zweiundzwanzig

887 123 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















"Aerana y/n."

Semua mahasiswa terlihat celengak-celinguk. Semuanya bersamaan saling melempar pandang untuk mencari sosok gadis bersurai hitam sebahu itu. Mereka sama – sama saling menggeleng dan mengangkat bahu tanda tidak mengetahui keberadaan si gadis.

"Choi Soobin." Tak ambil waktu, Minhyun lanjut mengabsen mahasiswa lainnya.

"Hadir."


Tak lama dari itu, kelas fisika dasar yang kelam selesai juga. Desahan nafas lega mendominasi.


"Tumben y/n ga masuk." Ujar Somi.

"Apa jangan – jangan pingsan lagi?" Tebak Seonho.

"Husss ngomong tuh ya! Masa iya dia sakit lagi!" Tukas Haechan sembari memukul punggul Seonho.

"Ya kan siapa tau."

"Iya ya, gue chat juga ga dibales." Sambung Felix.

"WADU? FELIX? NGECHAT? JADI DIEM DIEM FELIX SUKA NGECHAT Y/N TOH?!" Teriak Sanha membuat yang lainnya tergoda untuk menggoda Felix.

"Cieee piliks."

"Oh jadi berantem mulu tuh modus."

"Acie ecieee."

"Hiyaaa saingan lu dosen Lix, jangan lupa."

"Felix siap – siap aja dilabrak Pak Minhyun."

"WOE KALEAN NAPA DAH! Orang baru ngechat yaolo." Felix terheran – heran.

"Ooooh baru ngechat Lix, ooh baru ambil start." Goda Hendery.

"Woy ah kaga ih!" Geram Felix sambil mengkembang kempiskan hidungnya.

"Hahahha iya dah iya Lix bercanda elah, gausah push up hidung juga, makin jelek lu." Kata Sanha.


Jeda beberapa menit kemudian, sosok yang dibicarakan datang,


"Lah y/n?"

○ DosenQ (hmh x you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang