1.1

825 170 6
                                    

•At Night•








"EH ANJENG BAU APAAN INI?!?"

"Gak usah pake teriak bangsat. Diem kenapa sih Lis gak usah bacot, nanti setannya denger."

"Jen mau kita jungkir balikpun setan tetep bakalan tau kalik."

"Udah lo nurut gue aja, kita ke rumah yang itu."

"Yaudah, ayo Jen gue laper nih seharian gak makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yaudah, ayo Jen gue laper nih seharian gak makan."









Krek












"Jennie, suara apaan sih itu?"

Cewek yang memiliki senyum gusi itu mengernyit.

"Mana gue tau sih, ini malem. Gelap."

"Lo sih, ransel yang isinya senter suruh bawa sama Lucas."

"Heh, gue juga ogah kali bawa ransel segede gentong."

Tapi tiba-tiba kedua mata cewek yang memiliki poni dora seketika berbinar.

"Jen, Jen liat deh ada cahaya ilahi."

"Wah, iya. Ayo kita cepetan ke sana."

Kedua cewek itu berjalan mengendap-endap dengan hati-hati karena tidak mau sepatunya menginjak tumpukan bangkai binatang.













"Ketok-ketok dulu enggak nih?"

"Diem aja lo gak usah bacot!"

"Eh anjing lo Jen, kita mau ngapain coba diem kek gini." Cewek berponi itu masih berusah menjaga nada suaranya.

"Nunggu supaya cahaya di rumah itu mati. Kita baru masuk."

"Cari makan kan ya."

Pletak

"Sakit anjir Jen."

"Lo diem aja kenapa sih Lis."






















Klek




Pintu tebuka, mata kedua cewek itu terbelalak kaget.





























































"AAAAAAAAAA ADA SILUMAN TUPAI!!!!"

[1] At Night ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang