ANA POV.
Aku tidak sanggup melihat, dia berkilau.
"Aku tahu kau suka apa saja yang berbahan dasar ayam, selain ramyoen. Jadi malam ini aku akan memasak....."
Apa? Apa yang dia bicarakan? Aku tidak menyimak dengan baik, suaranya jauh sekali, berdengung dengan indah. Ada kabut mengelilingi pandanganku. Dia seperti malaikat yang menyilaukan, kristal-kristal kecil menyemaraki wajahnya.
Aku memiliki kelemahan yang kusembunyikan. Bahkan ibuku dan Annie tidak mengetahuinya. Aku sendiri tidak bisa menerangkan, tidak tahu semenjak kapan, tiba-tiba saja aku tidak bisa menahan diri jika melihat seorang pria mengenakan celemek. Awalnya kukira itu hanya sekedar salah satu type pria yang kusukai, selain pria dewasa aku menyukai pria yang pandai memasak, lalu setelah semakin lama kesukaan itu berubah menjadi sesuatu yang wajib untuk kurahasiakan. Aku tidak mengerti, bagaimana bisa aku tidak tahan dengan pria memasak yang mengenakan celemek. Terkhusus yang mengenakan celemek. Begitu saja, kegilaan itu menjadi bagian dari diriku.
Celemek itu membuatku bernafsu. Fetish aneh yang kumiliki entah sejak kapan.
[Fetish adalah kecenderungan yang membuat seseorang menjadi horny.]
Aku ingin menangis, sekarang saja aku berpikiran macam-macam tentang Mr.Tampan yang angkuh didepanku.
Aku membayangkan Kris hanya mengenakan celemek itu tanpa kain lain ditubuhnya. Dadanya yang bidang akan mengintip dibalik seutas celemek yang menutupi bagian depan tubuhnya, dan putingnya akan bersay Hallo dengan genit, lalu, lalu...Perut kotak-kotaknya akan terlihat ruam-ruam dibalik kain celemek tembus pandang. AGH! Imajinasiku sudah berkembang sangat liar. Aku harus mandi air panas.
Aku akan habis malam ini. Aku tidak punya kesempatan. Aku tidak tahu apa aku bisa bertahan menahan godaannya. Dia sudah menembak jantungku, hingga aku seperti boneka yang siap dia dikte sesukanya.
Oh oh. Tanganku.
Tanganku melayang-layang menggapainya tanpa kusadari dan aku terkesiap, Berhenti! Alih-alih membiarkan tanganku merabanya aku menampar wajahku.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Kris khawatir sekaligus geli.
Aku menahan tanganku diatas pahaku. Memukulnya yang memberontak. Sialan, tubuhku sudah kehilangan kewarasannya hingga 40persen.
"Tidak apa-apa. Aku hanya mengantuk, menampar wajah biasanya berhasil membuatku segar." Asalan yang berkelas. Sangat hebat Ana.
Dia mencondongkan tubuhnya, meraih daguku, lalu mendongakkan wajahku dengan telunjuknya. Dia mengamati pipi kiriku, ada tanda seukuran tangan yang memerah disana, aku tahu itu. sekarang perihnya terasa, aku meringis saat Kris menyentuhnya.
Apa aku memukul diriku sekeras itu? Aku sudah benar-benar tidak waras. Kuharap aku tidak berubah menjadi masochist setelah meninggalkan penthouse ini.
"Aku tahu kau agak berbeda Ana, tapi aku baru sadar kau ternyata seberbeda itu." bibirnya berdekut, dia menahan tawanya.
"Aku senang kau terhibur karena itu." kutepis tangannya. Betapa memalukannya kelakuanku.
Aku datang kesini siap dengan prospek akan diperkosa, tapi entah kenapa ada SWITCH mengerikan terjadi. Kini aku ingin memperkosanya. Dia sudah luar biasa tampan dengan tampilannya, lalu dia mengenakan celemek terkutuk itu, aku sudah tamat, Dia benar-benar buah terlarang yang dikirim iblis untuk menyiksaku.
Aku menarik nafas.
"Aku selalu terhibur Ana. Selalu!" Katanya dengan nada gembira yang sama sekali tak disembunyikan. Bagus sekali, aku seperti badut penghibur baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. TAMPAN [END]
Teen FictionSi angkuh tampan ini mungkin tidak pernah ditolak. Yah, benar. Si angkuh ini belum pernah ditolak. Dia super tampan dan dia kaya raya, tapi yang benar saja, dia tipe pria yang paling tidak kusuka!!!!! Kencan dengannya? Well, silahkan dia bermimpi. T...