(7) Bertemu kembali

47 7 0
                                    

Hari ini libur kuliah, Shasya sedang melakukan rutinitas di pagi hari yaitu menyiram tanaman di depan rumahnya. Tiba-tiba saja sebuah motor berhenti di hadapannya, Shasya menatap bingung orang tersebut yang memakai helm fullface. Setelah orang itu membuka helmm nya, ia segera menyadari bahwa itu tak lain dan tak bukan adalah Arka.

"Misi, paket."

"Ga jelas."

"Haha, minggir."

Arka menyelonong, lalu memberi salam kepada orang tua Shasya yang kebetulan sedang duduk di teras rumah.

"Cepet pake, ayo." Ia menyodorkan helm lainnya kepada Shasya.

"Mau kemana?" Tanya Shasya pelan.

"Udah pake aja, gue juga udah izin kok ke orang tua lu."

"Yaudah bentar, pamit dulu sekalian ambil hp."

Sesampai mereka melihat berbagai Bunga yang menghiasi tepi danau. Dan, Arka menyuruh Shasya duduk di tempat duduk pinggir danau.

"Tunggu sini."

"Mau kemana lagi?" Shasya menarik lengan Arka.

"Bentar doang kok, Sya." Arka melepas lengan Shasya lalu berbalik segera lari.

Shasya kini hanya bisa melihat Punggung Lelaki yang terlihat lebar dari kejauhan.

Arka begitu cukup lama, hingga Shasya merasa bosan sedari tadi.

"Shasya?"

"Dari mana aja?Gue tungguin dari tadi disin.. " Shasya membalik badan menduga Arka telah datang tetapi bukan sesosok Arka yang datang menghapiri diri nya.

"Ngapain disini?!"

"Gue minta maaf Sya." lelaki itu meraih kedua tangan Shasya.

"Apaan sih! Lepasin gue!"

Lelaki tersebut kemudian memeluk begitu erat hingga Shasya sedikit susah untuk melepasnya.

Bruk!!

Arka melihat Shasya di peluk lelaki yang tak di kenali nya, ia segera berlari ke arah Shasya tanpa aba - aba Shasya mendorong lelaki itu agar melepaskan pelukan nya.

"Jangan kurang ajar!" Arka merangkul Shasya yang terlihat cemas.

"lu siapa nya Shasya hah?!"

"Ga penting! gatau diri amat meluk orang sembarangan."

"Gue Mantan nya!"

"Jadi sampah aja bangga, Cih." Arka menatap dengan tatapan sinis andalan nya.

"Diem lu bangsat! Gue mau ngomong ke Shasya."

"Sya gue mohon ke elu, kasih gue satu kesempatan lagi. Please!" mendekati Shasya.

"Pergi sana lu, kaga usah ganggu Shasya!" Arka sedikit mendorong lelaki tersebut.

"Sekarang gue tanya, emang lu siapa nya Shasya sih."

Mata Arka terbelalak, Benar juga siapa ia yang berhak mengatur tentang hubungan Shasya dengan mantan nya.

Sementara ia hanya masih sebagai calon suami belum benar-benar sah menjadi imam nya.

"Dia masa depan gue." Arka merangkul Shasya lebih dekat.

"Maksud lu?"

"Dia tunangan gue, jadi lu ga berhak berharap lebih dari dia lagi deh."

"Wah keren ya Sya, akhirnya lu bisa moveon dari gue. Semoga dia kaga buat kecewa kaya gue ya Sya. Haha!" Lelaki itu bertepuk tangan lalu pergi.

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang