Di komplek Wonyoung lagi ada acara setempat. Gampangnya, itu adalah acara hari jadi kompleknya. Wonyoung sebagai putri dari bapak rt tentu mau tak mau harus turut berpartisipasi.
Acara dimulai dari pukul 10 pagi. Sekarang sudah jam 12 dan jalanan makin penuh dengan para pedagang gerobakan, di sudut lain beberapa lomba tingkat anak-anak juga diadakan. Intinya rame banget.
Karena sesibuk itu Wonyoung sampai gak sempet ngecek hapenya. Makanya pas Wonyoung selesai membagikan alat untuk peserta lomba mewarnai itu, ia langsung melipir dari kerumunan untuk beristirahat seorang diri disamping gerobak batagor.
"Neng Wony mau dibuatin satu?" sapa pak pedagang yang sudah kenal baik dengannya.
Wonyoung mengangguk senang, "Kuah kacangnya banyakin ya pak kayak biasa hehe"
"Siapp"
"Minumnya sekalian, Neng Wony?"
"Wah iya maka--- njir, Uto?!"
Wonyoung ngerjapin mata sambil mengambil gelas sirup yang diberikan Haruto tadi. Setelahnya Haruto duduk disebelah Wonyoung sementara cewek itu masih bengong karena kaget.
"Dari kapan lo disini?" tanya Wonyoung.
"Barusan kok. Tadinya mau nyapa lu, tapi lu-nya sibuk bener yaudah gua nyapa bokap nyokap lu aja."
"HE??? LO NYAPA SIAPA??"
"Wony! Itu ajakin si Haru makan dulu-- eh lagi pada makan ya? Hehe yaudah lanjutin. Makasih ya Haru udah nolongin masang baliho tadi." Nyokapnya Wonyoung tiba-tiba muncul trus ngusap ngusap bahu Wonyoung dan Haruto.
Haruto senyum sopan sementara Wonyoung makin bengong. Si Haruto udah ngapain aja sih tanpa setau dia???
"Lo dateng dari jam berapa sih? Gak mungkin barusan kan." telisik Wonyoung.
Haruto ngakak trus ngacak rambut Wonyoung gemes, "Iya dah dari jam 9 tadi."
"Buset, pantesan."
Abang pedagang menyela sambil menghidangkan batagor dan keduanya pun sekarang fokus makan.
Gak lama Haruto batuk batuk kepedesan. Mukanya sampe merah. Wonyoung kasian sekaligus ngakak.
"Yailah bambang kalo gak kuat pedes tu ya gausah pake sambel banyak."
Lalu Wonyoung ngambil air mineral yang ada disampingnya.
Tapi Haruto beneran kepedesan sampai sampai doi ga mampu buka tutup botol itu. Pas akhirnya tutup botol itu kebuka Haruto langsung minum sampe habis. Literally benar-benar oneshoot.
"Aahhh kampret pedesnyaa"
"Udah gapapa? Kalau gak kuat jangan dimakan lagi. Nih buah aja."
Haruto menoleh dan melihat buah melon yang sudah disodorkan Wonyoung. Haruto sampai gak sadar Wonyoung tadi pergi sebentar buat beli buah.
"Harus melon banget ya?"
"E-eh sorry, keinget mantan ya?"
"Hm."
Haruto bergumam samar tapi tetap memakan buah itu. Setelahnya mereka saling diem-dieman. Sampai Wonyoung tiba-tiba teriak senang.
"WAAA ES KRIM! Haru, kesana yok!"
Haruto bahkan belom ngomong tapi Wonyoung udah narik tangan doi menuju tempat penjual es krim itu.
"Pak, pesen 2 yaa. Aku yang ini" Wonyoung nunjuk salah satu menu lalu memandang Haruto, "Uto, lo mau yang mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Perfect Couple
Fiksi Penggemar[Sudah Terbit] ❝ Coba maju yang paling ganteng sama cantik di angkatan ini, biar sama-sama kita comblangin. ❞ -Panitia Senior Mos SMA Micoga 2020. written on: Mar 11, 2020 - Jun 6, 2020. ©RoxyRough