Pagi-pagi suasana dapur rumah Wonyoung sudah dipenuhi polusi suara. Padahal penghuninya saat itu cuma berdua, tapi hebohnya kayak lagi demo mahasiswa.
Haruto berulang kali ngusap dadanya sendiri merhatiin Wonyoung teriak-teriak sambil nodongin spatula ke arah panci diatas kompor. Sementara tangannya yang lain megang tutup panci sebagai pelindung diri.
"MINYAK LU KALEM YA KALEM GUA KATA! JANGAN MERCIK-MERCIK YA---AAAAAKK KENAAA ANJIIIIRRR SAKIITTT HUHU UTOOO!!!"
Haruto berdecak sekilas dan langsung narik Wonyoung buat duduk disebelahnya, "Mana yang kena minyak?"
Dengan sedikit manyun, Wonyoung nunjukin punggung tangannya. Dan ternyata cuma kena cipratan minyak setitik. Haruto mau maraah.
"Lebay banget lu nyet! Ini kenanya cuma sebesar biji atom tapi teriakan lu kenceng bener kayak ketumpahan satu tangki!"
"Tetep aja sakiit tauuu, kok lu marahin gua sih utoo huhuu"
"Diem ah Won pengang ini kuping gua. Dieemmm!"
"Hueee uto jahattt!!"
Wonyoung jatuhin kepalanya keatas meja makan sambil sesegukan. Pura-pura nangis. Haruto cuma menghela nafasnya.
"Lagian lo ngapain sih tumbenan masak-masak gini. Biasanya juga delivery kan?" tanya Haruto.
Wonyoung gak mau jawab. Mukanya masih tenggelam diatas meja beralas kedua tangan. Karena gak mendapat jawaban Haruto beralih nyikut bahu Wonyoung,
"Heh, jawab."
"Heh!"
"Heehh!--"
"GUA PUNYA NAMA YA AMJINK HEH HAH HEH HAH HEH PALA LO MUTER?!" balas Wonyoung kesal.
"Ya udah iyaa, Wony sayang, kenapa kamu tiba-tiba masak-masakan gini, hm?" ulang Haruto. Udah pake mode soft ini.
Tapi Wonyoung malah menunduk sembari meremat ujung bajunya. Beberapa kali ia tampak membasahi bibirnya, ragu untuk berbicara.
"Babe, what's that? I know you hiding something."
"Kalau gue kasih tau, janji jangan ngetawain ya?"
"Gak janji."
Jawaban Haruto spontan membuat Wonyoung menggebuk pelan bahu pria itu, "Ck, Ruto!"
Haruto tergelak, "Iya iya, apa?"
"Uhmm,, jadi gue tuh pengen kayak girfriend material gitu, To. Biar pacar gue makan makanan yang gue masak. Tapi, ternyata malah gagal..."
Haruto langsung ngakak. Bikin Wonyoung tambah bete. Gak lama Haruto majuin badannya dan memeluk Wonyoung. Doi ngusap-ngusap rambut belakang Wonyoung lembut sambil berbisik,
"Know what? Walaupun lo enggak ada vibe-vibe girlfriend material-nya, gue tetep sayang kok."
Lalu Haruto mengurai pelukan itu. Sekarang tangannya beralih menangkup rahang Wonyoung dan mendaratkan kecupan ringan dikeningnya.
"You can makes me fall in love effortlessly."
"Dang, what's that? Ruto's soft hour?" kekeh Wonyoung dan gantian mengusak rambut cowok itu gemas.
"Btw meskipun gue gagal masak lauk pauk, tapi gue berhasil bikin kue dong!" lanjut Wonyoung bersemangat.
Ia lalu berdiri dan berjalan menuju oven. Sementara pandangan Haruto mengikuti Wonyoung yang kini sudah mengeluarkan sesuatu dari bawah sana. Cewek itu mencicipi cookie-nya sekilas lantas bereaksi heboh,
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Perfect Couple
Fanfiction[Sudah Terbit] ❝ Coba maju yang paling ganteng sama cantik di angkatan ini, biar sama-sama kita comblangin. ❞ -Panitia Senior Mos SMA Micoga 2020. written on: Mar 11, 2020 - Jun 6, 2020. ©RoxyRough