27.

1K 134 37
                                    

"Apakah sarapannya masih lama?" gumam Nayeon.

Jungkook yang duduk di sebelahnya terkekeh pelan, merasa gemas dengan tingkah gadisnya.

"Sabar, Nay" ucapnya menggenggam tangan Nayeon.

Sekarang semua orang sudah berkumpul untuk sarapan. Namun tinggal menunggu Lalisa yang sedari tadi belum menampakkan dirinya.

Tak berapa lama, datanglah Lalisa dengan mata yang sembab dan langsung mendudukkan dirinya di samping Sehun.

Penampilannya membuat semua orang yang berada di ruang makan itu heran.

"Kau kenapa sayang? Apa kau baik-baik saja?" tanya Jennie.

"Aku tak apa bu"

"Kita mulai saja sarapannya" potong Sehun yang seolah tak peduli dengan perasaan istrinya.

Suasana menjadi hening, entah karena apa. Semua tidak ada yang ingin memulai pembicaraan sampai acara sarapannya selesai.

Lalisa yang pertama berdiri dari duduknya dan segera pergi dari sana.

"Kenapa dia?" tanya Nayeon pelan.

"Iya, tidak seperti biasanya kak"

"Sudahlah tidak usah memikirkannya. Kita kembali ke kamar saja" ucap Nayeon.

Semua anggota keluarga sudah membubarkan diri dan memulai aktifitas masing-masing.

Nayeon yang saat itu ingin kembali ke kamar dan melewati taman, tak sengaja mendengar suara isak tangis.

"Hiks..hiks.."

"Apaan tuh?" gumam Nayeon pelan.

"Hiikkss.."

"Njir..pagi-pagi masak ada setan?"

Dengan berani, Nayeon menghampiri sumber suara tersebut.

"Lah, si uler. Ngapain dia mewek disitu?"

Nayeon melihat Lalisa duduk sendirian di taman. Dia berjalan mendekati kursi yang di duduki Lalisa. Gadis itu bersembunyi di belakang pohon.

"Aku sangat mencintainya,hikss.. Tetapi kenapa dia mengacuhkanku? Hiks.."

"Bahkan, hiks..walaupun aku tahu dia mencintai gadis lain, aku masih bersabar..hiks..dengannya"

'Dia siapa?' - Nayeon

"Menikah ataupun tidak, tetap saja..hikss..aku merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Suamiku saja tidak menganggapku..hikss.."

'Ah, pasti si bihun' - Nayeon

"Malam pertama yang aku alami pun tidak seperti yang aku bayangann..hikss... Bahkan dengan teganya dia melakukannya dengan gadis panggilan itu..hiks.."

Nayeon melotot mendengar perkataan Lalisa barusan.

'WHAT?!! Gue gak salah denger kan??  Bihun gilaa' - Nayeon

Lalisa menghapus air matanya dan berjalan pergi dari tempat itu. Nayeon masih bersembunyi menatap punggung adik tirinya itu.

"Jadi mukanya kusut karena ada masalah sama raja. Tapi gila ya si bihun, tega amat ama Lalisa. Bener-bener gak punya hati" monolog Nayeon.

Nayeon kembali melanjutkan langkah kakinya untuk kembali ke kamar. Namun keberuntungan tak berpihak padanya. Dia sekarang malah bertemu dengan sang raja, Jeon Sehun.

"Hormat hamba kepada yang mulia" sapa Nayeon sopan.

"Kau darimana putri?"

"Taman"

Another placeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang