibuk dikamarnya. Tas ranselnya kini penuh dengan berbagai perlengkapan. Baju kaos, celana, jaket dan beberapa obat-obatan jadi barang wajib yang dibawanya. Camping ini adalah camping pertamanya dan tidak tanggung-tanggung selama 3 hari lamanya. Camping ini benar-benar dilakukan didalam sebuah hutan yang lumayan aman. Pihak sekolah ingin mengenalkan alam kepada para siswa.
Sreet
Pintu berderit. Jungkook memasuki kamar Seokjin dengan membawa 2 cup eskrim strawberry. Namja yang di panggil labbit nuna oleh Jimin itu adalah fanatik strawberry dan dia yakin Seokjin tak akan menolak es krim strawberry kesukaannya mengingat warna favorit Seokjin adalah pink.
“Jin hyung, kita hanya 3 hari disana kenapa banyak begini bawaanmu?” Jungkook duduk dipinggir ranjang sembari menyodorkan salah satu cup eskrim itu.
“Biarkan saja. Di hutankan pasti banyak nyamuk yang nakal. Jin takut digigit terus. Kalau darah Jin habis gimana? Darah Jin kan susah” jawab Seokjin asal. Jungkook hanya mengernyit heran. Apa gunanya bank darah kalau darah Seokjin itu susah. Memangnya rumus matematika. Rutuk Jungkook.
“Pabo hyung, memangnya darah mu apa? “ Jungkook menendang –nendang ransel Seokjin hingga tak sengaja terjatuh dan beberapa barang terhambur keluar sehingga semakin memberantakkan kamar Seokjin yang layaknya kapal yang karam.
“Kook nakal! Barang Jin jadi berantakan kan. Ish menyebalkan.”
Seokjin mempoutkan bibirnya kesal sementara Jungkook hanya mengangkat jari telunjuk dan tengahnya melambangkan damai.
“Mianhe hyung. Gak sengaja” nyengir Jungkook. Seokjin kembali memunguti barangnya memasukkan kedalam ransel. Saat itu mata Jungkook yang jelalatan menelisik kamar Seokjin mendapat sesuatu yang aneh dari lensa matanya.
“Hyung, kotak apa disana? Kenapa aku baru menyadari ada kotak diatas lemarimu?” Jungkook melangkah menuju lemari Seokjin. Diambilnya kursi untuk dipakai memanjat.
“Eh kotak apa Kookie?” Seokjin memandang kearah Jungkook yang mencoba mengambil kotak yang dimaksud. Sebuah kotak berwarna silver itu berhasil didapatkan oleh Jungkook
Pyuuuhh
Debu-debu bertebaran. Mungkin karena terletak dibagian pojok lemari sehingga banyak debu yang melekat.
Uhuk uhuk uhuk
Seokjin sedikit terbatuk dibuatnya.
“Ini kotakmu hyung?”
“Sepertinya bukan Kookie” jawab Seokjin singkat dia masih terbatuk sesekali.
“Lah ini dikamarmu. Pasti punyamulah hyung. Kau pasti lupa lagi deh” dengan seenaknya Jungkook membuka kotak itu. Seokjin hanya memperhatikan karena penasaran. Saat kotak itu terbuka hanya dua barang didalamnya. Sebuah mainan trisula dan juga diary.
“Kookie itu seperti tongkat para setan... apa ini kotak kutukan?” Seokjin memundurkan badannya sedikit paranoid.
“Jangan bergurau hyung. Ini hanya mainan. Lihat ada diary”
Jungkook mengangkat diary itu dari kotak. Diary kecil bergambar kelinci imut. diari itu memiliki sebuah gembok kecil. Jungkook memeriksa kotak itu. Penyakit keingintahuannya muncul. Jungkook mendengus kecewa
“Yah kuncinya tak ada. Kau yakin ini bukan punyamu?” Seokjin hanya menggeleng takut. Dia masih menganggap kotak itu adalah kotak kutukan. Jungkook memandang trisula itu.
“Mainan yang aneh. Eh ada tulisannya. MONSTER. Mana ada monster memakai trisula” Seokjin tiba-tiba tersentak saat mendengar Jungkook mengatakan monster dengan lantang. Dia lagi-lagi merasakan hal ini. berkali-kali dia selalu tersentak jika berhubungan dengan suatu hal dan perasaanya begitu tak enak sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIMCHIM, MOMMY AND BALLON
Fanfiction-Coretan NamJin By MOONDESCA - Kim Jimin (3) putra semata wayang Kim Namjoon (25) hanya ingin punya mommy namun Namjoon sang daddy menganggap lelucon niat putra kecilnya untuk mencarikannya mommy baru. Sedangkan Kim Seokjin (17) namja ceroboh, pelu...