9.

1.2K 133 16
                                    

Nayeon menoleh dan mendapati pangeran ketiga berdiri tak jauh dari tempatnya sekarang.

"Pangeran Jungkook? Hormat hamba kepada pangeran" Nayeon memberi salam pada pangeran.

"Tidak usah terlalu formal jika hanya ada kita berdua putri" kata Jungkook lembut.

"Apa yang kau lakukan disini sendirian?"

"Saya hanya ingin menikmati suasana malam disini pangeran. Lantas, ada apa pangeran keluar malam-malam seperti ini?"

"Hanya ingin mencari udara segar di luar. Mau aku temani berkeliling?"

"Bolehkah?"

"Dengan senang hati putri"

Jungkook dan Nayeon berjalan beriringan mengelilingi istana.

Sesekali Jungkook menjelaskan tempat apa saja yang mereka lewati tadi.

Sampai mereka tiba di sebuah kebun mawar yang luas. Walaupun malam, namun kebun itu masih terlihat indah di kelilingi cahaya obor dan penerangan dari sinar rembulan.

"Kebun mawar yang indah" gumam Nayeon.

"Kau menyukainya putri?"

"Iya, aku sangat menyukai bunga mawar merah. Setiap mandi aku selalu berendam dengan aroma mawar. Itu bisa menenangkan pikiran"

"Benarkah begitu?"

"Tentu. Lain kali pangeran harus mencobanya" ucap Nayeon tersenyum menampakkan gigi kelincinya.

Jungkook terpaku menatap ekspresi wajah Nayeon yang menurutnya berbeda dengan awal pertemuan tadi.

Dia kira Nayeon gadis yang angkuh dan juga dingin.

Namun semua itu salah.

"Pangeran, bolehkah aku duduk disana? Sepertinya tampak menyenangkan"

Tangan Nayeon menunjuk ke arah tempat yang beralaskan rumput hijau dengan sebuah pohon tinggi di tengahnya, dikelilingi bunga mawar.

"Apapun untukmu putri"

Nayeon langsung berlari seperti anak kecil sambil sedikit meloncat-loncat dan duduk bersandar di pohon itu.

Jungkook tersenyum melihat tingkah gadis di depannya. Kemudian dia duduk disebelah Nayeon.

"Indah sekali. Benar-benar nyaman" gumam Nayeon.

"Iya, indah sekali. Aku juga merasa nyaman" balas Jungkook menatap Nayeon.

"Pangeran, apa yang kau lakukan saat merasa bosan atau sendirian di kamar?"

"Hah, aku? Hmmm, mungkin membaca buku. Dengan begitu, rasa bosanku hilang"

"Bukankah itu semakin membosankan?"

"Membosankan ya. Baiklah, jika membaca buku menurutmu membosankan, aku akan merubah kebiasaanku itu" kata Jungkook menatap Nayeon.

"Mulai sekarang jika aku bosan, aku akan melihat wajahmu agar bosanku hilang"

Nayeon langsung menoleh menatap Jungkook.

"Ternyata pangeran bisa gombal juga" kata Nayeon terkekeh.

"Ternyata kau sangat manis jika tersenyum seperti itu"
goda Jungkook.

"Apasih.. Aku hanya manis dengan orang yang baik kepadaku saja"

"Tapi gombal itu apa? Bahasa apa itu?"

"Gombal itu rayuan"

"Aku lebih suka kalau kau tidak formal seperti ini. Kita menjadi terlihat lebih dekat"

Another placeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang