Kedatangan Polisi

510 34 2
                                    

Indonesia

***Mansion* Omma Nisya**.

"Silakan masuk Pak Polisi, Silakan duduk!" Wanita paruh baya itu kini mempersilahkan polisi untuk masuk dan duduk di ruang tamu Mansion-nya. Dia tidak mengetahui Kenapa pak polisi bisa datang berkunjung ke kediamannya.

"Terima kasih banyak Bu Nisya. Saya datang ke sini hanya ingin bertemu dengan Georzio Cucu anda," kata Polisi tersebut kepada Omma Nisya. Wanita paruh baya itu berdebar Ketika Pak Polisi menyebutkan nama Cucu kesayangannya.

"Tunggu Pak Polisi, maksud Anda apa ya? Kenapa mempertanyakan Cucu kesayangan saya?" tanyaa wanita tua itu, benar-benar tidak bisa lagi hanya untuk sekedar diam, jiwanya bergejolak dan begitu ketakutan, cucu kesayangannya dicari oleh seorang Polisi bahkan di luar Polisi lain sedang menunggu di mobilnya. Kini wanita itu benar-benar ketakutan.

"Saya harus bertemu dengan Cucu anda sekarang juga, karena saya harus membawa Cucu anda ke kantor Polisi," kata Polisi tersebut sambil menatap kearah Omma Nisya yang sedang dilanda kecemasan.

"Tapi Zio sedang tidak berada di rumah. Zio sedang berlibur bersama Abangnya ke luar Negeri," ucap Omma Nisya kepada Polisi tersebut.

"Benarkah Cucu anda sedang berlibur ke luar Negeri, kira-kira kapan Cucu anda berangkat, dan kapan Cucu anda akan segera pulang?" Polisi itu kembali bertanya membuat umurnya benar-benar merasa ketakutan.

"Tunggu Pak polisi, sebenarnya ini ada apa, kenapa Terus-terusan mempertanyakan Cucuku, sebentar saya akan memanggil Anak saya, karena saya merasa pusing untuk sekedar menjawab pertanyaan dari bapak Polisi.

"Tidak apa-apa Nyonya. Nyonya cukup menjawab dengan santai. Saya hanya ingin mempertanyakan keberadaan Cucu. Anda dan setelah saya ketahui saya selidiki beberapa hari ini, memang Cucu Nyonya tinggal di sini, dan tidak tinggal bersama kedua orang tuanya, karena itu saya langsung datang kemari untuk mencari keberadaan dari Giorzio Alfariziq Davis," Polisi itu kembali berbicara dan membuat Omma Nisya semakin tegang saja.

"Untuk apa pak Polisi mencari Zio? Sudah saya katakan jika Zio tidak ada di rumah. Dia sedang berlibur," Omma Nisya mengatakan yang sebenarnya kepada Polisi tersebut, tetapi Polisi tersebut seolah tidak mempercayai ucapan Omma Murni.

"Sebaiknya anda tidak usah menyembunyikan Cucu anda, karena Cucu anda dalam masalah besar kali ini, Cucu Anda adalah orang terakhir yang ditelepon oleh seorang gadis yang kini sudah menjadi mayat, satu jam setelah percakapan telepon mereka, gadis itu melakukan bunuh diri," ucap Polisi itu menjelaskan kepada Omma Nisya perihal kedatangannya untuk mencari Cucu kesayangannya.

Tubuh Omma Nisya semakin bergetar mendengar alasan Pak Polisi tersebut mencari keberadaan Zio.

"Bu-bunuh diri? Seorang gadis? Apa hubungannya dengan Cucuku, Cucuku sedang tidak ada di Indonesia, sudah beberapa hari lalu Cucuku berangkat ke Belanda bersama Abangnya Vano," tangkis sang Nenek kepada Polisi tersebut.

Omma Nisya tidak terima Zio dipanggil oleh Polisi itu karena hal yang tidak masuk akal. Kenapa hanya menerima panggilan telepon saja harus di introgasi segala. Di mata Omma Nisya Zio adalan anak kecil yang sangat lugu sangat penurut dan sangat pintar, Zio berprestasi, di sekolahnya pun sangat luar biasa dan Omma Nisya tidak tahu kalau Zio memiliki seorang kekasih.

"Tetapi Zio adalah tersangka utama dan penyebab gadis itu bunuh diri. Karena itulah Nyonya, mohon kerjasamanya, tolong suruh Zio keluar sekarang juga, karena kami harus segera membawa ke kantor Polisi untuk segera dimintai keterangan!" Polisi itu memaksa Omma Nisya untuk menyuruh Zio keluar dari kamarnya.

Padahal sudah dijelaskan beberapa kali oleh Omma Nisya bahwa Zio sedang tidak ada di Indonesia dan dia sedang berlibur ke Belanda, tetapi Polisi itu seolah tidak percaya dengan yang apa Omma Nisya katakan kepadanya.

"Saya tidak menyembunyikan Zio, sudah saya katakan bahwa Cucu saya sedang tidak berada di rumah ini, Cucu saya sedang ke luar Negeri bersama Kakaknya, dan Jika anda memang tidak mempercayai, silakan tanyakan kepada kedua orang tuanya. Saya akan segera menelepon anak-anak saya untuk memberikan bukti bahwa Zio memang sedang tidak ada di Indonesia sudah beberapa hari," Omma Nisya berkata lalu segera dia pun pergi meninggalkan Polisi tersebut.

Omma Nisya hendak menelepon Jino dan Kisya. Kejadian ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, Polisi itu telah menuduh Zio yang tidak-tidak. Cucu kesayangannya tidak mungkin adalah penyebab dari kematian gadis itu.

"Kikis datanglah ke rumah Bunda, sekarang juga!" kata Bunda Nisya kepada putri kesayangannya di balik telepon.

"Ada apa bunda? Apa Bunda perlu sesuatu, biar aku bawakan sekalian?" kata Kisya di seberang telepon.

"Tidak perlu Kis, datang saja sekarang kalau bisa, datanglah bersama Jino karena ini sangat penting, tiba-tiba saja ada seorang Polisi datang mempertanyakan keberadaan Zio," ucapan Bunda Nisya membuat Kisya terkejut.

"Apa Bunda? Untuk apa Polisi itu datang?" tubuh Kisya bergetar dia tidak menyangka Putra bungsunya dicari oleh seorang Polisi.

"Karena itulah segera datang ke sini!" Bunda Nisya meminta Kisya segera datang.

"Baik Bunda, Kikis bersama kak Jino akan segera datang ke sana, Bunda tunggu dengan sabar!" kata Kisya lalu dengan segera menutup sambungan telepon tersebut.

Bunda Nisya kembali ke ruang tamu dia pun langsung duduk kembali di hadapan polisi tersebut.

"Tunggu anak saya datang ya, sebentar lagi anak saya akan segera datang, saya tidak bisa memberikan bukti bahwa Cucu saya sedang ke luar Negeri tetapi orang tua Zio sendiri akan memberikan bukti tersebut, sebaiknya Pak Polisi sabar menunggu!" ucap Omma Nisya kepada Polisi tersebut.

"Baik akan saya tunggu, tapi saya harap itu tidak akan lama, karena saya masih memiliki banyak pekerjaan," kata polisi tersebut kepada Bunda Nisya.

"Rumah mereka tidak terlalu jauh dari sini, Rumah mereka dekat sepuluh menit saja bisa sampai ke Rumah ini, jadi bersabarlah terlebih dahulu, karena percuma anda bertanya kepada saya. Saya hanya Nenek tua yang tidak tahu apa-apa. Saya hanya tahu Cucu saya sedang berlibur ke Belanda," kata Omma Nisya kepada Polisi tersebut.

Polisi itu pun mengangguk, dia bersedia untuk menunggu kedatangan Jino dan Kisya. Karena kasus ini adalah kasus kematian seorang gadis, jadi dia benar-benar harus segera di interogasi.

"Gadis itu meninggal dalam keadaan hamil, diperkirakan Cucu anda adalah penyebab dari bunuh dirinya gadis tersebut," Polisi itu berkata dengan sangat pelan namun penuh dengan penekanan. Omma Nisya merasa sangat geram mendengar kata-kata tersebut.

"Sudah Pak Polisi katakan saja itu nanti kepada anak-anak saya, karena apa yang pak Polisi katakan itu malah membuat saya semakin cemas. Apa anda mau saya tiba-tiba terkena serangan jantung. Apa anda tidak kasihan kepada saya memberikan berita yang tidak benar tentang Cucu saya. Saya tidak percaya dengan semua yang anda katakan, tidak mungkin Cucu saya adalah penyebab dari kematian gadis tersebut,"

Bersambung.

Jino dan Kisya 2 (Exclusive Di Mangatoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang