Q

3.4K 245 35
                                    


  Membuka mata perlahan yang pertama kali Type lihat bukan wajah tidur suaminya hanya kamar yg kosong sisi tempat tidur nya sudah dingin kala diraba pertanda sudah lama di tinggalkan, gorden yg sudah terbuka memancarkan cahaya matahari pagi.Ditatap jam dinding ternyata sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

"Pantas saja kamar kosong,mungkin Tharn sudah pergi"

Tak banyak pikir Type membangunkan tubuh nya yg serasa remuk,sakit luar biasa pada bagian bawahnya, mengingat kejadian malam tadi membuat Type senyum-senyum sendiri.

Usai membersihkan diri bukannya turun kebawah untuk sarapan Type malah kembali rebahan di ranjang.
Karena sakit membuatnya malas bergerak, Type tidak ingin berharap lebih membayangkan Tharn seharian merawatnya menyuapi nya memanjakannya itu sangat mustahil toh Tharn melakukannya malam tadi dengan keadaan mabuk.
Mungkin Tharn sudah melupakannya atau bisa jadi pura-pura lupa.























  Berjam-jam rebahan tidak membuat Type kembali tidur,bahkan sekarang dia melamun mengingat teman-teman nya dulu sudah sangat lama mereka tidak bertemu.

Tharn memasuki kamar memperhatikan Type yg sudah berganti pakaian sudah wangi juga.

"Kenapa tidak sarapan ?"
Tharn duduk dipinggir ranjang meletakkan nampan berisi sepiring nasi dan air putih.
Type yg terkejut langsung mendudukan dirinya yg alhasil membuat nya menjerit sakit.

"Pelan-pelan,gak usah kaget gue bukan hantu"
"Aku kira gak ada orang dirumah"
Tidak menjawab Tharn menyendok nasi hendak menyuapi Type.
"Sarapan dulu, tepatnya makan siang sih"
"Aku bisa sendiri Tharn"
"Biar gue aja"
Type hanya patuh menerima suapan Tharn gak nyangka Tharn mau melakukan ini semua.

"Gak usah bingung,gue ngelakuin ini karena kasian dan merasa bersalah atas perlakuan gue tadi malam"

"Hmmm"

Tidak mudah ternyata membuat Tharn berubah biarlah jalani saja gimana akhirnya hanya tuhan yg tau.













Hujan lebat mengguyur mulai dari petang tadi Type mondar mandir gelisah di ruang tamu menunggu Tharn nya pulang, biasanya sore juga sudah pulang dan kalaupun telat pasti menghubungi Type mana diluar lagi hujan berlipat-lipat ke khawatiran Type.
Iya jadi semenjak kejadian dimana mereka melakukan hubungan suami istri Tharn sifat berangsur-angsur mulai berubah lebih lembut pada Type lebih perhatian dan peduli bahkan Tharn membolehkan teman-teman Type berkunjung dan sebaliknya Type juga boleh keluar rumah asalkan meminta izin.

Saat menelpon kengkla yg kebetulan ada meeting bersama Tharn kengkla berkata meeting bubar sekitar jam 5 sore.
Dan sekarang sudah jam 10malam Type tepis pikiran buruknya.












  Type terbangun mendengar pintu terbuka rupanya dia tertidur di sofa,  jam 12malam di depan pintu ada Tharn yg basah kuyup sambil menggigil.
Type bergegas pergi ke kamar dan dapur membawa handuk selimut dan teh hangat untuk sang suami.

"Terima kasih" Tharn masih menggigil.
"Dari mana?"
"Rumah mama sayang"
"Kenapa gak bilang dulu" saking khawatir nya mata Type berkaca-kaca.
"Hp aku ketinggalan dikamar tau"

Hiks hiks hiks malahan Isak tangis Type yg terdengar.

"Heh kok malah nangis"Tharn usap kedua pipi sang istri.

"Hiks aku gak becus,,coba aja pagi tadi aku gak pusing pasti bisa lebih memperhatikan kebutuhan Tharn"

"Udah ah yg penting aku pulang"

"Tapi kebasahan"

Tharn terkekeh baru sadar Type semenggemaskan ini.

"Kenapa sampai basah? Kan pakai mobil?"

   Tharntype (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang