Bremm bremm bremm.
Motor hijau milik Zio terdengar seperti suara sebuah mobil sedan. Kini Zio sudah pulang ke rumah sambil membawa sebuah piala dan piagam penghargaan. Zio kini sudah turun dari moge-nya.
"Mommy, Daddy ...." Zio berteriak siang itu.
"Sayang anak Mommy, sini Mommy peluk, sayangku ganteng... Ada apa Sayang?" Kisya begitu memanjakan putra bungsunya. Pasalnya Kisya jarang bertemu dengan Zio. secara bunda Nisya yang selama ini meminta Kisya untuk membiarkan Zio tinggal bersamanya.
"Mommy... kiss lagi Moms!" Zio memeluk sang Mommy dengan dekapan kemanjaannya. Kisya pun kembali memeluk buah hatinya dengan penuh kasih sayang.
"Moms lihat, Zio bawa piala lagi, Zio juara umum kelas 11. Bagaimana Zio keren tidak Moms?" Zio memang terlihat begitu manis, Kisya langsung melihat piala tersebut dan membaca tulisan di piala tersebut setelah itu Kisya langsung mengambil sertifikat milik Zio.
"Jadi juara umum olimpiade matematika?" Kisya membaca dengan seksama, lalu langsung menatap ke arah putarannya.
"Begitulah Moms, ternyata anak Mommy pintar berhitung," Zio memeluk sang Mommy lalu mengecup pipi sang Mommy dengan kemanjaannya.
Wanita itu hanya terdiam menatap putranya dengan tetesan air matanya, tetapan bangga dan haru tatkala melihat putranya begitu berprestasi dan sangat pintar.
"Sebetulnya Zio sama Omma Nisya di kasih makan apa Sayang, kenapa kamu sepintar ini?" Kisya mengajak putranya untuk duduk disampingnya, mereka berdua kini sudah bersantai di sofa, Kisya tidak henti mengelus lembut rambut sang putra bungsu.
"Omma memberiku makanan yang lezat, tapi untuk malam ini Zio ingin makan masakan Mommy bolehkan Zio malam ini menginap di sini, Zio rasanya rindu sama Mommy," kata sang putra bungsu kepada Mommy-nya.
"Tentu saja boleh, bahkan kita tidur berdua pun boleh kok Mommy sudah lama tidak tidur bareng Zio. Mommy ingin meluk Zio semalaman," ucap Kisya kepada sang putranya, tetapi Kisya melupakan sesuatu hal, bahwa putranya itu sudah besar, bahkan putranya itu bukan anak kecil lagi, sudah 17 menuju ke 18 tahun. Dan dia bahkan sudah pernah tidur dengan berbagai jenis gadis.
"Jadi Mommy pikir Zio anak kecil, harus tidur sama Moms and Daddy?" Remaja itu mulai memayunkan mulutnya, dia tidak suka dianggap masih kecil. Bagi Kisya tetap memang pada kenyataannya kisah Zio anak kecil, maklumlah dia adalah anak bungsu di rumah itu, walaupun mereka tidak tinggal bersama. Tetapi dia tetap yang terkecil. Pada usianya yang menginjak 10 tahun. Omma Nisya memaksa untuk membawa Zio tinggal bersamanya dikarenakan nama Nisya kesepian, maka dari itu semenjak usia 10 tahun tinggal bersama Omma Nisya.
"Tetapi itu kenyataan kan, kalau Zio memang anak Mommy yang paling kecil, yang paling bungsu yang paling Mommy sayangi," kata Kisya kepada putranya.
"Oke-oke Zio tahu, kalau Zio memang imut, di mata Mommy. Tapi begini-begini juga Zio itu adalah preman sekolah Moms," kata Zio kepada sang Mommy. Tetapi Kisya hanya tersenyum dan menganggap apa yang dikatakan putranya Itu adalah sebuah kebohongan semata.
Sampai detik ini Kisya belum mengetahui bahwa Zio sering keluar masuk penjara, karena terciduk sedang balapan liar dan sedang tawuran. Andai saja Kisya dan Jino mengetahui keburukan putranya. Apa mungkin Kisya masih menganggap Zio anak kecil yang imut.
"Selamat ya Sayang, atas prestasimu. Malam ini kita undang semuanya, Abang dan kakakmu, kita makan-makan di sini," ungkap sama Mommy Kikis kepada Putra bungsunya.
"Moms undang kak cherry kan?" tanya Zio.
"Tentu saja, dia kan calon kakak iparma, dia menantu kesayangan Mommy, jadi Mommy akan memastikan dia datang."
"Baguslah Moms, Zio sudah sangat rindu padanya, Kak Chery sangat cantik, Mommy kenapa malah menjodohkan kak Chery sama Abang Vano. Kenapa tidak menyerahkan Kak Chery sama Zio," tanya remaja itu kepada sang Mommy.
."Karena kamu belum lahir, mencetak pun belum. Jadi tidak ada tuh niat untuk menjodohkanmu dengan Chery, saat itu Chery adalah anak kecil yang paling cantik yang pernah Moms lihat dan mulai detik itu kami putuskan menjadikan Chery istrinya Abang Vano. Beruntunglah karena mereka berdua ternyata saling menyukai," tutur sang Mommy dengan senyuman manisnya.
Kisya mengingat kembali masa-masa di mana Chery masih kecil. Betapa cantik dan manisnya dia, Vano sering menggodanya. Kini hubungan Lintang dan Kisya semakin dekat dengan Perjodohan anak-anak mereka.
"Oke Zio sekarang mandi dulu gih, biar malam sama koki menyiapkan makan malam spesial nanti malam, Moms akan telepon Chery dan telepon semua orang, oke," kata Kisya kepada putranya, lalu Georzio pun mengangguk, pemuda itu langsung naik ke lantai 2 menuju ke kamarnya.
Kisya langsung memasak dan menyiapkan banyak sekali masakan, setelah itu dia langsung menghubungi suaminya tercintanya, lanjut menghubungi kedua putra-putrinya Zia dan Abang Vano.
Akhirnya waktu makan malam pun tiba. Semua orang sudah berkumpul di ruang makan, termasuk Chery dan Abang Vano, mereka duduk berdampingan dan mereka sungguh sangat serasi. Sedangkan dia duduk bersama dengan Moms dan Daddy-nya.
Dia sendiri baru saja datang, karena dia mengambil jurusan kedokteran, karena itu dia begitu sibuk. Sehingga setiap hari dia selalu pulang malam dari kampus. Terkadang Kisya selalu merasa kasihan, melihat putrinya terlalu sibuk seperti itu. Tetapi itu adalah pilihannya menjadi seorang Dokter adalah keinginan terbesar dari Kezia.
"Bersyukur sekali kepada Tuhan, kita bisa berkumpul bersama disini anak-anak Daddy yang cantik dan tampan, semuanya sehat ada di sini tidak terkecuali menantu dari yang cantik ini. Sudah lama kita tidak makan malam bersama. Malam ini kita merayakan makan malam bersama atas terbebasnya Zio dari tuduhan yang menjeratnya ke ranah hukum, dan satu lagi kabar baik yaitu karena Zio ternyata menjadi juara umum olimpiade matematika, itu hal yang sangat membahagiakan buat Daddy dan buat Mommy, Daddy semakin bangga padamu, bukan cuma Zio yang Jino banggakan, tetapi kakak Kezia juga dari sungguh bangga karena dibalik semua kesibukan Kak Kezia masih sempat untuk membantu Mommy di sini, satu lagi ada Abang Vano yang selalu menjadi tumpuan Daddy yang selalu menjaga adik-adiknya dengan baik, bersyukur sekali mempunyai tiga anak seperti kalian yang sangat membanggakan, membuat Daddy merasa hidup sempurna. Terima kasih karena telah menjadi anak-anak yang baik, yang selalu menurut terhadap Mommy dan Daddy," Jino memberikan sebuah petuah dan ucapan terima kasih kepada anak-anaknya.
Malam ini memang malam yang membahagiakan terutama untuk Georzio, mereka bersama akhirnya menikmati makan malam dengan penuh haru dan penuh kebahagiaan.
"Mommy sayang sama kalian berempat, semoga kebahagiaan ini selalu singgah di keluarga kita, ya Sayang," kata Kisya sambil tersenyum dengan manis.
🎀🎀🎀
KAMU SEDANG MEMBACA
Jino dan Kisya 2 (Exclusive Di Mangatoon)
RomanceBabak kedua pernikahan Jino dan Kisya. Tentang Jino dan Kisya serta anak-anak mereka tercinta. Semua tentang anak anak Jino dan Kisya, Geovano, Kezia, dan Georzio. Akankah mereka memiliki kisah yang sama dengan kisah kedua orang tua mereka, ataukah...