19.

1.1K 135 20
                                    

'Memangnya tampang gue gampang buat dibodohi' - Nayeon

Nayeon menghentikan sendok sup itu yang hampir menyentuh bibirnya. Memang dia ingin menggoda kedua pelayan itu terlebih dahulu.

"Kau, kesinilah" panggil Nayeon kepada pelayan 1.

Dia maju mendekat dengan badan yang gemetaran. Tzuyu dan Dahyun yang melihat itu hanya memandang bingung.

"Benarkah ini pemberian ayahku?" tanya Nayeon sinis.

"Bb-benar putri. Sup ini dari perdana menteri untuk putri Nayeon"

"Kalau begitu kau makanlah sup ini" kata Nayeon meletakkan sup itu didepan pelayan.

Pelayan itu melototkan matanya. Jika dia memakannya, dia akan mati.

"Tapi putri, ini dibuat khusus untuk putri"

"Benarkah? Untukku bukan? Karena ini milikku, aku ingin kau memakannya terlebih dahulu. Apa perlu aku suapi?" tanya Nayeon santai.

Pelayan itu menuruti perintah Nayeon. Dengan perasaan takut, dia memasukkan sup itu kedalam mulutnya.

Tak berapa lama, dia terjatuh kelantai, tubuhnya kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.

Dahyun dan Tzuyu semakin kaget melihatnya. Tetapi tidak dengan Nayeon, dia menyesap teh yang disediakan Tzuyu dan menikmatinya.

"Kakak di-"

"Katakan, siapa yang menyuruhmu?" tanya Nayeon dingin ke pelayan satunya.

"Maafkan hamba putri. Hamba hanya menjalankan perintah"

Pelayan itu bersujud di depan Nayeon sambil membenturkan kepalanya kelantai sampai berdarah saking takutnya.

"Sekali lagi aku bertanya padamu, siapa yang menyuruhmu?!" bentak Nayeon.

"Putri Lalisa, putri. Hamba mohon jangan bunuh hamba" mohonnya.

Nayeon tersenyum sinis.

"Aku tidak akan membunuhmu. Asal kau menjadi mata-mataku untuk mengawasi segala tindakan gadis ular itu"

"Apapun akan hamba lakukan untuk putri"

"Pergilah. Awasi dia dan laporkan apapun yang kau ketahui. Jika dia bertanya bilang saja aku sudah memakannya sampai habis. Dan jangan sekali-kali kau menghianatiku. Kau tahu kan apa akibatnya?"

"Baik putri. Hamba mengerti"

"Pergilah!!"

Pelayan itu langsung pergi meninggalkan kediaman Nayeon.

"Tzuyu tolong panggilkan satu prajurit"

"Baik putri"

Tzuyu pergi memanggilkan seorang prajurit utusan Jungkook untuk menghadap Nayeon.

"Hormat hamba kepada putri Nayeon"

"Singkirkan mayat ini. Buang ke tempat yang sangat jauh!!"

"Baik putri"

"Kak, bagaimana kakak tahu kalau sup itu beracun"

"Dahyun, kau jangan terlalu percaya dengan semua orang di kediaman ini. Jika kau lengah sedikit, itu akan berakibat fatal"

"Putri sangat hebat. Tzuyu tidak menyangka putri mengetahui sup itu beracun"

"Tentu saja, hanya melawan ular satu itu aku bisa"

Tak lama kemudian, Jimin datang ke kediaman Nayeon.

"Putri Nayeon, putri Dahyun"

"Pangeran Jimin" balas Dahyun.

Another placeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang