dreiundzwanzig

875 139 2
                                    

AA/N : Hai! Maafkan baru bisa update lagi ye gaissssss. Mana suaranya? hehe





Kuyy lanjut, tapi jangan lupa vote sama komentarnya ya gaessss ;0 kalo gamau komen, vote aja bisaa kali heuheu :>

















Aura hangat yang biasa ia pancarkan dari wajahnya memuram. Melangkah cepat dengan derap hak sepatu yang menggema di koridor. Jas putihnya ia sampirkan di lengan sembari menenteng tas jinjing. Tangannya yang bebas menggenggam ponsel seraya menghubungi seseorang.


"Temui Mamah, mamah ada di kampus kamu sekarang."

"..."

"Ada kantin terdekat ga? Mama dari ruang dosen kamu."

"..."

"Yaudah kita ketemu disana."


Dokter Wendy, atau kini ia sedang menjalankan perannya sebagai ibu dari Y/n. Panggilan dari seseorang yang mengaku pasien pribadi, nyatanya memiliki peran ganda yang mencengangkan.

Y/n tiba di kantin fakultasnya, mencari sosok yang sudah dikenal betul. Dengan semangatnya y/n berlari menuju meja sang ibu berada.

"Mamah! Tumben banget nemuin y/n ke kampus." Y/n memeluk Wendy sejenak kemudian duduk di hadapannya.

"Sengaja apa gimana?"

Y/n masih bertanya dengan mata berbinar dan senang. Bisa ia akui, akhir – akhir ini sang ibu lebih sibuk berkali – kali lipat dari biasanya. Y/n bisa dikatakan rindu dengan kehangatan sang ibu. Dengan itu juga wajar y/n jadi ingin menghabiskan waktunya untuk mencari kesibukan lain seperti UKM. Hanya saja, y/n menyadari ada kejanggalan disana.


Muka sang ibu tak seperti biasanya. Wendy menatap wajah anaknya dingin.


"Ke-kenapa Ma? Ada masalah apa?"


Anak pintar, y/n paham jika ada masalah disini.


"Kamu sayang sama mama kan?"


y/n mengerutkan alisnya tak paham, "Yaiya dong Ma, mama kenapa sih?"

"Kalau sayang jangan bikin mama kecewa."


y/n masih membisu. Arah pembicaraan sang ibu masih kabur.


"Jangan hilangin kepercayaan Mama."

"Ma..." lirih y/n, suasananya berubah sekarang.

○ DosenQ (hmh x you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang