A/n : Ramaikan dong yorobun =)
Berawal dari bantu Kak Ucup dan berakhir ada di tempat makan yang cukup elit. Oke sekarang gue bener – bener ga paham sama alur hidup gue yang aneh ini. Apalagi kehadiran Pak Minhyun yang ternyata pemateri di acara seminar bikin kejutan banget buat gue.
Dan tau lah ya kenapa gue bisa berakhir makan sama Pak Minhyun. Mungkin gue harus berterimakasih juga sama Pak Minhyun karena berkatnya gue jadi gausah ikut evaluasi kegiatan.
Di sela – sela makan, gue malah keinget gimana anak – anak panitia lain terutama cewek, yang asalnya nyinyirin Pak Minhyun jadinya malah pada muja. Dan yang gue keselin adalah gue gasuka mereka muja – muja Pak Minhyun.
Ah tau dah!
Bukan cemburu ini bukan. Mereka gatau aja aslinya Pak Minhyun gimana kan?
“Mikirin apa?” Suara yang meleos hangat itu bikin pikiran gue kembali fokus. Disana, tepatnya di hadapan gue Pak Minhyun lagi natap gue sambil ngunyah makanan lucu.
Astaga, sadar y/n sadar!
Tapi anehnya kenapa gue ngerasa nyaman dengan tatapan itu?
THIRD POV
Usai acara seminar, y/n kembali menjalani hari – harinya seperti biasa. Kuliah, UKM, menjadi volunteer, hangout sekali – kali dengan Hyunjin atau Daehwi, dan juga mengerjakan tugas setiap weekend. Ia tak lagi membolos kelas fisika dasar, walaupun sudah dideklarasikan tidak lulus, nyatanya y/n masih rajin masuk kelas. Setidaknya y/n mengetahui spoiler apa saja yang akan terjadi di semester lainnya. Jadi dia hanya akan mengulang saja materi, bukan benar – benar mengulang lagi kelasnya.
Sampai tiba di suatu sore yang hangat. De javu, y/n kembali mendatangi ruangan dosen karena panggilan Minhyun.
“Sore pak, maaf ada apa ya bapak memanggil saya?”
Minhyun tersenyum tipis, kemudian mempersilahkan mahasiswi atau mungkin gadis yang disukainya itu duduk.
“Santai saja jangan begitu kaku.”
Y/n berhasil dibuat melongo. Apa otak dosen galak ini sudah agak terkilir?
“Kebetulan saya ada proyek penelitian dari fakultas. Bersedia bantu saya?” Tawar sang dosen muda.
“I-iya? Tapi saya tidak begitu pintar pak.”
“Bukan pintar gak pintar, tapi mau atau tidak mau. Kan sambil belajar juga.” Jelas Minhyun. Sumpah, y/n berani bersumpah. Minhyun benar – benar ramah dan dosen-able sekali sekarang.
“Dan mungkin akan saya pertimbangkan lagi nilai kamu di mata kuliah saya.”
Tawaran yang sangat cemerlang untuk y/n. Y/n munafik kalau tidak tertarik. Ia segera mengangguk dan menerima tawaran itu tanpa pikir panjang. Ingat, kalau nilainya kembali dipertimbangkan itu artinya dia berkesempatan tidak mengulang mata kuliah.
“Kamu tidak sendiri, ada kakak tingkat kamu lainnya yang bantu.”
“Oh iya pak?”
“Nah mereka datang,” sahut Minhyun dan kembali menampangkan wajah datarnya.
Donghyun dan Jungwoo, merekalah kakak tingkat yang dimaksud Minhyun. Tak diketahui jika salah satu dari keempat manusia itu mengumpat ingin menarik kembali keputusan.
‘Yah padahal niatnya udah move on.’
Y/N POV
Gue ga pernah kepikiran bakal ketemu sama momen dimana gue kewalahan manage waktu. Kuliah, UKM, ngerjain tugas, dan penelitian sama Pak Minhyun. Mana gue kepilih buat wakilin kampus lomba atletik lagi. Sumpah pengen nangis aja sih.
Malah gue udah lebih dari lima kali jadi korban kejailan Felix dkk gara – gara ketidakfokusan ini. Iya, selama kuliah gue ngantuk, kepikiran ini, itu. Belum lagi kalo ada kerkom, gue kudu penelitian, eh taunya malah ada latihan khusus buat lomba sama pelatih. Seharian itu ya, tiap jamnya beuh kaya ga bisa nafas lega karena diburu kegiatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
○ DosenQ (hmh x you)
General Fiction"Pak, bapak memang masih muda tapi anda tetaplah dosen saya." "Oke kalo begitu, di kampus saya dosen kamu tapi diluar saya kekasih kamu ya." Dialah Hwang Minhyun, dosen muda mata kuliah fisika dasar. Story details Cast : Hwang Minhyun, you , wanna o...