Hadiah dari Chery

374 25 1
                                    

"Selamat ya Zio, kamu ternyata sangat pintar. Kakak sangat bangga kepadamu, next time Kakak akan memberikan kamu hadiah yang lebih bagus dari pada ini, terimalah hadiah dari kakak," kata Chery dengan senyuman yang manis.

"Ya ampun Kakak sengaja membelikan aku hadiah, jadi Kakak benar-benar sengaja, kakak beneran memberikan aku hadiah?" Zio terkejut, dia sungguh girang karena kakak kesayangannya kini telah memberikan dia hadiah yang spesial. Entah hadiah itu isinya apa, semua itu dibungkus rapi di kotak kado.

"Bukan sesuatu yang mahal, tetapi Kakak hanya ingat kamu saja, pada saat melihat barang ini, jangan dibuang kalau tidak suka sebaiknya kembalikan saja pada kakak!" kata Chery tersenyum manis sambil menatap Zio membuat Zio benar-benar membulatkan matanya ketika melihat senyum ceria yang begitu menawan.

Benar sekali memang Chery sangat cantik. Siapa yang tidak suka kepada Chery wajahnya begitu cantik, kulitnya putih dan matanya bahkan berwarna biru, rambutnya pirang seperti di cat saja, padahal itu rambut asli, dari Chery. Maklumlah Chery adalah putri Lintang dan Boy. Lintang begitu cantik Boy juga begitu tampan mereka berdua keturunan inggris dan memang benar-benar menurunkan hasil yang sangat sempurna.

Membuahkan gadis bernama Chery yang benar-benar semanis buah Chery. Kecantikan Chery ini bisa di lihat di televisi, karena Chery kini mengikuti jejak sang Mami menjadi seorang model. Tubuh Chery yang tinggi semampai, ramping bagaikan gitar Spanyol. Benar-benar sedikitpun tidak ada cela sangat sempurna apa lagi di mata Zio.

Usia Chery yang kini sudah menginjak 24 tahun harusnya menjadi kakak yang baik buat Zio. Tetapi dia malah menyukai Chery sebagai seorang laki-laki. Padahal usia mereka terpaut 6 tahun. Selama ini Chery memang selalu memperhatikan Zio karena Chery merasa bahwa dia adalah adik bungsu dari calon suaminya. Tetapi tidak menyangka bahwa Zio menyukai Chery sebagai seorang pria bukan sebagai seorang adik.

Namun Chery sendiri tidak mengetahui perasaan Zio yang sebenarnya. Andai saja Chery mengetahui perasaan dia mungkin Chery tidak akan terlalu dekat pada adiknya itu. Tapi Chery sama sekali tidak mengetahui perasaan tersebut.

"Apapun isinya Zio sangat bersyukur, Kakak benar-benar baik sama Zio, sampai memberikan hadiah seperti ini, Kak Zia tidak pernah memberikan aku hadiah," Kata Zio sambil melirik kepada kakaknya.

"Eh memangnya kamu mau hadiah apa dariku, kamu sudah memiliki banyak uang dari Mommy kamu tidak perlu pusing, mau beli apa yang kamu mau, aku sibuk kerjaan rumahku banyak sekali, aku harus menghafalkan beberapa jenis diagnosa penyakit dan itu membuat aku sangat pusing," rengek Zia manja, wanita itu memang wanita tercantik yang Kisya lahirkan. Dan dia menjadi wanita yang termanja karena dilindungi oleh tiga orang pria.

"Ya sudah Kakak Zia, jangan merengek seperti itu, kakak Zia harus ingat usia Kakak Zia sudah hampir 20 tahun. Kakak Zia malu dong kalau sampai Kakak cuma dianggap adiknya Zio, bagaimana," kata Kisya kepada putri kesayangannya.

Zia memang sangat manja, paling manja di seluruh rumah, tetapi kemanjaannya sendiri kan menurun dari Kisya, sebenarnya Kisya tetapi selain manja Kakak Zia juga sangat penakut terhadap pria, itupun karena hasutan-hasutan dari Kisya sendiri.

"Dia memang masih kecil, dia bahkan belum genap 20 tahun, apaan sih Mommy ini wajar kan kalau dia masih bermanja-manja, sama Mommy dan Daddy," rengek gadis itu begitu manja.

"Usia 20 tahun Mommy kamu bahkan sudah menikah dan melahirkan Abang Vano," kata Zio kepada sang putri kesayangannya.

"Apa benar Mommy menikah usia 20 tahun?" Dia tidak percaya dengan ucapan sang Daddy.

"Bukan 20 tahun tetapi Moms menikah pada usia 18 tahun, dan usia 18 tahun sudah hamil, usia 19 tahun Moms melahirkan Abang Vano bahkan tidak bisa bermanja-manja lagi seperti kamu, Sayang," kata Kisya kepada sang putri tercinta, mengingat kembali awal pertemuan mereka dahulu, dia tidak mau masa lalunya terungkap, terungkit dan terdengar di telinga anak-anak mereka, biarlah semuanya menjadi masa lalu yang mereka kubur dalam-dalam yang penting sekarang Jino dan Kisya sudah bahagia bersatu dalam ikatan rumah tangga penuh cinta.

"Ya sudah, kita lanjutkan lagi makan malamnya, dari pada kita membahas hal yang aneh-aneh, kita habiskan dulu makanannya, lalu lanjut kita berbincang di depan televisi sambil menonton televisi," kata Sang Daddy kepada anak-anaknya, lalu anak-anaknya pun langsung menyantap masakan sang Mommy.

Setelah mereka makan malam akhirnya mereka berbincang sekilas di ruang tamu, sambil menonton televisi.Tetapi setelah itu karena malam sudah sangat larut Cerry memutuskan untuk pulang dan Abang Vano dengan siaga mengantar sang kekasih hati ke rumahnya.

Namun di taman terlihat bahwa Chery mengubah raut wajahnya, di dalam Chery terlihat itu bahagia. Tetapi di luar Chery memanyunkan wajahnya.

"Ada apa Sayang, hmm?" Geovano bertanya kepada Chery.

"Kamu nggak sayang lagi sama aku, setiap hari tidak pernah bisa menemani aku, untuk sekedar makan, makan siang," ucap Chery dengan suara yang pelan namun Vano mendengarnya dengan jelas.

"Maafkan aku kemarin aku ke Belanda. Maaf aku ke Belanda tidak bilang terlebih dahulu," ucap Vano kepada kekasihnya.

"Tuh kan kakak itu selalu saja, tidak pernah mengerti aku, sebenarnya aku ini siapa, kalau kakak tidak pernah memberitahukan kegiatan Kakak kepadaku, sudah aku malas," Chery terlihat kesal, lalu pergi meninggalkan Vano. Vano dengan segera mengejar Chery dan dia menarik tangan Chery lalu membalikkan tubuh Chery dan mendekapnya penuh kasih sayang, itu memeluk sang kekasih dengan erat di taman, suasana kini memang sudah sangat gelap, remang-remang lampu cahaya menambah aroma romantis di antara keduanya.

Saat itu Giorzio memperhatikan sang kakak dan calon kakak iparnya dari balkon atas. Zio melihat bahwa Vano sedang memeluk Zio dengan erat. Beberapa saat kemudian lalu dengan lembut Geovano mengecup bibir sang kekasih dengan sangat lembut membuat Zio mengepalkan tangannya.

"Apa-apaan mereka bahkan berciuman di depan umum, sangat menyebalkan," ucap Giorzio sambil menatap tajam kearah dua insan yang sedang dimabuk cinta itu. Dia sangat cemburu melihat kedekatan yang seromantis itu. Geovano dan Chery, mereka berdua kini sedang mengecup indahnya sebuah kecupan yang manis dan penuh aroma romantis.

Mereka bahkan tidak menyadari bahwa perbuatan mereka itu sedang disaksikan oleh adik kecil mereka. Zio semakin geram dan kesal, karena ciuman itu teramat lama dia pun hendak turun ke bawah untuk menghampiri mereka berdua, Zio langsung turun dan berlari menuju ke taman, ternyata sesampainya di taman Abang Vano dan Chery sudah masuk ke dalam mobil dan mereka melaju kencang berangkat meninggalkan Zio dalam kekesalan. Iya mungkin dia merasa sangat cemburu, akan kedekatan dua orang itu tetapi rasa cemburu Zio benar-benar tidak boleh terjadi, karena bagaimanapun Vano dan Chery saling menyukai satu sama lain.

🎀🎀🎀

Jino dan Kisya 2 (Exclusive Di Mangatoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang