16

1.5K 164 3
                                    

"sampai besok ya rossie, ditaman, kita berkencan"


Rose meraba puncak kepalanya. Rasanya usapan lengan jimin masih terasa sangat jelas walaupun sudah berlalu 3 jam yang lalu. Apalagi senyum Jimin yang terus tereka ulang di pikiran nya

Oh.. tuhan. Jadi ini yang dirasakan orang orang saat menyukai seseorang

"Yak! Aku kenapa sih"

Meski terus menggerutu namun lengkungan manis itu terus mengembang di wajah cantik rose

Kaki mungil itu melangkah kebawah menuju dapur dengan senyum yang masih bertahan pada wajahnya

Benar

Jimin benar.

Langit itu bohong. Mendung hanya alibi. Buktinya hujan tak kunjung turun

Bahkan awan kelabu itu sudah pergi entah kemana. Tergantikan dengan gumpalan awan putih seperti permen kapas yang terbuat dari gula asli tanpa pewarna. Hmm, terlihat ringan, dan.. mungkin terasa enak.

Permen kapas menjadi keinginannya saat ini. Rose akan meminta dibelikan permen kapas besok pagi pada ayahnya

Dituangnya air putih hangat kedalam gelasnya

PRANGG!!!!

Deg


Tubuh itu terbujur kaku. Bahkan lengannya menggenggam gelas sangat erat.

Suaranya persis seperti suara kalengan tong sampah. Suara yang mengingatkannya kembali akan masa lalu yang kelam.

Buru buru kepalanya menggeleng kuat

"Itu hanya kucing rossie, iya! Hanya kucing" batinnya

Ia berusaha menenangkan diriny dan meyakinkan bahwa asal suara itu hanya berasal dari kucing yang menyenggol suatu barang mungkin?

"Tidak, tidak. Itu pasti kucing" gumamnya pelan.

"Long time no see rose"

Tidak.. tidak mungkin



"Noona? Noona apa yang terjadi?"

"Aaaaa pergi kau namjaa gila. PERGIII"

"Astaga noona, aku lucas bukan namja gila"

"Lucas kenapa noona mu?"

"Ntah eomma"

Pada akhirnya tubuh kecil itu direngkuh erat dengan usapan lembut. Ibu rose mencoba menenangkan rose. Sedangkan ditbelakang tubuh boyoung ada sang suami yang terdiam kaku saat tangannya dihempas kuat oleh rose

Perlahan ia memundurkan langkahnya

"M-maafkan aku appa. Aku tidaj bermaksud" gumam rose

"Maapkan appa rose" ucap hyungsik pelan

"Appa kemarilah" ucap rose sembari menepuk pelan kasur

Hyungsik menghampiri rose perlahan dan duduk di pinggir nya

"Maafkan rossie, appa" dipeluknya tubuh hyungsik oleh putrinya

Hyungsik mencoba membalas pelukan sang putri. Tapi ia takut. Takut putrinya malah tak ingin bertemu dengannya setelah inu

"Kenapa kau tak membalas pelukanku?"

Hyungsik tersenyum lembut. Direngkuhnya tubuh mungil putrinya sambil mengusap lembut puncak rambutnya

Namun rose langsung melepas pelukan ayahnya. Hyungsik tersentak begitu rose melepas pelukannya dan menatap nya tajam

"Kenapa appa mengusap pucuk rambut kuu" gerutu rose

"Oh? Appa salah? Mianhe. Harusnya appa tak melakukan itu"

"Andweeee. Appa boleh melakukan nya kapan saja. Tapi sekarang jangan. Appa menghilangkan bekas jejak lengannya"

"Mwo?"

"Noona sedang menyukai orang appa" senggol lucas pada tuan park

"Woah? Jinjja?"

"Ey noona ku jatuh cinta" ucap lucas sembari menyenggol pelan lengan rose

Rose menunduk malu

"Anak appa sudah besar" hyungsik kembalu mengusap pucuk rambut rose

"Yak appa! Sudah kubilang jangan sentuh"

"Ah nee, mian appa lupa"

Rose terkekeh "appa mau membelikan ku hadiah?"

"Kau ingin hadiah?" Tanya hyungsik

Rose mengangguk

"Kau ingin apa? Ponsel baru?"

Rose menggeleng "ponsel ku masih baru. Aku ingin permen kapas. Bisa appa belikan besok saat appa pulang kerja?"

"Permen kapas?" Sahut sang ayah

Rose mengangguk antusias "nee, permen kapas"

-☁️-

Ini cerita kira2 enaknya end di chapter brp ya?🤔

Old Love [JIROSE] ✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang