N

4.1K 288 61
                                    


"Yg benar Tharn kita tinggal berdua doang?"

TharnType lagi berbaring dikasur apartemen baru mereka.

"Iya"

"Kenapa gak tinggal dirumah mama aja sih"
"Gak bebas berbuat yg iya²"

"Loh Tharn" Type melotot mendengar perkataan Tharn yg tidak biasanya.

"Kenapa kita kan bentar lagi menikah,kita juga udah selesai ujian tinggal nunggu hasil,gak papa kali coba-coba"

Tharn sudah berada diatas tubuh Type menindih tubuh Type lebih tepatnya,menyesap lembut leher jenjang Type,

"Aii Tharn ,, lepass" Type coba mendorong Tharn.
Sebenarnya Type juga menginginkan karena perbuatan Tharn tapi mengingat mereka tidak ada persediaan pengaman, Type harus berpikir ulang,bisa saja sekali melakukan Type hamil.

Bukan maksud juga tidak ingin punya anak tapi Type ingin lebih lama dulu berduaan dengan Tharn tanpa ada buntut-buntut mereka.

"Tharn"

"Iya-iya"Tharn menjatuhkan tubuhnya kesamping Type dan memeluk Type erat.













































Saat ini kelas mereka tidak ada guru dan mereka sibuk mengerjakan tugas yg banyak nya bukan main.

"Tharn,,mau ke toilet"
"Temenin gak?" Tharn masih sibuk nulis.
"Gak perlu,lagian kan ini jam pelajaran,gak terlalu banyak orang kok"
"Iya deh, hati-hati"

Type meninggalkan kelas menuju toilet yang jaraknya lumayan jauh, melewati kelas Lhong yg ternyata juga tidak ada gurunya.

Usai dengan urusannya Type keluar dari bilik toilet, berpapasan dengan Lhong yg bersandar dekat pintu masuk.
Tatapan mata Lhong yg penuh kebencian tak berhenti mengikuti pergerakan Type.

"Gue dengar sekarang Lo tinggal bersama Tharn?" Lhong mendekati Type yg masih sibuk cuci tangan.

"Kalo ditanya jawab" Lhong berteriak dan mendorong Type.

"Kalo iya, apa urusan Lo??" Type balas berteriak.
 
"Murahan Lo,dasar jalang"

Type geram langsung menghantam pipi kanan Lhong.

Keributan mereka memancing beberapa siswa mendekat tapi tidak ada satu pun yg berniat melerai keributan itu.

  "Liat Lo marah berarti apa yg gue katakan benar kan"

"Gue marah karena yg Lo katakan tidak benar,gue cowo bagaimana bisa Lo sebut gue jalang hah"

Type mencengkeram kerah baju Lhong, tanda Type sudah benar-benar emosi dan Lhong tidak merasa takut sama sekali.

"Karena selamat ini Tharn normal dan tiba-tiba dia jadi Gay karena loh,ohhh apa Lo udah maksa Tharn tidur bersama dan melakukannya"

Type makin tersulut emosi,mana ada dia memaksa Tharn, mereka juga tidak pernah melakukan yg lebih dari ciuman.

Saking emosi nya Type kalut mendorong tubuhnya Lhong mengarah dinding entah Type yg terlalu kuat atau apa,, kejadian nya begitu cepat tumbuh bagian depan Lhong menghantam dinding yg kokoh menyebabkan bunyi nyaring yg mengilukan entah dari bagian mana yg jelas wajah Lhong bersimbah darah segar, Lhong ambruk walaupun masih setengah sadar.
Type mendekati Lhong mencoba menolong tapi Lhong masih sanggup mendorong tubuh Type menjauh.

Siswa lain makin banyak yg bergerumbul, Type tebak tidak lama lagi guru-guru pun berdatangan, Type bingung bagaimana cara menjelaskan nya ditambah Lhong anak kepala sekolah yg jelas Type kalah.
Tharn bagaimana dengan Tharn yg sehabat baik Lhong apa Tharn akan percaya padanya.

Guru-guru berdatangan, begitu juga Kengkla, Techno dan juga Tharn, tapi Tharn langsung menuju Lhong dan menggendong nya menuju mobil ambulance,
Tatapan mata Tharn yg ditujukan pada Type sangat tersirat akan kekecewaan yang mendalam.Type menangis sejadi jadinya tidak ada yg mendekati nya bahkan Kengkla maupun Techno yg sahabat baiknya hanya berdiri menatap iba, rasanya seperti seluruh orang menyalahkan nya atas kejadian ini padahal Lhong yg memulai duluan,dan bodoh nya Type termakan oleh omongan Lhong begitu saja.

Tubuh Type di paksa berdiri dan diseret kasar oleh salah satu guru menuju kantor,di sana sekali lagi Type menyaksikan tatapan kecewa kali ini membuat dada Type serasa sesak, neneknya menangis dan itu gara-garanya.

  Nenek berdiri dan langsung menampar pipinya, mendorong tubuhnya jatuh kelantai dan memukuli nya tanpa henti.







 

Keputusan sudah diambil, Type dikeluarkan dari sekolah dimana 2minggu lagi adalah hari kelulusan sekolah, konyol memang mana keputusan diambil tanpa mendengar penjelasan Type dan cerita dari sudut pandangnya.
Jelas sih yg berkuasa pasti menang.

Kembali menuju kelas untuk mengambil barang nya Type melihat semua tatapan membenci dari setiap orang,

"Keng,no pamit ya" Type kembali menangis Techno masih tak peduli sedang kan Kengkla memeluk Type dan mengusap-usap bahu bergerak Type.





















  *****

Di kediaman keluarga Tharn mereka semua berkumpul ada Tharn juga yg sudah kembali tapi belum ada membuka suara dari tadi.

"Jadi kita semua sudah mendengar penjelasan,dari Type dan memang bukan salah nak Type juga karena Lhong yg memulai,,,jadi kasus ini bisa saja di bawa ke pengadilan,jadi bagaimana?" Ayah Tharn selaku kepala keluarga memberikan pencerahan bagaimanapun Type juga calon mantu nya yg bakal menjadi keluarga, ditambah orang tua Type adalah sahabat nya.

"Tapi yah, kita kekurangan bukti,dilihat dari mana pun tetap Type yg bersalah" Thorn  membuka suara.

Yg lain sunyi diam ibu Tharn memeluk Type beliau tau Type pasti terpukul akan kejadian ini,disini dia tidak sengaja'melakukan nya namun di pojokan oleh teman-temannya, Tharn bahkan nenek nya sendirian.

"Memang salah Type, andai Type tidak kekanakan,bersabar sedikit saja ini semua tidak akan terjadi, mungkin saja kan Lhong hanya bercanda saat mengucapkan itu semua tapi apa balasan Type? Type mendorong sampai hidung Lhong retak"
Tharn berteriak membentak membuat semau terkejut.

"Batalkan saja semua nya, aku tidak Sudi menikah dengan seorang yg membahayakan sahabat ku sendiri"

"Mana bisa seperti itu Tharn, acaranya tinggal 5 hari lagi, semuanya sudah siapa bagaimana bisa dengan gampang nya kamu bilang batalkan" ibu Tharn angkat bicara.

"Aku tidak peduli, sekalian saja usir bajingan ini dari rumah,malas menatap wajahnya"

Type sudah pasrah percuma juga membela diri.

Baru saja Tharn ingin pergi tiba-tiba nenek Type jatuh pingsan, mereka langsung panik dan bergegas pergi menuju rumah sakit.

Type merasa hari ini hari paling buruk,ini semua gara-gara dirinya sendiri, Tharn benar andai dia tidak bodoh termakan perkataan Lhong dia tidak bakal melukai sahabat Tharn, Tharn tidak akan membatalkan pernikahannya neneknya pun tidak bakal dirawat dirumah sakit seperti sekarang.


"Type makan dulu ya" bujuk ibu Tharn.
"Nanti saja ma"
"Heh,kamu belum makan dari pulang sekolah,ayo makan sedikit saja"
"Tapi nenek sakit ma"
"Nenek kuat kok, Type kan juga anak kuat"
"Ma, boleh minta peluk"

Tanpa menjawab ibu Tharn langsung membawa Type ke pelukannya,kasihan Type ada saja cobaan dalam hidupnya dulu percintaannya dengan Tharn kandas karena ulahnya sekarang baru saja memulai kebahagiaan ada lagi masalah muncul berdo'a saja semau ini lekas berlalu dan Type hidup bahagia.
















TBC ....

   Tharntype (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang