Cuaca hari ini cerah, suasana hati Lasya pun juga cerah. Pasalnya hari ini dia beruntung tidak telat masuk sekolah, sebab kakaknya itu.
Senyumnya mengembang, ia senang dapat bersekolah lagi. Kakinya yang lincah berjalan menyusuri koridor, seraya bersenandung ria. Terkadang sedikit melompat-lompat bahagia. Dia senang, karena dapat bertemu lagi dengan lelaki yang disukainya. Yah siapa lagi kalau bukan si Danang Leonda.
Saat melewati lapangan, matanya tak sengaja melihat keberadaan lelaki itu. Ahh betapa senangnya Lasya hari ini. Terus dipandanginya lelaki itu, sampai-sampai Lasya tak sadar akan keberadaan tiang di depannya.
'Dukk'
"Hahahaha...., kayanya benjol tu pala. Untung aja tiangnya gapapa."ejek seorang lelaki yang merupakan rekan satu timnya saat olimpiade, tapi selalu saja menjahili dan mengganggu Lasya. Dia Reza Zeyandra, lelaki jahil yang cukup tampan dan cerdas.
Reza terus tertawa melihat kebodohan gadisnya ini, 'eh' ralat temannya.
Sementara Lasya mengelus-elus jidadnya yang sakit."Ish, gue kesel sama Lo."ucap Lasya kesal
"Dihh kalo kesel ya kesel aja, gapeduli gue."balas Reza
Mendengar hal itu, Lasya buru-buru pergi menuju kelasnya. Suasana hati yang tadinya senang kini berubah, rasa kesal saja yang saat ini dia rasakan.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Sesampainya di kelas yang bertuliskan XI MIPA 1, Lasya disambut dengan tatapan bingung dari sahabatnya (Cleo).
"Napa Lo sya?"tanya Cleo
"Gapapa, kesel aja gue."jawab Lasya sedikit cemberut.
"Duhh, kok Lo kesel dulu. Padahal ada berita penting yang pengen gue kasih tau ke Lo."ucap Cleo
"Eh, emang ada berita apa sih?"tanya Lasya penasaran
"Emm, kak Leon yang Lo suka itu. Dia baru-baru aja jadian ama si Tasya anak kelas sebelah."ucap Cleo sedikit mengurangi volume bicaranya.
"Aihh,beneran?"tanya Lasya tak percaya
"Ihh beneran tau,gue dapet informasi ini dari Abang gue."ucap Cleo berusaha meyakinkan Lasya.
Sementara Lasya, masih tak percaya dengan adanya kabar ini. Bagaimana bisa lelaki idamannya itu berpacaran dengan si Tasya yang notabenenya cewe 'cabe'.
Suasana hati Lasya berubah drastis, dia super duper kesal. Lasya pikir hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan tapi ternyata tidak, semua yang terjadi malah sebaliknya.
Tak lama setelah itu, guru pengajar datang. Dan semua murid pun mulai memperhatikan pelajaran.
*****************
Sejak tadi, pikirannya tak menentu. walau pembelajaran sudah dimulai daritadi. Lasya merasa malas untuk mengikuti pelajaran hari ini. Walaupun begitu Lasya ini termasuk murid yang pandai. Dan kerap mengikuti olimpiade, yang parahnya lagi dia selalu saja satu tim dengan Reza.
Triiiinnnggg.......
Suara bel istirahat berbunyi, semua murid berbondong-bondong menuju kantin. Namun beda halnya dengan Lasya, seiring dengan suasana hatinya yang kesal. Lasya memutuskan untuk tidak jajan dulu.
Cleo yang sejak tadi mengajak Lasya untuk ke kantin, akhirnya menyerah juga. Mau bagaimana lagi, orang lagi 'patah hati'. Cleo pun pergi meninggalkan sahabatnya yang sedang badmood itu.
🕥🕥🕥🕥
30 menit pun berlalu, para murid kembali melakukan pembelajaran di kelas mereka masing-masing, Begitupun dengan Lasya dan Cleo.
Yahh dan Lasya pun tetap sama, masih tidak peduli dengan pelajaran. Mata lurus seperti memperhatikan, namun pikirannya berputar-putar. Entah apa yang dipikirkannya. Keaadaan ini terus berlanjut hingga pelajaran berakhir.
🔔🔔🔔
Bel pulang sudah sejak tadi berbunyi, namun kakaknya itu tak kunjung menjemputnya. Langit sore tak indah lagi, awan mendung mulai datang menutupi bumi. Ahh lengkaplah kekesalan Lasya hari ini.
Tes tes tes
Tetesan air mulai jatuh membasahi tangan, dan juga jalanan yang ada dihadapannya. Zein tak kunjung datang. Buliran air hujan semakin besar, Lasya berusaha lari menuju halte yang berada di dekat sekolahnya untuk berteduh.
Hujan semakin besar, angin berhembus kencang. Lasya mulai kedinginan, ia gosokkan kedua telapak tangannnya berusaha membuat kehangatan. Namun tetap saja ia merasa kedinginan.
Lasya melihat dari kejauhan ada sosok lelaki berpayung yang berjalan menuju arahnya. Lelaki itu semakin dekat dan.....
Ternyata sosok lelaki itu adalah Reza."Woyy.., hujan-hujan kaya gini Lo masih maksain buat nunggu kakak Lo itu?"tanya Reza
"Gimana lagi, gue gatau harus pulang naik apa daritadi juga ga ada angkot yang lewat"jawab Lasya berterus terang
"Udah, sekarang Lo Ama gue aja. Kebetulan sopir gue udah jemput."ajak Reza
Mau tak mau Lasya ikut dengan Reza, dia juga sudah tidak tahan dengan dinginnya hujan. Mobil jemputan Reza sudah siap, mereka akhirnya pulang bersama.
Dalam perjalanan hanya ada kesunyian, jujur saja Lasya masih kesal dengan Reza. Sedangkan Reza, dia sibuk dengan pikirannya tentang gadis yang ada di sampingnya ini. Reza tau kalau Lasya masih marah dengan ejekannya tadi.
Mobil berhenti tepat didepan rumah Lasya, tanpa diberitahu sang sopir juga sudah mengetahui letak rumah Lasya. Karena ini bukan untuk yang pertama kalinya mereka pulang bersama.
Lasya segera turun, dan membuka payung yang diberikan Reza. Sebelum pergi Lasya tak lupa berterimakasih pada Reza dan sopirnya.
Saat hendak membuka pagar, Lasya dihentikan oleh teriakan Reza.
"Sya maaf yaa buat yang tadi pagi"ucap Reza cengengesan"Iyee"jawab Lasya seadanya
Dan kemudian segera masuk kedalam rumahnya. Tubuhnya sudah tak tahan menahan dingin.
Segitu dulu yaa...😉
Jangan lupa vote+comment.
#happyreading😊
#wattpad
#wattpadlife
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is Just About You
Teen FictionSebuah cerita tentang seorang gadis remaja SMA yang sudah lama mengagumi sang kakak kelas. Sepertinya rasa kagumnya itu telah berubah menjadi cinta. Namun perasaannya itu tak kunjung berbalas. Entah seperti apa kisah cintanya itu berlanjut. Akankah...