14

1.5K 161 0
                                    

"KYAA ROSSIE!!"

Rose melirik, membuat jimin mencebik

"Memangnya ada sesuatu diwajahku?"

Rose menggeleng

"Lalu kenapa kau tak mau melihat ku?"

Deg

"Coba lihat aku"

Rose mendongkak kaku. Ditatap nya wajah Jimin yang sudah lebih dulu menatapnya.

"See? Wajah tampan ku tidak merusak matamu"

Saat itu pula rose mencebik diluar kesadaran nya. Memalingkan wajahnya dengan raut sebal dan membuat jimin tertawa keras.

"Nah begitu, sebal dan tawamu yang paling ku tunggu rossie" ucap jimin "ayo makan" lanjutnya kemudian

Rose menghela napas kasar dan kini ikut melepas plastik wrap dari mangkuk jajangmyeon miliknya. Mengikuti pergerakan tangan jimin

Matanya sesekali sibuk melihat jajangmyeon jimin yang sudah tercampur penuh. Sedangkan miliknya belum sama sekali tercampur

"Nah ini punyamu, sudah kuratakan" jimin mengambil alih mangkuk di tangan rose dan meletakkan mangkuknya di tangan rose. Membuat gadis itu tertegun

"Makanlah kau pasti menyukainya" kata jimin lagi

Mau tak mau rose melengkung an senyumnya-- samar. Ikut menggerakkan tangannya dan melahap makanannya

"Bagaimana? Kau suka?"

Lalu sebuah anggukan cepat diikuti mata yang tersenyum akibat bibir yang melengkung menjadi sebuah tanggapan. Jimin mengusap puncak gadis itu gemas

"Senang kau mulai kembali rose"

"Aku tak pernah pergi" tukas rose. Pergerakan tangannya terhenti namun kepalanya masih tertunduk

"Mwo?"

"Aku tak pernah pergi" ulang rose

Dahi jimin mengerut "tapi kau--"

"Dari hatimu"

Mata coklat itu kembali mendongkak menatap lurus menyelami mata pekat milih jimin dengan keteduhan nya

Roseanne park. Untuk pertama kalianya dia menatap mata pekat milik jimin dan menyelaminya sampai ke dasar. Seakan mencari suatu harta terdahulu yang bersembunyi ditumpukkan karang dan mencoba menemukan kilaunya. Dan yap... Rose menemukannya

-

"Pasta"

"Ne?"

"Jika kau tak pergi, lalu kemana kau selama ini?"

Gadis itu berpaling sekejam. Kemudian kembali menatap sang lawan bicara diiringi senyum manisnya

"Hanya memberi jarak dan waktu"

Jimin yang masih tidak bisa mencerna perkataan rose mengerutkan keningnya. Digenggamnya jemari putih milik rose

"Untuk apa?"

Rose terdiam cukup lama, sehingga yang bisa jimin hanya hembusan angin yang menerpa wajah rose

Lalu rose menoleh pada nya dan memberikan senyum tipisnya "hanya.. untuk tau atau bagaimana makna dari kata rindu"

Sesaat jimin tertegun. Tak tau persis arti perkataan rose, karna jimin tau jelas ada yang disembunyikan selama ini oleh gadis itu darinya

Tapi prasangka itu tergantikan oleh senyum hangat saat mendengar rose merindukannya juga

Jadi, rindunya yang nyaris termakan zaman nyatanya terbalaskan

"Oy! Jimin! Oyyy park jiminn!!!"

Lamunan Jimin membuyar. Senyumannya meluntur saat melihat renjun yang sedang tersenyum jail padanya. Sedang asik mengulang obrolannya dengan rose tadi siang dan renjun dengan mudahnya menjadi penghalang bayangan indah itu

"Kau sakit? Kau gila?" Cerocos renjun. Bahkan tangannya sudah menempel pada dahi jimin. Namun jimin dengan cepat menepisnya

Jimin mencebik "Ketahuilah kawan, kau akan merasakan apa yang kurasakan nanti"

"Merasakan apa? Gilanya?"

"YAK!!! JATUH CINTANYA"

"Ck, baru jatuh cinta, belum merasakan patahnya" cibir renjun

"Tidak akan. Karna aku sudah merasakannya duluan"

"Masa sih?"

"15 tahun aku sudah merasakan sakitnya. Merasakan sakitnya merindu dan menunggu. Jadi kau pasti sudah tau kn siapa orangnya?"

Bukannya menjawab renjun malah tertegun oleh perkataan jimin

"Aku tak tau mengapa appa ku melarangku mendekati rose. Akupun tak tau kenapa kau bersikap begini jika aku membicarakan rose belakangan ini. Tapi kali ini aku harus menggapai kebahagiaan ku sebisa mungkin-

aku yakin, kau dan appa ku tau apa yang terjadi antara aku dan rose. Tapi biarlah itu tetap menjadi rahasia jika cerita itu hanya menyakiti perasaan ku dan rose"

-☁️-

Jgn lupa cuci tangan teman-teman
Dan jangan lupa vote komen nya<3


Old Love [JIROSE] ✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang