18. WABAH

69 1 0
                                    

Pemandangan tak indah terlihat akhir-akhir ini, Kekasih
Banyak jiwa yang khawatir, takut, dan berlarian meminta belas kasih
Aku melihat ada situasi membahayakan yang dirasa perih
Menghujan sakit-sakit yang tak tahu darimana asalnya Sehingga kami begitu merintih

Ada yang kehilangan ibunya, bapaknya, anaknya, kawannya, dan atau saudaranya
Mewabah tangisan-tangisan Raga terasa teraniaya
Peristiwa ini cepat datangnya
Merenggut nyawa dari kita

Kekasih, inikah ujian?
Ini begitu mengagetkan
Membuat jantungan
Tercipta kegelisahan
Kami merasa darurat kehidupan

Ataukah ini peringatan?
Karena kami banyak membuat kerusakan
Saling memusuhi karena ke-iri-an
Berebut keduniaan
Dan banyak pemusnahan

Ya, ini kelakuan kami
Dendam disana-sini
Saling menyakiti
Padahal seharusnya saling menyayangi
Bergandengan menuju Engkau yang mengasihi kami

Kekasih,
Sesambi tangan menengadah
Kabulkan permohonan kami ini yang pasrah
Obatilah mereka yang terbaring diruang-ruang kesedihan
Sembuhkan sakit mereka yang berselimut was-was dan kerisauan

Semua terserah padaMu
Tapi pertimbangkanlah keluhan kami ini yang lesu
Dengarkan rintihan raga senja itu yang sedang menimang cucunya
Kehilangan anak yang dicintainya
Musnah cita-cita dan mimpinya
Tapi dia masih tetap percaya bahwa Engkau Sang Pembawa kabar gembira
Setelah hujan pasti ada pelangi dikehidupan mereka

Kabulkanlah, Kekasih
Amiiin....

Malaysia, 20 Maret 2020
Bang DHIKA

Kumpulan Puisiku, KekasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang