Dahaga

502 21 1
                                    

Pagi itu Jino dan Kisya merasa terkejut karena ternyata Zio sudah tidak ada di rumahnya, saat Zio bertanya kepada Satpan jam berapa Zio keluar, Satpam berkata sekitar jam 10 malam Zio mengatakan akan pulang ke rumah Bunda Nisya. Dengan segera Ia pun menelepon bundanya.

"Bunda apa iya sekarang Zio ada di situ?" tanya Kisya di dalam sebuah panggilan telepon.

"Iya Kissl, Zio sekarang sudah bersiap mau berangkat sekolah, sepertinya semalam Zio tidak bisa tidur, matanya terlihat begitu sipit dan mengantuk. Bunda jadi sangat kasihan melihatnya," ucap Bunda Nisya kepada putri kesayangannya.

"Oh ya sudahlah Bunda, kalau begitu bersyukur kalau memang Zio ada di sana Kikis, hanya cemas saja kenapa Zio tiba-tiba pulang tanpa berbicara apapun kepada Kikis, padahal saat makan malam kami masih berbincang," kata Kisya kepada sang bunda tercinta.

"Kamu tenang saja Sayang, sudah jangan khawatir di sini Bunda selalu memperhatikan Zio, mungkin Zio kangen dan rindu sama Ommanya," kata Bunda Nisya kepada Kisya.

"Mungkin juga seperti itu Bunda. Ya sudah kalau begitu Kisya tutup dulu teleponnya. Kisya menyiapkan sarapan buat Jino, Vano dan Kezia," kata Kisya sambil menutup saluran teleponnya.

"Baiklah," ucap bunda Nisya sambil menutup sambungan teleponnya juga. Wanita paruh baya itu lalu menghampiri Cucu kesayangannya, dan duduk disamping Cucu kesayangannya, yang sekarang sekarang sedang makan nasi goreng buatannya.

"Zio sayang tadi Mommy kamu menelepon, bertanya kabar kamu, Sayang. Kenapa kamu pulang kerja tidak bilang dulu?" tanya bunda Nisya kepada Zio.

"Semalam Mommy sudah tidur Omma, jadi Zio tidak mau membangunkan Mommy kalau jadi Zio pulang ke sini, Zio rindu sama Omma, Bukankah Omma tau Zio tidak bisa tidur kalau bukan di dekat Omma," kata Zio kepada Nenek kesayangannya, jelas aja Omma Nisya begitu terharu ketika mendengar ucapan sang Cucu.

"Ya Tuhan Cucu Omma ternyata begitu sayang sama Omma," kata Omma Nisya langsung beranjak dan memeluk Cucu kesayangannya. Omma Nisya tidak dibohongi karena ternyata memang Zio begitu mencintai Ommanya teramat dalam. Melebihi dari yang lain, Zio juga menyayangi Omma Murni tetapi tidak sesayang seperti ke Omma Nisya. Maklumlah Zio sedari usia 10 tahun sudah tinggal bersama Omma Nisya.

"Zio apa sekarang akan berangkat ke sekolah?" tanya Omma Nisya kepada Zio.

"Ya Omma tapi nanti Zio akan langsung pulang ke rumah Mommy dulu, biasa larut malam Zio baru pulang ke sini, tidak apa-apa kan Omma?" Zio berbohong padahal malam ini Zio berniat untuk menginap bersama seorang gadis di sebuah Hotel bukan pulang ke rumahnya Kisya.

"Kamu dari pada harus pulang malam dan mengejutkan Mommy kamu sudahlah kamu menginap saja di sana!" pinta Omma Nisya kepada Cucu kesayangannya.

"Oke Omma Zio lihat situasi dan kondisi dulu, kalau memang begitu Zio, Zio tidak akan pulang ya," kata Georzio kepada sang Nenek.

"Lihatlah kamu sudah terlambat," kata Omma Nisya kepada cucunya.

"Baiklah Omma, bersyukur karena Zio bisa dekat bersama Omma, kalau begitu Zio berangkat ke sekolah terlebih dahulu," kata Zio sambil mengecup punggung tangan Omma Nisya, Omma pun langsung memeluk dan mengecup kening Cucunya, setelah itu Zio pun tersenyum manis karena pelukan seperti itu pelukan yang sangat dia nanti setiap harinya.

Maklum lah Zio benar sayang sama Omma Nisya, karena Omma Nisya adalah kelemahan Zio selama ini. Georzio langsung berangkat Sekolah bersama dengan motor kesayangannya. Di sekolah dia langsung disambut oleh sang sahabat. Siapa lagi kalau bukan Tito. Mereka Langsung membahas soal mata pelajaran, karena memang Tito agak kesulitan dalam hal belajar.

Tetapi Zio dengan senang hati mengajarkan semua yang dia bisa kepada kita karena memang Tito adalah sahabat terbaiknya, Zio tidak mau Tito sampai ketinggalan kelas, karena dia memang sedikit telat tetapi Zio dengan telaten selalu mengajarkan Tito sampai akhirnya kita memiliki nilai yang lumayan bagus.

Karena itulah Tito selalu menempel kepada Zio dan meminta untuk diajarkan banyak hal kepada pria tersebut. Mereka memang berteman dekat dan mereka itu sudah terima dekat sejak lama. Mereka memang tak terpisahkan di mana ada Tito sana ada Zio, di mana ada Zio di situ ada Tito.

"Gimana nih nanti malam, apa kita mau pesta Soju?" tanya kita kepada Zio.

"Soju ya, rasanya minggu ini aku malas buat minum-minum," ungkap Zio kepada Tito.

"Lah bukannya kamu udah punya motor dua yang bisa kamu jual, dijual 30 juta juga pasti bakal cepat laris, motor kamu bisa mendapatkan 60 juta. Apa kamu tidak ingin pesta merayakan kemenangan kamu?" tanya Tito kepada Zio.

"Sepertinya hanya akan ada satu motor saja, karena satu motor nanti malam akan ditebus, dan pestanya akan diadakan di Hotel bersama pemilik motor itu, bukan kah lebih dari keren," kata Zio kepada Tito, sambil tersenyum miring.

"Gue bisa ikut nggak?" Tito langsung biru mendengar pertanyaan tersebut diadakan di Hotel, ya jelas Tito tahu apa yang akan segera dilakukan kepada mangsanya.

"Mau ikut, tapi lu bawa sendiri cewek lu, cewek itu cuma buat gue Asya yang cantik sepertinya dia juga sedikit imut," kata Zio sambil membayangkan wajah Asya yang cantik.

Asya memang sangat cantik, dan Zio begitu tertarik pada gadis itu. Sehingga Zio sudah sabar untuk bisa menghabiskan malam panjang bersama gadis tersebut. Zio ingin waktu cepat malam, Zio ingin segera memeluk dan mendekap gadis itu. Jiwa prianya meronta karena emosi jiwanya sedang labil.

Melihat Abang Vano memeluk dan mengecup cherysha membuat Zio tidak tenang dan tidak nyaman. Hatinya bergejolak mencoba meredam rasa cemburu. Tidak sepantasnya Zio cemburu pada mereka berdua. Tetapi apa mau di kata. Chery adalah satu satunya gadis yang mampu membuat hati Zio mendadak bergetar, hanya sekedar mendengar suaranya saja.

Semua tentang Cheryi bagi Zio teramat indah, semua tentang Cheryi bagi Zio terasa begitu menyejukkan, semua tentang Cheryi bagi Zio terasa begitu damai, sayangnya rasa sukanya itu hanya bisa aja pendam dan hanya bisa Zio lampiaskan kepada perempuan lain.

Apalah daya Zio hanya remaja pria berusia tujuh belas tahun dan kini bahkan baru menginjak Sekolah Menengah Atas kelas 11 sedangkan Chery dia adalah seorang model dan usianya sudah dua puluh empat tahun dan Chery pun menyukai Vano, mereka akan segera menikah.

Rasa sukanya terhadap Chery membuat Zio merasa benar-benar menyedihkan, saat ia merasakan cemburu,  Zio mencari pelampiasan pada banyak gadis. Benar sekali itulah asal muasal Zio menyentuh banyak gadis. Karena Zio memeluk wanita tersebut seolah-olah membayangkan dirinya sedang memeluk Chery.

🎀🎀🎀

Jino dan Kisya 2 (Exclusive Di Mangatoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang