BAB 22 - Surprise

2.6K 95 0
                                    

Waktu makan malam tiba, aku mengetuk pintu kamar Sam mengajaknya turun untuk makan malam. "Sam." Kataku memanggilnya. Nampaknya Sam masih tidur aku membuka pintu kamarnya suara air menyala dari kamar mandi.

Tiba-tiba suara air berhenti dan Sam keluar. Aku terdiam melihat Sam keluar kukira ia hanya akan menggunakan handuk. Tapi syukurlah dia sudah menggunakan bajunya. "Kamu ngapain bengong disitu?" Kata Sam sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Aku terdiam melihatnya. Sam banyak berubah. Ia sudah menjadi laki-laki dewasa sekarang. Sam tersenyum miring. "Kamu gak mikir aku akan keluar cuma pake handuk kan yang?" Katanya menggodaku.

Aku cemberut mendengar ucapannya itu. Memangnya Sam pikir aku itu cewek mesum apa. Sam tertawa melihatku. Ia meletakkan handuknya lalu menghampiriku. Aku deg deg an entah apa yang ia lakukan sekarang.

"Yuk turun aku laper." Katanya merangkulku mengajakku turun.

Mama sedang mengambilkan makan untuk Papa dan Nova menatapku dengan senyumannya meledek. Ray hanya senyam senyum. Aku memperhatikan arah mata mereka. Tangan Sam masih merangkulku. Aku melepasnya dan menghampiri mereka.

Aku duduk diikuti Sam yang duduk disebelahku. "Tumben Ray masih disini." Kataku melihat Ray yang sudah menggodaku bersama Nova pacarnya tentunya. Kedua sejoli ini memang senang menggodaku namun mereka jugalah yang berjasa menemaniku saat Sam tak ada.

"Iya kan Ray mau bantuin aku ngerjain tugas. Emangnya kamu doang yang boleh berduaan sama Sam." Kata Nova sebal.

Sam tertawa mendengarnya. Aku menoleh dan menyenggolnya sebal. "Gimana kabar kamu Sam? Lancar kuliahnya?" Kata Papa mengajak Sam berbicara.

Sam tersenyum. "Baik Pa, lancar semoga bisa lebih cepat selesai." Kata Sam ramah.

Ray yang mendengar Sam memanggil Papa pada Papaku sempat kaget. "Udah biasa, anak kesanyangannya Papa sama Mama itu dia bukan kita." Kataku sebal.

Nova pun mengangguk setuju. Memang kalo ada Sam orang tua kami bisa jadi berbeda. Entah itu Sam yang memang tidak tau diri karena menganggap rumah orang lain sebagai rumahnya atau memang orang tuaku yang terlalu ingin punya anak cowok. Walaupun mereka juga menerima Ray dengan baik. Tapi ada yang berbeda. Kalo kata Mama mereka itu calon mantu idaman dalam versi berbeda.

Setelah makan aku dan Nova membantu Mama menyiapkan buah. Papa, Sam, dan Ray sedang berbincang di ruang tengah. Sepertinya Papa mulai berbagi cerita tentang masa mudanya dulu. Papa senang sekali terlihat sangat jelas. Papa memang menginginkan anak laki-laki tapi Papa tetap bersyukur memiliki putri-putrinya yang cantik.

"Mama ingetin ya. Mama belum mau punya cucu sebelum ada akad diantara kalian berdua." Kata Mama dengan nada sangat serius.

Aku dan Nova kaget mendengar ucapan Mama yang sangat diluar dugaan. Mama menghela nafas pelan. "Mama bukannya gak percaya sama kalian tapi Mama cuma mau ingetin kalian harus lebih hati-hati kalo memang sudah tidak kuat lebih baik langsung saja menikah. Kalian gak usah mikirin biaya kuliah dan lain-lain. Kalian masih tanggung jawab Mama sampai kalian dapet gelar sarjana." Ujar Mama menasehati kami.

Aku dan Nova pun mengangguk paham. Kami akan mendengarkan dan mengikuti ucapan Mama. Kami berdua pun paham betul apa yang Mama maksud. Setelah sesi ceramah singkat oleh Mama kami mengantar buah ke depan. Kami sempat berbincang sedikit sebelum Nova dan Ray pamit naik ke atas untuk mengerjakan tugas Nova.

Nova mengambil jurusan Psikologi sedangkan Ray DKV aku juga tak mengerti apa nyambungnya tugas mereka berdua. Mama dan Papa sudah masuk ke dalam kamarnya. Akhirnya aku dan Sam kembali ke kamar masing-masing. Aku lelah hari ini dan Sam pasti lebih lelah dariku lagian masih ada hari esok untuk saling berbicara melepas rindu. Sebelum masuk kamar aku melihat Ray dan Nova yang sedang sibuk dengan buku dan laptop. Ray yang mengetik dan Nova yang membuka buku.

Mereka berdua tampak sedang serius. Mungkin Ray akan tidur di kamar tamu sebelah kamar Sam. Saat sampai kamar saking lelahnya aku pun langsung tertidur. Walaupun berat selama hampir 2 tahun ini namun aku senang akhirnya bisa bertemu Sam dan melepaskan rinduku.

Nova tidur disebelahku. Sekarang ia jadi sering tidur di kamarku. Memang tidak setiap hari tapi hampir ada seminggu sekali ia akan tidur disini. Sekedar untuk saling bercerita atau hanya saling menemani. Tengah malam saat aku dan Nova tertidur suara pintu terbuka. Dan nyanyian selamat ulang tahun pun terdengar.

Happy Birthday to you...
Happy Birthday to you...
Happy Birthday...
Happy Birthday...
Happy Birthday to you...

Aku dan Nova terbangun kulihat Mama Papa dan Sam berdiri masuk ke dalam kamarku. Karena masalah Sam dan ke datangannya yang tiba-tiba aku lupa jika hari ini kami ulang tahun. Memang setelah lulus SMA kami sudah tidak sering merayakan paling hanya makan malam bersama diluar.

Nova tersenyum dan itu bernyanyi. Sampai suara Ray muncul dibelakang Sam. Ray membawa sebuah kue. Sekarang ada kue di tangan para cowok itu. Aku melihat Nova tampak kaget sepertinya ia tak menyangka Ray akan ikut membawa kue untuknya.

Kami berdua pun bangun dan menghampiri mereka. Aku berdiri didepan Sam dan Nova berdiri di depan Ray. Kami berdua pun melakukan make a wish dan meniup kue kami masing-masing.

Sam tersenyum menatapku. "Happy birthday honey." Katanya lembut sambil tersenyum.

Kami berenam pun keluar kamar dan duduk di ruang TV. Setelah memotong kue acara membuka kado pun mulai. Kami membuka kado dari Papa dan Mama. Papa dan Mama memberikan sebuah dress cantik beserta dengan sepatu dan tas kecilnya. Aku dan Nova senang sekali karena kami punya tambahan baju kembaran. Walaupun design bajunya sedikit di bedakan.

Setelah itu Papa dan Mama pun turun meninggalkan kami. Mereka harus istirahat karena Papa besok kerja pagi. Sebelum turun Mama mengingatkan kami untuk beristirahat dan melanjutkan perayaannya nanti. Sebelum kembali ke kamar Ray memberikan satu kotak kecil kepada Nova. Nova tersenyum membukanya dan ternyata isinya adalah kalung dengan liontin hati kecil. Nova tampak senang dan memeluk Ray.

Aku tertawa melihat tingkah dua sejoli itu. Sam tersenyum melihatku. Aku menoleh dan tersenyum melihatnya. Aku sudah tidak mengharapkan hadiah dari Sam kedatangannya adalah hadiah terindah untukku. Ternyata dia memang sengaja datang untukku karena aku ulang tahun. Setelah sedikit berbincang kami pun memutuskan untuk beristirahat. Aku ada kuliah pagi besok 2 sks dari jam 9. Sedangkan Nova ia kuliah siang jam 1. Rasanya aku iri pada Nova.

Nova dan Ray sudah masuk ke kamarnya masing-masing. Saat aku hendak masuk ke kamarku Sam menahan tanganku. Aku menoleh dan menatapnya bingung. Sam tersenyum lalu matanya tertunduk ia memakaikanku sebuah gelang dengan hiasan kunci.

"Happy birthday honey." Katanya tersenyum dan mencium tanganku.

Aku tertawa melihat tingkahnya. Rasa marahku sudah hilang sepenuhnya. "Kenapa kunci?" Kataku bingung melihat kunci kecil di bagian gelang.

"Itu kunci hati aku. Cuma kamu yang punya. Jadi kamu gak usah takut kalo aku macem-macem." Kata Sam meyakinkanku.

Aku tersenyum melihat gelang itu. Kukira Sam tidak akan memberikanku hadiah. Sam mengelus rambutku lembut. "Selamat tidur honey." Katanya mencium lembut rambutku.

Akhirnya kami pun masuk ke kamar kami masing-masing. Aku tersenyum melihat gelang yang ada di tangan kananku. Aku mengeluarkan kalung dengan liontin cincin dari Sam. Cincinnya memang tidak aku pakai karena kesal. Tapi aku tidak tega untuk membuangnya aku pun melepas kalungku memakai kembali cincin itu di jari manis kiriku. Sedangkan talinya aku simpan kembali dilaci meja rias.

Antara Aku dan Saudari Kembarku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang