12.

1.1K 129 11
                                    

"Astaga putri...Apakah putri tidak apa-apa" kepala pelayan datang menghampiri Lalisa.

Beberapa pelayan juga menghampirinya. Mereka kaget dengan suara piring pecah.

Para pelayan itu takut putri Lalisa terluka.

"Dasar bodoh!! Siapa yang meletakkan piring di meja itu?! Jika aku terluka apa kalian mau bertanggung jawab?!" bentak Lalisa.

"Maafkan kami putri. Piring itu sudah sedari tadi di meja" kata salah satu pelayan.

"Maksudmu aku yang salah?!"

"Maafkan pelayan kami, biar pelayan yang membersihkannya. Putri lanjutkan saja memasaknya" lerai kepala pelayan.

Dengan perasaan kesal, Lalisa melanjutkan memasaknya. Memasak sebisanya, memasukkan bahan yang ada di sana.

Sudah saatnya makan siang, raja dan permaisuri serta putra mahkota sudah tiba. Di ruang makan juga sudah ada Jaebum, Jennie dan Lalisa. Tak lama kemudian, kedua pangeran dan kedua putri juga tiba disana.

"Salam hormat kami untuk raja dan permaisuri" kata mereka berempat membungkuk.

"Baiklah, kalian segera duduk. Makan siang ini sangat istimewa" kata Jihyo.

"Istimewa kenapa permaisuri?" tanya si bungsu, Jeon Jungkook.

"Karena makan siang ini, putri Lalisa yang memasaknya"

"Aku jadi tidak sabar, pasti makanan adikku akan sangat lezat" sarkas Nayeon.

"Tentu saja. Masakanku istimewa! Hanya untuk keluarga kerajaan" sindir Lalisa.

"Pasti lezat, aku yakin tidak akan jauh beda dengan masakan putri Nayeon" kata Jimin.

"Baiklah pelayan, siapkan makanannya"

Para pelayan membawa beberapa piring berisi masakan dan ditata rapi di atas meja.

Tidak banyak, hanya sekitar 4 menu. Mandu, daging sapi panggang, sup daging sapi, dan pancake udang.

Pertama yang mereka akan menccoba mencicipi mandu buatan Lalisa. Saat masuk ke dalam mulut, mereka sejenak terdiam.

'Njirr, ini mandu apa bongkahan garam. Asin bener' - Nayeon

Dengan terpaksa Nayeon langsung menelan mandu yang belum hancur sepenuhnya itu ke tenggorokannya sampai harus menutup mata saking sulitnya.

Perlahan dia membuka matanya, dan memperhatikan orang-orang sekitarnya.

Ekspresi mereka sama, mendiamkan mandu itu terlebih dahulu di mulutnya.

Bahkan Jungkook menelannya paksa lalu dengan cepat meminum air di depannya.

"Bagaimana raja dan permaisuri?" tanya Lalisa.

"Aa-ah aku tidak pernah makan mandu seperti ini putri Lalisa" kata Jihyo tersenyum paksa.

"Saya sudah yakin pasti raja, permaisuri dan pangeran menyukainya" senang Lalisa.

Selanjutnya mereka beralih mencicipi makanan berbahan dasar daging sapi di depannya. Mereka segera ingin menetralisir rasa asin yang menyebar ke seluruh mulut.

'Astaga!! Alot bener. Ini daging apa karet?' - Nayeon

Niat hati ingin menggigitnya, berujung memasukkan daging yang cukup besar itu ke mulutnya karena susah dipotong.

Seperti tadi, Nayeon memandang sekelilingnya sambil mengunyah daging sapi yang memenuhi mulutnya.

Saat tatapannya bertemu dengan raja dan ratu Jeon, Nayeon hanya tersenyum canggung sambil terus mengunyah.

Another placeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang