Back In Time

Prologue

"Gatha, i miss you so bad."

"Astaga Taehyung. Cepat simpan ponselmu dan fokuslah menyetir!"

"Ya ya ya. Tak bisakah kau menjawabnya dulu?" yang di sebrang menghela napasnya kasar.

"Miss you too, Tae. Sekarang matikan ponselmu, hubungi aku lagi kalau sudah sampai hotel. Bye."

"Heii kau kejam! Sebentar lagi saja, kumohon," pinta seorang lelaki yang kini tengah mengendarai mobilnya pelan.

"Menepilah kalau ingin mengobrol. Aku tak mau kau kenapa-napa, sungguh," cerca sang perempuan.

Entah kenapa, Agatha sudah merasa sangat tidak enak ketika suaminya itu berpamitan pergi ke Busan untuk menghadiri sebuah acara penting.

Kau tahu? Sebelumnya, dia tak pernah merasakan hal asing seperti ini, kecuali hari itu.

Hari di mana seseorang tiba-tiba singgah di sampingnya, lalu berkata.

Sepertinya reinkarnasi bukanlah sebuah mitos, bukankah begitu, Agatha Kim?

"Gatha!!"

Agatha tersentak, ia memijat pelan keningnya. "Ah, kau sudah menepi?"

Kenapa kalimatnya terus menghantuiku? Bahkan ini sudah lebih dari 3 tahun.

"Belum hehe. Lagipula jalanan tampak sepi, kau sudah makan?"

"Dasar bandel. Aku sudah makan, bagaimana denganmu?"

"Aku sudah. 7 hari kedepan aku akan sangat merindukanmu, tolong jangan abaikan panggilan atau pesan dariku, ya?"

Agatha terkekeh, hal yang ia sukai dari Taehyung itu sangat banyak.

Salah satunya adalah hal-hal sederhana yang dapat membuatnya meleleh bagaikan es batu di tengah musim panas seperti ini.

"Tentu, aku mengantuk. Jangan terlalu keras menyetir, kalau sudah mengantuk, tepikan mobilmu. Dan jaga kesehatan, aku mencintaimu, Tae."

"Iya bawel. Aku mencintaimu lebih dari segalanya, have a nice dream, Gatha."

Siapa yang tahu, jikalau percakapan itu, akan menjadi sebuah hal yang sangat Agatha benci.

-cont

An story idea by:
@hanihanahaha on twitter.