21.

1K 148 20
                                    

Lima hari menjelang pernikahan putra mahkota, istana kerajaan Silla terlihat sangat sibuk dari hari biasanya.

Para pelayan berlalu lalang mendekor setiap bagian istana, ada yang memotong bahan makanan, mencuci tirai, dan masih banyak lagi.

Acara hajatan pertama sekaligus pernikahan putra mahkota harus dibuat semewah mungkin. Raja Jeon tidak mau ada cacat sedikitpun.

Hari ini pun, seluruh keluarga perdana menteri Im akan berpindah dan tinggal di kerajaan.

Ini semua adalah permintaan sang raja.

Siang hari, mereka sudah tiba di kerajaan.

"Pangeran Jimin dan pangeran Jungkook, kalian antar calon istri kalian ke kamar mereka masing-masing. Sementara kalian akan tinggal di kamar, tapi sesudah menikah kalian akan tinggal di kediaman yang baru"

"Baik yang mulia" jawab Jimin dan Jungkook bersamaan.

Jimin dan Jungkook langsung mengajak Nayeon dan Dahyun ke kamarnya. Kamar mereka berada di dalam satu komplek, namun dipisahkan oleh sebuah halaman yang cukup luas.

"Ini kamarmu Nayeon" kata Jungkook tapi Nayeon diam saja.

"Kenapa kau diam saja? Kau tak suka?"

"Ah tidak, aku sangat menyukainya"

"Ini hanya sementara, 3 minggu lagi kita akan pindah ke kamar yang jauh lebih luas dari ini"

"Iya Jungkook gue gak papa. Berisik lo" kata Nayeon terkekeh.

"Lo mulai nakal"

Jungkook kemudian mengejar Nayeon yang sudah berlari.

Sedangkan di kamar Dahyun, Jimin merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Hei, kenapa kamu yang tidur? Kan aku yang barusan datang" gerutu Dahyun.

"Aku capek Dahyun, sini temani aku"

Tak sengaja Jimin menarik tangan Dahyun terlalu kencang hingga Dahyun jatuh diatas tubuh Jimin. Pandangan mereka bertemu dan saling tatap.

"Dahyun..bolehkah?" tanya Jimin hati-hati.

Dahyun yang mengerti maksud Jimin itu hanya mengangguk malu.

Jimin mulai mempersempit jarak diantara mereka. Bibir Jimin mendarat sempurna di bibir Dahyun. Mereka sama-sama memejamkan matanya, menikmati setiap lumatan yang mereka lakukan. Dahyun melepas tautan itu terlebih dahulu.

"Nanti ada yang lihat"

"Tidak akan ada. Semua pengawal sudah aku suruh pergi" kata Jimin menyeringai.

"Dasar pangeran mesum!!"

.
.
.

"Aku ingin kau membunuh raja"

"Ap-pa?"

"Aku tahu kau menginginkan jabatan sebagai jenderal perang bukan? Sampai kapanpun jika raja masih hidup, kau takkan bisa mendapatkan posisi itu"

Another placeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang