"Lah belum balik lo?"
Wonyoung langsung berdecak malas mendengar sapaan itu. Tanpa perlu dilihat dia udah tau siapa yang baru saja bertanya.
Namun Wonyoung gak berniat menjawab pertanyaan itu dan malah beralih mengambil sebuah jaket dari dalam tasnya lalu menyodorkannya ke oknum disampingnya.
"Noh. Gue balikin jaket lo. Jadi bisa gak lo berhenti ngintilin gue?"
Haruto ngerutin kening keki, "Siapa dah yang ngintilin lo? Taman depan sekolah gini ya mau gak mau gue lewatin lah kalo mau pulang."
Wonyoung gak menjawab dan memilih membuang muka.
Sekarang udah jam 6 lewat. Haruto tadi dihukum bersihin toilet karena dateng telat. Makanya doi baru bisa pulang jam segini. Trus pas ngelewatin taman sekolah gak sengaja ngeliat Wonyoung duduk sendirian dan Haruto pun berinisiatif menghampirinya.
"Kok lo belum balik? Nunggu jemputan?" tanya Haruto lagi.
Wonyoung berdecak, "Gausah kepo deh lo."
"Berhubung gue orangnya baik hati dan gemar menolong. Gue anterin dah lo pulang. Mau gak? Lumayan kan dapet tebengan cowok terganteng satu sekolah."
Haruto udah bangga banget tuh ngomong kata-kata barusan tapi si Wonyoung malah makin kesel.
"Heh, tebar pesona lo gak mempan buat gue. Walaupun satu sekolah pada jodoh jodohin kita, gue gak tertarik sama sekali ke lo. Apalagi baper. Inget tuh."
"Gitu ya?" Haruto tertawa sarkastik, "Kita liat aja gimana? Setelah ini statement lo masih bisa dipertahankan atau enggak."
Keduanya lalu berpandangan sengit. Ucapan Wonyoung seolah jadi tantangan buat Haruto. Walaupun aslinya doi gak pernah peduli soal jodoh-jodohan itu tapi ngedenger ada cewek yang gak tertarik ke dia bikin harga diri Haruto seakan disentil. Mari kita lihat bagaimana Watanabe Haruto menjaga citra cokibernya.
"Wony!"
Haruto dan Wonyoung langsung noleh. Seorang lelaki baru saja menghampiri keduanya. Lebih tepatnya menghampiri Wonyoung.
"Eh, Yon. Gimana? udah selesai?" sambut Wonyoung.
Senyumannya merekah. Haruto sampai bergidik karena baru pertama kali ngeliat Wonyoung senyum manis kayak gitu.
"Sorry banget ya, Wony. Gue kayaknya gak bisa nganterin lo pulang deh. Masih belum kelar nih rapatnya."
"Gapapa. Gue bisa tungguin lo kok"
"Jangan lah. Bakal lama banget soalnya. Lo pulang duluan aja deh. Sorry ya?"
Senyuman Wonyoung perlahan memudar. Pundak yang tadinya terlihat excited kini mulai kehilangan semangatnya.
"G-gitu ya...." lirih Wonyoung.
Haruto sendiri memilih untuk jadi penonton aja. Mengamati keadaan tanpa berniat menimpali.
Tapi tiba-tiba lelaki tersebut memandangnya. Mungkin baru menyadari kehadiran Haruto disana.
"Eh, lo Haruto kan?" sapanya. Haruto cuma ngangguk. Sejujurnya dia gak tau siapa lelaki itu walau mukanya cukup familiar.
"Gue Dohyon. Kita pernah futsalan bareng pas kelas 1. Inget gak?" lanjutnya.
Oh, dia. Haruto baru ngeh.
"Oh hai." balas Haruto seadanya.
Dohyon menatap Haruto dan Wonyoung bergantian.
"Lo balik sendiri kan? Tolong tebengin Won--"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Perfect Couple
Fanfiction[Sudah Terbit] ❝ Coba maju yang paling ganteng sama cantik di angkatan ini, biar sama-sama kita comblangin. ❞ -Panitia Senior Mos SMA Micoga 2020. written on: Mar 11, 2020 - Jun 6, 2020. ©RoxyRough